Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Winda L.
Ilustrasi setelah dighosting (freepik.com/jcomp)

Ghosting adalah salah satu istilah di mana biasanya seseorang  memutuskan hubungan dengan seseorang yang sudah tidak diminatinya. Selain itu seringkali juga dengan melibatkan pemblokiran di media asosial atau setidaknya  mengabaikan panggilan atau pesan teks dari orang yang di-ghosting.

Penyebab perilaku ghosting

Upaya ghosting ini dapat terjadi karena beberapa penyebab, diantaranya sebagai berikut.

a. Adanya kecemasan sosial dan berkepribadian introver

Mereka yang cenderung gugup atau menutup diri selama diskusi yang intens atau ketika mengungkapkan perasaan batin mereka mungkin akan menghindari untuk berbicara langsung dengan seseorang yang telah mereka ajak bicara, dan memutuskan bahwa  meng-ghosting adalah hal tepat untuk mengatasi perasaan mereka.

b. Tidak peka terhadap perasaan orang lain

Komunikasi tidak langsung atau secara virtual dapat dikatakan cenderung lebih sedikit melibatkan perasaan terhadap orang lain. Maka dari itu, perasaan emosional yang dirasakan seseorang yang hanya berinteraksi lewat virtual terkadang tidak sampai ke hati lawan bicaranya di seberang sana.

c. Bertemu dengan orang yang toxic

Setelah mengenal seseorang, kemudian kamu mengetahui bagaimana sifat aslinya yang toxic, manipulatif, suka berperilaku kasar, dan lain-lain, memungkinkan untuk kamu melakukan ghosting. Hal ini merupakan respon umum sebagai bentuk perlindungan diri agar tidak terjebak di hubungan yang kurang baik di kemudian hari.

Tips move on setelah meng-ghosting dan di-ghosting

Sedangkan berikut adalah tips untuk  move on dari orang-orang yang sudah meng-ghosting atau bahkan kamu ghosting adalah sebagai berikut.

1. Kembali ke dunia nyata

Mengalihkan energimu dari aplikasi kencan untuk sementara waktu, dan kembali ke hubungan dan aktivitas kehidupan nyata. Jika ghosting membuatmu kesal, akan sangat membantu untuk mengingat seberapa besar dunia di luar sebenarnya—penuh dengan kemungkinan baru dan orang-orang yang belum pernah kamu temui.

2. Menerima proses penolakan

Luangkan waktu yang tepat untuk memproses penolakan tersebut, sehingga kamu tidak berlarut pada perasaan marah dan dendammu ke dalam hubunganmu selanjutnya. Hal ini adalah salah satu perasaan yang tidak harus diselesaikan oleh orang yang akan kamu kencani atau menjadi pasanganmu selanjutnya. 

3. Mengirim pesan terakhir

Mengirim pesan terakhir kepada orang yang meng-ghosting sebagai penutup (pastikan agar kamu tidak pasif-agresif). Kecuali mereka sudah memblokirmu, cukup beri tahu orang yang membuat meng-ghostingmu itu bahwa kamu tidak lagi tertarik untuk mengejar hubungan kalian. Mungkin kamu akan terdistraksi lagi dan ingin mengatakan sesuatu yang kasar atau meminta mereka untuk menanggapi, tetapi kedua hal tersebut tidak akan membuatmu menjadi merasa lebih baik untuk ke depannya.

Lalu bagaimana cara mengakhiri hubungan yang baik tanpa melakukan ghosting?

  1. Tuliskan alasanmu ingin pergi atau tidak ingin berkomunikasi lagi, agar ia tidak berharap lagi kepadamu.
  2. Bertemu dan mengatakan tidak ingin melanjutkan hubungan yang kalian bangun, secara langsung.
  3. Memberitahunya dengan jujur bagaimana perasaanmu.
  4. Meminta ruang sendiri sampai kamu siap untuk berbicara.

Itulah 3 hal yang harus kamu ketahui agar cepat move on setelah meng-ghosting dan di-ghosting! Selamat mencoba!

Winda L.