Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Vallencia Zhang
Ilustrasi perselingkuhan (Pixabay.com)

Perselingkuhan adalah salah satu hal yang paling tidak bisa dimaklumi di muka bumi ini. Bagi pelaku, mungkin perselingkuhan adalah suatu hal yang menyenangkan, dimana ia dapat mendapatkan dua perhatian sekaligus dari kekasih pertama dan selingkuhannya. Akan tetapi, bagaimana dengan perasaan si kekasih pertama? Tentunya, menjadi korban dari kasus perselingkuhan adalah hal yang teramat menyakitkan. 

Tak jarang, korban perselingkuhan ini akan menyalahkan dirinya sendiri. Ia selalu berpikiran bila perselingkuhan ini terjadi karena salahnya. Mungkin, karena ia kurang perhatian dengan sang kekasih, atau ada tindakannya yang membuat kekasihnya merasa jenuh dan lantas memilih untuk mencari kekasih lain di hatinya. 

Sebenarnya, tindakan menyalahkan diri sendiri itu salah. Seharusnya, korban tidak perlu merasa bersalah. Kenapa begitu?

Berikut 3 alasan kenapa kamu tidak perlu merasa bersalah saat menjadi korban perselingkuhan.

1. Kamu juga punya kesempatan untuk berselingkuh, namun kamu tetap memilih setia

Jika alasan kekasihmu berselingkuh ialah karena kekuranganmu, maka seharusnya kamu juga mempunyai opsi untuk melakukan hal tersebut. Tetapi, apa? Kamu malah memilih untuk setia, kan? Persetan dengan setiap kekurangan yang ada diri pasanganmu. Kalau kamu bisa setia, lalu kenapa kekasihmu tidak bisa?

Lagi pula, bukankah manusia diciptakan dengan serba berkekurangan? Jika ia kekasih yang baik, ia tentunya tidak akan mempermasalahkan kekuranganmu. Bukannya berniat meninggalkan, ia seharusnya malah memperbaiki kekuranganmu atau menutupinya dengan kelebihan yang ia miliki. 

2. Jika ingin mengakhiri suatu hubungan, ia bisa langsung mengatakannya, bukannya malah berselingkuh.

Alasan utama seseorang yang berselingkuh ialah karena rasa jenuh yang sudah tidak tertahankan lagi. Kalau begitu alasannya, kenapa ia tidak langsung mengatakannya? Kenapa ia tidak berterus-terang untuk mengakhiri hubungan kalian saja? Kenapa ia harus memilih jalur berselingkuh? Bukankah itu sudah menunjukkan sifat aslinya yang gemar berselingkuh?

Rasa jenuh atau bosan hanyalah sebuah pernyataan karangan yang dibuat agar perselingkuhannya terdengar tidak ia sengaja untuk serta-merta menyakitimu. 

3. Ia sudah tahu bila berselingkuh itu salah, namun ia tetap melakukannya.

Sebelum ia berbuat demikian, tentunya ia sudah mengetahui bila perselingkuhan ialah hal yang salah. Ia juga sudah tahu risiko-risiko apa saja yang akan ia terima jika ia menyelingkuhi kamu. Salah satunya, ia akan kehilangan kamu. Lantas, jika dengan pengetahuan tentang perselingkuhan yang ia miliki, ia masih nekat berselingkuh, itu tandanya ia memang tidak tulus mencintaimu. 

Itu adalah 3 alasan yang cukup logis kenapa kamu tidak perlu merasa bersalah seusai diselingkuhi. Ingat! Kamu jangan mau dimanipulasi olehnya yang bersikap seolah-olah kamu adalah pemicu perselingkuhan ini. Karena, suatu perselingkuhan terjadi atas dasar diri sendiri. Jika pada dasarnya ia adalah orang yang setia, mau seberapa banyak pun kekurangan yang kamu miliki, ia tidak akan pernah mengambil jalan itu. 

Vallencia Zhang