Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Latifah ..
Ilustrasi anak nakal.[unsplash.com/Timothy Eberly]

Di antara masalah yang sering dikeluhkan para orangtua, adalah anak yang nakal dan susah sekali menurut. Nah, untuk menghadapinya, berikut akan diulas beberapa tips menghadapi anak nakal dan sering membantah orangtuanya. Apa saja? Mari simak!

1. Tidak mendiamkan

Saat anak berperilaku nakal, sebaiknya jangan didiamkan atau dianggap wajar. Hal tersebut dapat memberi pesan ke anak kalau perbuatan nakal bisa ditoleransi. Cara pandang seperti ini akan membuatnya mengalami masalah saat bersosialisasi nanti. Coba berikan pengertian ke anak kalau perilaku nakalnya itu enggak baik, sehingga di kemudian hari tak dilakukan lagi. Tentu menegurnya dengan cara baik-baik, ya.

2. Bersikap tegas

Jika sudah diberi pengertian tapi anak masih membantah juga, maka orangtua harus bersikap tegas. Kamu bisa memberikan hukuman karena sikapnya yang nakal atau membantah omongan orangtua.

Misalnya, anak susah banget disuruh mengerjakan PR. Kalau sudah ditegur masih seperti itu juga, maka berikan hukuman ke anak, seperti tidak diperbolehkan mengakses gadget selama seharian.

3. Berikan pilihan

Terkadang kenakalan anak disebabkan orangtua memaksakan kehendaknya. Di sinilah peran penting orangtua untuk memberikan pilihan ke anak. Dengan begitu, ia merasa punya kemerdekaan pribadi untuk menentukan apa yang ia mau.

Kendati demikian, hindari bernegosiasi untuk hal-hal prinsip pada anak. Misalnya, anak menawar untuk main gadget 15 menit lagi baru mandi. Kalau memang waktunya mandi, ya, mandi.

Kalau kamu mengakomodir permintaannya, nanti bakal sering dimanipulasi si kecil. Dengan ketegasan, si kecil jadi tahu mana aturan yang mesti dipatuhi, dan mana yang bisa diputuskan sendiri.

4. Biarkan anak mengekspresikan emosinya

Penyebab lain anak bisa nakal dan membangkang orangtua, adalah kesulitan dalam mengekspresikan emosi. Terbiasa untuk memendam perasaan atau malah dimarahi ketika ia mengungkapkan perasaan membuat emosi tersebut menumpuk dan mencari pelampiasan.

Untuk itu, mulai sekarang biarkan anak mengekspresikan apa yang dirasakan, ya. Misalnya, biarkan anak menangis dan jangan mengejeknya “cengeng”.

Perilaku anak yang nakal biasanya bukan tanpa sebab. Semoga dengan uraian tadi bisa membantumu untuk lebih memahami si kecil sehingga dapat menyikapi sikap nakalnya dengan bijak.

Latifah ..