Ada yang berpendapat baru bisa dinamakan perbuatan selingkuh apabila melibatkan fisik, entah itu sudah sampai berhubungan intim, atau masih ‘sekadar’ mesra-mesraan. Padahal, perselingkuhan juga bisa terjadi secara non fisik dan hanya melibatkan perasaan, lho.
Meski gak melibatkan fisik, tetap saja perselingkuhan emosional bisa membuat pasangan jadi menderita dan terluka. Ingin tahu apakah kamu pernah melakukan perselingkuhan emosional terhadap istri di rumah? Kenali ciri-cirinya berikut ini.
1. Tetap dekat dengan teman yang sebenarnya kamu tahu dia tertarik padamu
Memang semestinya ketika sudah menikah tetap bisa berteman. Akan tetapi, ketika berteman dengan lawan jenis ada batasan yang mestinya tidak dilanggar saat sudah punya istri. Salah satunya kedekatan emosional.
Kalau kamu sudah tahu dia menaruh hati padamu, maka harusnya menjaga jarak. Tidak bermusuhan, tapi juga tidak akrab-akrab banget. Sikapmu yang tetap dekat dengan teman wanita yang naksir kamu itu bisa menyiratkan kalau kamu pun punya ketertarikan.
Dan itu termasuk perselingkuhan emosional, lho. Mudahnya coba posisikan diri kamu sebagai istri. Ketika ada teman laki-lakinya naksir, dan istrimu terus saja menimpali berbagai usahanya untuk mendekati, apa hatimu tidak panas?
2. Curhat pada teman, hal yang istrimu sendiri tidak tahu
Ketika sudah menikah semestinya istrilah yang menjadi pihak terdekat dan terintim. Itu sebabnya, ketika kamu ada masalah dan malah curhat ke teman, baik itu teman wanita atau pria, sama saja sudah menyakiti hatinya, dan termasuk bentuk perselingkuhan emosional.
Kamu jauh lebih percaya teman dibanding istri. Padahal, kalau ada apa-apa istrilah yang bakal mengurusimu. Itu gak adil, lho.
3. Mengagumi wanita lain sampai membanding-bandingkan istri sendiri
Kagum terhadap wanita lain, misalnya karena prestasi sebenarnya wajar-wajar saja. Menjadi salah apabila kekaguman itu sudah melewati batas. Kamu sampai membanding-bandingkan istri sendiri dengannya. Siapa pun yang dibanding-bandingkan akan terluka hatinya, lho.
4. Lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman dibanding dengan pasangan
Bila kamu merasa jauh lebih nyaman dengan teman daripada istri sendiri, semestinya dicari letak permasalahannya. Setelah itu berusaha selesaikan bersama istri. Bukan dengan terus-menerus menghabiskan waktu dengan teman, sementara istri sendiri diabaikan. Perbuatan demikian sama saja kamu sudah berselingkuh emosional terhadapnya, lho.
Gimana, dari tanda-tanda tadi apakah kamu sudah melakukan perselingkuhan emosional? Benahi diri, dan jangan dilakukan lagi, ya!
Tag
Baca Juga
-
Hottest Merapat! Lee Jun Ho 2PM Umumkan Tur Konser pada Januari 2025 Mendatang
-
Min Hee-jin Mantap Ambil Langkah Hukum Usau Tinggalkan ADOR
-
Sejarah Baru! ATEEZ Jadi K-Pop Artist Ketiga dengan Album No. 1 Billboard
-
Jeongnyeon: The Star Is Born, Puncaki Peringkat Drama Korea dan Aktor Terbaik
-
Nantikan! Ji Seung Hyun dan Jung Hye Sung Siap Menghibur di Film Aksi Komedi Baru
Artikel Terkait
-
Siapa Suaminya? Lisa Mariana Ungkap Baru Lahiran Anak Kedua di Tengah Konflik dengan RK
-
Sales Kendaraan Bongkar Wajah Asli Lisa Mariana, Mobil Brio Kuning Disorot
-
Lisa Mariana Bolak-balik Pamer Foto Lama, Publik Mendesak Foto Terbaru
-
Setelah Lebaran 2025: Daya Beli Masyarakat Anjlok, Konsumsi Rumah Tangga Terancam
-
Kesiapan Ridwan Kamil Tes DNA Dinilai Praktisi Hukum Jadi Pengakuan Pernah Berhubungan Badan
Lifestyle
-
Youthful dan Energik! Ini 4 Padu Padan Outfit ala Ryu Sarang izna
-
Anggun dan Stylish dengan 4 OOTD Sweet Feminine ala Sakura LE SSERAFIM
-
4 Gaya Kasual ala Seohyun SNSD, Nyaman tapi Tetap Fashionable!
-
Keren dan Minimalis, 4 Daily Outfit ala Lee Sun-bin yang Mudah Ditiru!
-
4 Look Simple dan Modis ala Karina aespa untuk Gaya Outfit Sehari-hari
Terkini
-
Piala Asia U-17: Bungkam Yaman, Pasukan Garuda Muda Lagi-Lagi Bikin Malu Korea Selatan
-
Warisan Ki Hajar Dewantara: Relevansi Semboyan Taman Siswa di Zaman Modern
-
Tembus 1 Juta Penonton, Qodrat 2 dan Jumbo Kini Resmi Bersaing Ketat
-
10 Fakta Menarik Denji, si Manusia Gergaji dari Anime Chainsaw Man
-
Politika Ki Hajar Dewantara dalam Membangun Pendidikan dan Bangsa Indonesia