Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Husein Fadhilah
ilustrasi dua kepribadian.[Pixabay.com/nicolagiordano]

Apakah kamu merasa bahwa kamu tidak punya tujuan hidup? Apakah kamu merasa tidak memahami peran kamu di dunia dan apa langkah yang akan kamu ambil selanjutnya? Jika itu masalahnya dan kamu mengalami kesulitan dari proses eksplorasi dirimu sendiri, kamu mungkin sedang mengalami krisis identitas.

Krisis identitas adalah ketika kamu terus terusan menanyakan siapa kamu, termasuk tujuan hidupmu, keyakinan intimu, kepribadianmu, memorimu, dan kegunaanmu. Yaps, itu normal. Krisis identitas adalah momen "keberhasilan atau kehancuran" ketika kamu dihadapkan dengan kesulitan penting mengenai pertumbuhan pribadi dan rasa percaya dirimu.

Tanda-tanda bahwa kamu mengalami krisis identitas, yaitu:

  • Kamu merasa bosan dan khawatir dengan hal-hal yang dirasa memuaskan sebelumnya.
  • Kamu sering bertanya pada diri sendiri apa tujuan dari hal-hal yang kamu lakukan atau peran yang kamu mainkan.
  • Kamu lebih sering berpikir tentang kematian, atau seberapa cepat waktu hidupmu habis.
  • Kamu sering bertanya pada diri sendiri siapa kamu dan adakah tempat yang cocok untuk dirimu.
  • Kamu sering bertanya apakah kamu telah membuat pilihan yang tepat sampai sekarang dan mencapai keinginanmu, ketika kamu selalu merasa percaya diri sebelumnya.
  • Kamu sering mengubah nilai atau kecenderungan kamu agar sesuai dengan lingkungan tempat tinggalmu.
  • Kamu kesulitan menjawab pertanyaan tentang diri sendiri.
  • Kamu kesulitan mempercayai kemampuan kamu untuk membuat keputusan

Sebenarnya krisis identitas merupakan tahapan awal dari perkembangan identitas. Pertama, kamu akan mengalami proses diffusion, yaitu keadaan dimana kamu bertanya-tanya tentang dirimu sendiri. Dalam tahap inilah kamu mengalami krisis identitas. Tahap kedua yaitu foreclosure, keadaan dimana kamu menutup dirimu dari lingkungan luar. Tahap ketiga yaitu moratorium, keadaan dimana kamu mulai menyadari bahwa kamu punya potensi tapi kamu belum membuat tujuan atas adanya potensi tersebut. Tahap terakhir yaitu achievement, keadaan dimana kamu sudah mampu bereksplorasi dan mengembangkan tujuan hidupmu. 

Lalu, bagaimana kamu bisa melompat dari tahap diffusion menuju moratorium atau bahkan achievement? Kamu bisa mencoba beberapa langkah berikut.

1. Lakukan perenungan

Langkah awal yang harus kamu lakukan adalah merenungi. Apa yang menjadi potensimu, temukanlah. Terus gali dan sadari. Tidak mungkin kamu tidak memiliki potensi dalam dirimu sendiri. Ketika kamu telah menemukannya, itu akan sedikit membantumu untuk mencapai pengakuan diri bahwa kamu juga berharga di dunia ini.

2. Rawat dirimu

Tidak peduli seberapa mahal biayanya, rawatlah dirimu. Ketika kamu merasa ada yang kurang dalam penampilanmu, perbaikilah. Buat dirimu puas dengan proses upgrade yang membuatmu jauh lebih baik. Selain fisik, kamu juga harus merawat mentalmu. Temukan tempat yang bisa membuatmu bahagia atau orang-orang yang menjadi support system-mu. Tapi ingat, kamu sebenarnya sudah spesial tanpa perubahan itu.

3. Cari hal yang unik dalam dirimu

Terus identifikasi apa yang membuatmu berbeda dari orang lain. Mungkin temanmu memiliki kemampuan dalam bermain basket dan kamu tidak bisa melakukannya, tapi cari tahu apa yang kamu miliki tapi tidak dia miliki. Tingkatkan kesadaran diri dan pengetahuan tentang bagaimana kanu ingin menghabiskan waktu kamu untuk bergerak maju dengan kemampuan unikmu.

4. Jangan meng-copy orang lain

Dalam tahap krisis identitas, banyak orang melarikan diri dengan berkamuflase menjadi orang lain. Mereka gagal untuk menemukan jati diri mereka sendiri sehingga mereka terpaksa menjadi orang lain. Jangan pernah mengambil langkah itu. Kamu pasti bisa menemukan keunikan yang menumbuhkan siapa sebenarnya kamu tanpa harus meniru orang lain.

Nah, itu dia berbagai tanda bahwa kamu sedang mengalami krisis identitas beserta cara mengatasinya. Sudahkah kamu mencobanya?

Husein Fadhilah