Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Armando Bima Sakti
Ilustrasi berdiskusi. (Pexels/Tirachard Kumtanom)

Kebanyakan orang mengasosiasikan kedewasaan dengan usia; bertambah tua berarti bertambah dewasa. Namun, dalam kasus lain, usia hanyalah angka dan tidak dapat digunakan untuk menentukan kedewasaan, terutama dalam masalah mental.

Ketika orang sudah matang secara mental, mereka umumnya menunjukkan kematangan emosional yang lebih baik. Tentunya, bahwa pola pikir berikut ini akan sudah pasti dimiliki oleh seseorang yang sudah mencapai kematangan emosi.

Berikut 4 pola pikir ini muncul saat emosi anda matang.

1. Wajar untuk tidak setuju dengan orang lain.

Beberapa orang mungkin menjadi marah ketika mereka tidak setuju, yang dapat menyebabkan pertengkaran yang dapat berkembang menjadi permusuhan pribadi. Karena setiap orang pasti memiliki ide dan pendapat mereka sendiri tentang berbagai topik, yang menyebabkan sering terjadi perselisihan.

Orang yang matang secara emosional, di sisi lain, tidak akan terpengaruh oleh ini. Perbedaan pendapat adalah hal biasa bagi mereka, dan mereka percaya bahwa setiap orang tidak harus setuju. Tidak ada yang perlu diperdebatkan, apalagi menghasut kebencian.

2. Penerimaan ketika emosi yang dirasakan berlawanan

Mengalami luapan emosi yang beragam sekaligus sulit untuk dipahami, apalagi dikelola. Mayoritas individu akan dibingungkan oleh sentimen-sentimen yang saling bersaing ini.

Situasi apapun, bagaimanapun, dapat diterima dengan baik jika Anda telah berevolusi dengan pengetahuan emosi yang matang. Mereka sepenuhnya sadar bahwa emosi yang bersaing dapat muncul secara tidak terduga dalam situasi apa pun dan hanya membutuhkan penerimaan.

3. Kejujuran harus dikomunikasikan dengan tetap menjaga empati dan perasaan 

Tak jarang kita sering temui orang yang berpikir bahwa lebih baik jujur meskipun menyakitkan daripada berbohong dan menyembunyikan kebenaran. Namun, hanya sedikit orang yang bisa mengatakan yang sebenarnya tanpa meninggalkan luka.

Orang yang matang secara emosional akan berpikir lama sebelum berbicara. Bahkan ketika ada kritik atau hukuman, mereka mampu mengurangi ketidaknyamanan dengan menggunakan bahasa yang baik dan tentunya tidak menghakimi.

Mereka bahkan mempertimbangkan waktu terbaik untuk memberikan informasi yang diperlukan. Untuk mengiringi nilai kejujuran, empati terhadap perasaan orang lain.

4. Dibutuhkan kedewasaan untuk menilai orang lain dan diri sendiri

Orang yang matang secara emosional akan menyadari bahwa setiap orang memiliki ketidaksempurnaan dan pernah melakukan kesalahan. Akibatnya, mereka tidak akan begitu saja mengkritik orang lain atas kegiatan yang mungkin dianggap buruk oleh banyak orang.

Namun, ini tidak berarti bahwa mereka akan membela yang salah. Mereka hanya menyadari bahwa setiap orang dapat membuat kesalahan dan memilih untuk bersimpati daripada menghukum. Ketika dihadapkan dengan kesalahan, mereka berpegang pada prinsip ini.

Ini berlaku tidak hanya untuk orang lain, tetapi juga untuk dirinya sendiri. Karena mereka menyadari bahwa, dibandingkan dengan pendapat orang lain, penilaian diri mungkin jauh lebih menjatuhkan.

Menjadi dewasa dengan emosi yang matang adalah perjalanan yang terkadang panjang dan sulit. Semuanya kembali pada kemauannya untuk berusaha memperbaiki diri secara rutin. Jadi, hingga dewasa, semuanya bermuara pada seberapa jauh proses peningkatan sikap Anda telah berkembang. Semangat

Armando Bima Sakti