Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Risen Dhawuh Abdullah
Ilustrasi cara menemukan bakat anak.[Pixabay.com]

Anda tentunya sering mendengar istilah “anak yang berbakat”. Definisi anak yang berbakat di pikiran setiap orang tentunya berbeda-beda. Namun secara umum, anak berbakat merupakan anak yang terlahir dengan kemampuan alami di atas rata-rata usianya.

Saat anak sedang belajar, mempelajari sesuatu, atau melakukan sesuatu, biasanya akan terlihat kalau seorang anak mempunyai sebuah bakat. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah sulitkah menemukan bakat anak?

Bagi orang tua menemukan bakat anak bukanlah perkara mudah. Menemukan bakat anak membutuhkan waktu dan proses yang panjang, sebab orang tua harus memahami apa yang menjadi kemauan atau keinginan anak.

Bagaimana cara menemukan bakat anak di usia dini? Dilansir dari sehatq.com Anda bisa mencoba 6 cara berikut.

1. Jangan Memaksa Anak

Banyak orangtua yang melakukan kesalahan dalam mengeksplorasi pengembangan minat serta bakat anak usia dini. Para orangtua biasanya ingin cepat “menemukan” bakat anak dengan memasukkan anak ke banyak ekstrakulikuler. Hal ini justru tidak bagus untuk anak. Anak bisa jenuh dengan keadaan. Sebaiknya orangtua bisa lebih sabar dalam melihat perkembangan anak mereka, sembari terus memperhatikan potensinya.

2. Toleransi

Salah satu cara untuk mengetahui bakat anak sejak dini yang perlu diterapkan adalah mentoleransi kesalahan. Misalnya “si kecil” akan menunjukkan kemampuannya dalam suatu perlombaan berlari. Jangan mempunyai ekspektasi kalau dirinya tidak akan membuat kesalahan. Ketika anak menggali bakatnya, menjadi suatu kewajaran bila ia berbuat kesalahan.

3. Memperhatikan

Maksud daripada memperhatikan, adalah memperhatikan apa yang menjadi kesenangannya atau hobinya. Hal tersebut menjadi salah satu cara untuk mengembangkan bakat anak. Coba perhatikan, saat berada di masa pertumbuhan, biasanya anak-anak mulai menunjukkan ketertarikan terhadap suatu hal. Jika anak sudah memulai itu, maka bisa menyediakan fasilitas yang menunjang ketertarikan tersebut.

4. Memberikan Pujian

Dengan memberikan pujian ketika anak sedang mendalami bakatnya, akan membantu ia terus mengasah kemampuannya. Pujilah setiap usahanya, jangan sekali-kali menyalahkan. Menyalahkan hanya akan membuat anak tersebut lesu dan menjadi rendah diri.

5. Menanamkan Sikap Kerja Keras

Menanamkan sikap kerja keras dalam diri anak sangat penting untuk kelangsungan dalam menggali dan mengembangkan bakat mereka. Perlu diketahui, bakat juga perlu diasah, artinya memerlukan kerja keras. Anak yang berbakat tapi tidak pernah diasah atau paling tidak diarahkan, akan hilang dengan sia-sia. Maka ajarilah anak untuk tidak pernah menyerah dalam meraih cita-citanya.

6. Mengikuti Tes Minat dan Bakat

Terakhir adalah mengantarkan anak untuk mengikuti tes minat dan bakat, tes IQ misalnya. Tes ini biasanya dilakukan oleh profesional seperti psikolog. Tes ini bisa membantu orang tua dalam mengidentifikasi bakat anak sejak dini.

Memang tidaklah mudah memang menemukan bakat anak. Namun, mau tidak mau orangtua sebagai “lembaga pertama pendidikan” harus menemukan bakat anak. Sebab hal tersebut berhubungan dengan masa depan. Jika masa depan anak cerah, bukankah Anda sebagai orangtua juga ikut senang bukan?

Risen Dhawuh Abdullah