Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Mutami Matul Istiqomah
Ilustrasi seseorang merasa sedih (Freepik.com/karlyukav)

Hal yang baik datang berawal dari niat kita untuk lepas dari hal buruk, salah satunya adalah kebiasaan buruk. Banyak orang terjebak dengan kebiasaan buruknya, sampai tidak pernah kepikiran untuk mengubahnya. 

Ketika kamu tiba-tiba merasa memiliki niatan untuk menghilangkan kebiasaan buruk, hal itu merupakan awal yang baik. Meskipun seperti yang kita tahu, awal yang baik pun tidak selalu berjalan dengan baik.

Menghilangkan kebiasaan buruk, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang harus dilawan. Tidak sedikit orang yang merasa kesulitan. Apa sebabnya?

1. Sudah menjadi kebiasaan 

Penyebab yang pertama adalah karena hal buruk itu sudah menjadi kebiasaan. Mungkin sudah ada dan dibiasakan bertahun-tahun, sehingga tidak mudah untuk mengubahnya dengan kebiasaan yang lebih baik atau menghilangkannya.

Sebenarnya, kesulitannya bukan perihal mengubahnya. Karena untuk berubah, mudah dilakukan. Namun, mempertahankan perubahan itu yang tidak mudah. 

Misalnya, seseorang yang memiliki kebiasaan buruk merokok, menonton film porno, atau begadang, dan ingin menghentikannya atau mengubah kebiasaan yang baik misalnya dengan membaca buku, satu hari atau dua hari, mungkin mereka bisa menerapkan itu.

Namun setelahnya, akan ada rasa ingin kembali pada kebiasaan lama yang sangat sulit untuk dihindari. 

2. Faktor lingkungan atau pergaulan

Tidak jarang, kita terbiasa dengan sesuatu yang buruk dan hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan. Karena tumbuh di lingkungan orang perokok, maka kita menjadi perokok. 

Ketika kita mengubah kebiasaan, maka akan lebih baik jika kita juga mengubah lingkungan. Karena tanpa lingkungan yang berubah, akan sulit untuk menahan godaan dan pengaruh orang itu sendiri. 

3. Tidak memiliki kesibukan 

Seseorang yang hanya bersantai di rumah atau minim aktivitas, akan sulit mengubah kebiasaan buruknya karena tidak ada hal yang membuat perhatiannya teralihkan. 

Berbeda dengan orang yang produktif, mereka memiliki rutinitas yang padat, sehingga ketika mereka ingin mengubah kebiasannya, akan lebih mudah untuk dilupakan. Karena perhatiannya sering teralihkan. 

4. Tidak adanya dukungan dari orang terdekat 

Banyak orang yang sulit untuk menghilangkan kebiasaan buruknya karena tidak adanya dukungan yang spesial dari orang terdekat. Paling tidak, pasangan atau keluarga. Karena hal tersebut sangat penting dan sangat dibutuhkan.

Tidak mudah bagi seseorang untuk mengubah kebiasaan buruknya. Namun, ketika dia berusaha untuk itu, tidak ada orang lain yang memberikan apresiasi atau menghargai usahanya. 

Usaha yang tidak dihargai itu biasanya akan membuat seseorang mengundurkan diri, pasalnya dia akan menganggap bahwa yang dia lakukan hanyalah hal yang sia-sia dan tidak akan ada harganya. 

5. Niat yang salah

Setiap orang memiliki alasan yang melatarbelakanginya ingin terlepas dari kebiasaan buruknya. Entah itu karena kesehatan, disuruh pacar, merasa dirugikan, dan lain sebagainya. 

Siapa sangka bahwa niat yang melatarbelakangi itu sangat berpengaruh kepada bagaimana proses seseorang terlepas dari kebiasaan buruknya. 

Seseorang yang ingin menghilangkan kebiasaan buruk dengan alasan kesehatan, biasanya akan lebih mudah untuk melakukannya. Pasalnya, hal tersebut berdampak pada dirinya sendiri. Dan ada suatu hal yang menyebabkannya merasa takut untuk melakukannya kembali, misalnya takut kambuh, lebih parah, atau bahkan meninggal. 

Seseorang yang berubah karena dia ingin mendapat penilaian baik dari seseorang, atau sekadar ikut-ikutan teman, akan mudah untuk hilang kendali di tengah jalan. Karena dia tidak memiliki alasan yang berdampak pada dirinya sendiri.

Misalnya pacarnya putus, selesai juga perubahannya. Begitu juga ketika teman-temannya berhenti, mudah sekali untuk mengikutinya kembali. 

Jadi itu dia 5 hal yang menyebabkan seseorang kesulitan menghilangkan kebiasaan buruk. 

Mutami Matul Istiqomah