Menuruti omongan orang memang tidak akan pernah ada habisnya. Misalnya saja ketika baru menikah, buru-buru ditanya perihal kehamilan, begitu juga ketika anak pertama sudah mulai besar, mulai lagi ditanya kapan punya anak ke dua. Dikira mudah kali, ya?
Kehamilan kedua seringkali memang menjadi penuh dengan pertimbangan. Semua itu tentu saja dipengaruhi dan dipelajari dari kehamilan pertama. Akan lebih baik jika kita tidak seenak jidat menghakimi pilihan orang lain.
Nah, berikut ini beberapa alasan yang membuat seseorang menunda kehamilannya yang kedua. Semoga bisa menjadi pemahaman bagi kita sehingga tidak buru-buru untuk menghakiminya.
1. Keuangan belum stabil
Alasan yang pertama adalah tentang finansial. Bagaimana kehamilan pertama dan pertumbuhan anak pertama yang masih seolah merintis dalam hal uang, masih harus sering berhemat dan beberapa keinginan tidak semuanya bisa didapatkan membuat kita menimbang penuh kesiapan finansial sebelum merencanakan kehamilan yang kedua.
Banyak orang yang berpendapat bahwa banyak anak sama halnya dengan banyak rezeki. Namun demikian, setiap orang tidak akan ingin anaknya tumbuh dengan kekurangan atau keterbatasan.
2. Merasa cukup dengan satu anak
Banyak pula pasangan yang merasa bahwa satu anak sudah cukup untuk menghangatkan rumah tangganya. Ketimbang menambah anak, beberapa pasangan memilih untuk mempersiapkan kebutuhan anak hingga jangka panjang, merawat anak semata wayang dengan sebaik-baiknya.
3. Merasa kerepotan
Banyak orang yang merasa bahwa dengan satu anak, mereka sudah cukup kerepotan sehingga mereka seringkali memikirkan berkali-kali untuk menambah anak.
Hal tersebut biasanya dipengaruhi karena mengurus anak seorang diri, mengerjakan pekerjaan sampingan, tidak ada yang bisa bergantian menjaga anak, sehingga kelelahan tersebut benar-benar dirasakan sendirian.
4. Pasangan tidak setuju
Ketika kita sudah siap dan merasa ingin untuk menambah momongan, kadang kala pasangan kita tidak beranggapan sama. Padahal untuk membahas dan menanggung tanggung jawab perihal anak, harus diawali dengan kesepakatan berdua.
Maka dari itu, beberapa orang memilih untuk mengurungkan niatnya menambah anak karena belum adanya kesepakatan dengan pasangan. Tidak mengapa. Hal tersebut memang sebuah pilihan dan memang harus dilandasi dengan keputusan bersama.
5. Trauma dengan persalinan
Tidak menyalahkan, proses persalinan memang begitu menyakitkan. Beberapa perempuan bahkan merasa trauma dengan itu. Sehingga hal tersebut membuat mereka merasa takut untuk merencanakan kehamilan kedua.
Itu dia 5 alasan yang membuat perempuan berpikir dua kali untuk merencanakan kehamilan kedua. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan memberikan gambaran yang lebih luas kepada kita sehingga tidak lagi mudah untuk menghakimi seseorang.
Baca Juga
-
Cuma Butuh HP, 5 Aplikasi Ini Bisa Bantu Catat Keuangan Usaha Sendiri
-
Fenomena Mager di Pertengahan Ramadan, Ini 4 Penyebabnya!
-
5 Langkah Jitu agar Keuangan UMKM Tetap Sehat di Bulan Ramadan
-
5 Tips Ramadan Produktif ala Gen Z : Tetap Aktif Ibadah Maksimal!
-
Mau Tajir Mendadak? Ini 5 Bisnis Ramadan yang Selalu Laris Manis!
Artikel Terkait
-
Tragis! Nenek-nenek di Pondok Kopi Tewas Tersambar Argo Bromo, Tubuhnya Terpotong jadi 5 Bagian
-
Kasus Dugaan Poliandri, Satu Keluarga Diusir Warga dari Kampung di Kuansing
-
4 Penyebab Pasangan Hobi Bicara Jadi Pendiam, Dia Memendam Rasa Kecewa!
-
7 Tanda Pasangan Menghargaimu, Salah Satunya Sering Memuji di Depan Umum!
-
Jangan Bingung, Ini 5 Hal yang Harus Kamu Lakukan Saat Positif Hamil
Lifestyle
-
4 Daily OOTD ala Kazuha LE SSERAFIM, Anti-Ribet Tetap Fashionable!
-
4 Gaya Shin Si A yang Bisa Jadi Ide OOTD Nongkrong yang Keren Banget!
-
Look Kekinian ala Haseul ARTMS: 4 Ide Daily Outfit yang Stylish Banget
-
Bikin Penampilan Makin Chic, Ini 4 Style Kasual Elegan ala Miyeon I-DLE
-
4 OOTD Cozy ala Jisoo BLACKPINK yang Kece Buat Keliling Kota & Taman!
Terkini
-
Mengulik Novel Sesuk Karya Tere Liye: Misteri Rumah dan Wabah Kematian!
-
Self-care di Era Kapitalisme: Healing atau Konsumerisme Terselubung?
-
Bumi Tak Perlu Berteriak: Saatnya Kita Lawan Krisis Air dari Sekarang
-
Belajar dari Malaysia: Voucher Buku sebagai Investasi Masa Depan Literasi
-
Proker KKN Membuat Ganci dari Kain Perca: Edukasi Cinta Bumi Sejak Dini