Sudah salah tapi tetap berkeras hati di jalan yang sama, tidak mau dikasih solusi dan bebal. Mungkin itu gambaran sederhana dari "si ngeyel".
Tapi coba kita kesampingkan rasa frustasi menasehati mereka, dan lihat masalah dari sudut pandang mereka. Mungkin kita akan sedikit lebih paham.
Kesal bukan jika nasehat kita dinilai negatif oleh orang-orang ini? Sama saja, mereka juga merasa seperti itu saat kita berusaha merubah mereka. Pasti ada sebab musabab seseorang bisa menjadi ngeyel.
Berikut 3 cara ampuh menghadapi sikap keras hati tersebut, dilansir dari Wikihow.
1. Pahami kalau dia tidak seberuntung kita
Bisa jadi ia tumbuh di desa terpencil, sementara kita tumbuh di kota besar. Pastinya cara pandang terhadap cara bertahan hidupnya berbeda dengan kita.
Dia tidak mendapat akses pendidikan yang cukup tinggi untuk mengerti kalau uang lebih baik diinvestasikan daripada sekedar ditabung. Sementara kita punya akses dan ilmu untuk menganakkan uang dengan cara tersebut.
Si ngeyel tidak seberuntung kita, dan kita harus paham kalau dia senang dengan hidupnya yang begitu.
2. Pandang suatu konflik dari sudut pandangnya
Menyikapi suatu masalah dan memecahkannya adalah suatu keahlian. Dan caranya pun bervariasi. Seperti matematika, banyak sekali cara untuk menuju satu angka yang sama.
Dari sudut pandang kita, puasa tanpa sahur mungkin tidak apa-apa, kita bisa menjalankannya. Tapi bagi mereka yang memiliki penyakit ginjal atau diabetes, mereka perlu air agar punggung mereka tidak sakit nanti, mereka perlu makanan agar gula darahnya tidak drop di tengah puasa.
3. Ingat kata-kata Alberts Einstein ini
Seperti yang dikatakan Albert Einstein, “Semua orang itu genius. Tetapi bila Anda menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, maka ia akan menjalani seluruh hidupnya dengan keyakinan bahwa ia bodoh.”
Bisa jadi si ngeyel keras kepala kalau bumi itu datar kepada kita. Tapi dia sangat jago di bidang seni, menggurat sketsa dan melukis. Mereka cerdas di bidang yang mungkin kita tidak bisa lakukan.
Bedanya, saat kita tidak mengerti apapun tentang hal yang dia kuasai, kita tidak ngeyel dan memaksakan kehendak.
Tujuan kita bukan untuk membuat mereka paham dan melakukan apa yang kita katakan, tapi untuk membuat diri sendiri merasa tenang dan waras sekaligus menjaga perasaan mereka. Dengan begitu kita akan mendapat ketenangan jiwa karena bebas dari rasa frustasi dan perasaan bersalah.
Mungkin banyak yang bilang, "biarkan saja". Tapi jika si ngeyel ini adalah orang yang benar-benar membutuhkan kita, apa tega tidak membantunya? Gunakan nurani dan logika secara seimbang agar tetap waras selagi membantu mereka, ya!
Semoga bermanfaat!
Baca Juga
-
Khas Anak Nyasar, Pesona Nakal Stray Kids dalam Album Oktober MAXIDENT
-
Jangan Ketinggalan! Ini Rangkuman Kabar Comeback Musim Panas THE BOYZ
-
The Boyz Comeback dengan Album "TIMELESS", Deobi: Seneng Tapi Kasihan Juga
-
ISAC Kembali Diadakan, Interaksi Idol Ini Viral Saking Gemasnya
-
Produksi Mandiri, Xdinary Heroes Buat 5 Lagu untuk Album 'Hello World!'
Artikel Terkait
-
Cara Cegah Diabetes Sejak Dini, Atur Takaran Gula Makanan Anak!
-
Cara Perpanjangan SIM Online: Syarat, Biaya, Pembayarannya Mudah!
-
Panduan Bikin SIM Online: Anti Ribet, Gak Perlu Antre!
-
Cuma 2 Menit! Cara Hapus Akun Google di HP Semua Merek dan Tipe
-
Cara Daftar Sekolah Sepak Bola STY Academy, SSB Milik Shin Tae-yong
Lifestyle
-
3 Rekomendasi Two Way Cake Lokal dengan Banyak Pilihan Shade, Anti-Bingung!
-
4 Daily OOTD Simpel nan Modis ala Chae Soo-bin untuk Inspirasi Harianmu!
-
3 Peel Off Mask yang Mengandung Collagen, Bikin Wajah Glowing dan Awet Muda
-
Dari Kafe hingga Mall! 4 Outfit Hangout ala Bua Nalinthip yang Mudah Ditiru
-
4 Tisu Penghapus Makeup yang Praktis dan Travel Friendly, Dijamin Bersih!
Terkini
-
Review Film Heretic, Hugh Grant Jadi Penguji Keyakinan dan Agama
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
4 Rekomendasi Lagu Romantis Jadul Milik Justin Bieber, Ada Tema Natal!
-
Review Film Totally Killer: Mencari Pembunuh Berantai Ke Masa Lalu
-
Review Film Aftermath, saat Terjadi Penyanderaan di Jembatan Boston