Dalam era digital, segala informasi menjadi begitu mudah untuk tersebar. Berbagai sarana komunikasi yang tersedia memengaruhi pada kemudahan untuk mengakses informasi. Sayangnya derasnya arus informasi yang beredar tidak selalu menyajikan hal-hal atau fakta yag mengandung kebenaran. Tak sedikit berita-berita yang tersebar berupa kebohongan-kebohongan atau hoax.
Walau sudah berulang kali kejadian bahwa hoax telah membawa kerugian dan berbagai permasalahan baru akibat tindakan gegabah yang diambil tanpa pikir panjang setelah mendengar atau mendapati berita hoax. Namun masih saja banyak orang yang secara sadar atau tidak menjadi penyebar hoax dan sebagian yang lain menjadi korban hoax.
Untuk menghindari akibat buruk dari hoax, ada beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan seperti yang dirangkum dari laman Kominfo. Usaha-usaha tersebut adalah:
1. Jangan langsung percaya judul berita
Dengan berbagai alasan, kadang-kadang judul berita dibuat dengan bahasa yang rancu, bertendensi mengarahkan opini pembaca. Dengan kata lain, judul dibuat sengaja agar heboh untuk menarik minat pembaca.
Sayangnya, kadang-kadang tak semua orang merasa perlu membaca secara utuh sebuah berita dan masih banyak yang malah terburu-buru ingin menjadi yang pertama menyampaikan berita heboh yang sedang hangat ke lingkungan atau kelompok pergaulannya.
Ketika yang tersebar hanyalah judul provokatif, maka artinya hoax sudah merusak kebenaran. Karena itu, perlu untuk mengecek lagi isi berita sebenarnya. Jika perlu, dapat dilakukan pembandingan dengan sumber berita yang lain.
2. Teliti lagi dengan alamat situs
Situs-situs di dunia maya sangatlah banyak. Dan tak semua merupakan sumber yang dapat dipercaya. Kamu harus melakukan pengecekan yang teliti untuk memastikan bahwa sumber berita yang kamu dapat bukanlah dari situs abal-abal.
3. Periksa kembali fakta-fakta
Untuk memastikan kebenaran suatu berita, kamu perlu memeriksa kembali sumber berita. Pastikan itu adalah dari sumber yang kredibel, misalnya dari instansi resmi.
Selain itu, perlu juga untuk membedakan antara fakta dengan opini karena sebuah opini tentulah hasil pemikiran pribadi yang belum tentu merupakan kebenaran secara umum.
Itulah tiga cara agar kamu tidak menjadi korban hoax dan tidak menjadi penyebar hoax. Kamu sebaiknya tetap mengikuti perkembangan informasi dari sumber terpercaya dan update strategi mengatasi hoax agar tetap dapat mengatasi jenis-jenis hoax lain yang mungkin saja akan semakin canggih caranya.
Tag
Baca Juga
-
Waspadai Kebiasaan Buruk yang dapat Merusak Rasa Percaya Diri
-
Waspadai Gangguan Tidur, Bisa Menghambat Aktivitas
-
Manfaat Daun Jeruk Purut, Bukan Hanya Pelengkap Bumbu Masakan
-
Pandai Bermain Musik? Mungkin Kamu Memiliki Kecerdasan Musikal
-
7 Buah dan Sayuran yang Kaya Akan Vitamin K, Kenali Manfaatnya!
Artikel Terkait
-
Media Israel Sebut Ada Roket dari Lebanon Hantam Area Bandara Ben Gurion
-
Iran Anggap Tidak Penting Siapa Yang Menang di Pilpres AS
-
Dukung Kamala Harris, Bagaimana Nasib Hubungan Vladimir Putin dengan Donald Trump Setelah Menang di Pilpres AS
-
Jaga Imun Tubuh dan Gaya Hidup Sehat, Cara Efektif Antisipasi Wabah Cacar Air
-
Tentara Israel Serang Kota Jenin dan Tepi Barat utara Palestina, Hancurkan Fasilitas Umum
Lifestyle
-
Terbaru! 4 Varian Hand Cream dari Lavojoy untuk Mencerahkan dan Melembabkan
-
4 Tips OOTD Rok ala Zara Adhisty yang Girly Abis, Cocok Buat Hangout!
-
4 Gaya OOTD Girly ala Kim Se-jeong, Simpel untuk Disontek!
-
4 Rekomendasi Parfum Pria Miniso Terbaik, Aroma Mewah, Harga Ramah!
-
4 Inspirasi Gaya Kasual Chaeryeong ITZY yang Simpel, Cocok Jadi Daily OOTD!
Terkini
-
Badai Cedera Timnas Indonesia Kian Parah, Skuad Garuda Tak Full-skuad Lawan Jepang?
-
Ulasan Buku Insecurity is My Middle Name: Refleksi tentang Penerimaan Diri
-
Laga Indonesia vs. Jepang: Ajang Pembuktian Shin Tae-yong ke Fans Garuda
-
3 Drama China Dibintangi Dai Jing Yao, Ada Passionate Love After Marriage
-
Menghargai Pekerjaannya, Menghargai Kebutuhannya: Realitas Gaji Guru