Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Vivia Lintang
Ilustrasi termenung. (Pexels.com/Keenan Constance)

Apakah kamu merasa hidupmu stuck di situ-situ saja? Atau semua perjuanganmu terasa begitu sia-sia karena tidak adanya perkembangan yang kamu dapatkan setelah semua yang terjadi? 

Sebenarnya, masih banyak hal mengapa kamu merasa hanya berjalan di tempat meski sepak terjang yang kamu lalui telah begitu jauh. Mulai dari kebiasaan-kebiasaan kecil dirimu atau justru lingkungan hidup di sekitarmu yang turut berkontribusi dalam keterlambatan hal yang kamu alami. Untuk itu kamu perlu mengerti asal muasal mengapa hal yang kamu lakukan hingga saat ini terasa sia-sia. 

Seperti 5 hal di bawah ini yang sebaiknya segera kamu sadari dan enyahkan dalam hidupmu. 

1. Berteman dengan Orang yang Tidak Membawa Perkembangan

Jika kamu dulu pernah belajar tidak boleh untuk memilih-milih dalam berteman, sekarang sepertinya kamu harus memutar hal ini. Kamu perlu memilih dalam berteman, kamu perlu mencari teman yang memang kamu butuhkan dan sesuai dengan tujuanmu. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Sekarang coba pikirkan, saat kamu memiliki tujuan A sementara kamu berteman dengan kumpulan orang yang begitu teguh dengan jalan B, dimana hal ini merupakan suatu persoalan yang menentang dengan keinginanmu sendiri, apa yang dapat kamu simpulkan? Benar, kalian tidak akan pernah sejalan dan tidak akan pernah ada perkembangan dalam dirimu.

Kamu perlu memilih untuk berteman untuk menjaga lingkungan hidupmu. Kamu perlu memilih dalam berteman untuk menghalau toxic friendship yang dapat berakibat pada kesehatanmu. Kamu perlu memilih dalam berteman untuk membawa perkembangan yang positif dalam hidupmu. 

Jika kamu selama ini terjebak dalam lingkup teman yang memiliki arah tujuan berlawanan dan berakibat menurunnya kapasitas diri dan caramu berjalan, kamu harus meninggalkannya mulai sekarang. Kamu harus berhenti untuk melakukan hal sia-sia yang hanya berbuah kelelahan.

2. Terlalu Banyak Mengandai

Banyak sekali hal pengandaian dalam dirimu saat ini, mulai dari kamu yang berandai untuk menyusun rencana yang telah kamu pikirkan mulai berbulan-bulan lalu, atau opsi baru yang kamu pikir tampak begitu mengagumkan dan menghasilkan profit besar untuk usahamu suatu saat nanti.

Sayang sekali, kamu hanya mengandai untuk hal ini. Kamu terlalu banyak berandai-andai dengan hal yang bahkan tidak dapat terbukti dengan kekonkretannya sendiri.

Kamu hanya berpikir bahwa pengandaianmu akan menjadi nyata sementara kamu belum pernah sekalipun mencoba. Kamu selamanya hanya akan berdiri diri pada tempat yang sama karena pengandaianmu yang tak kunjung terealisasikan.

3. Mencari Timing Sempurna untuk Memulai

Saat kamu telah berani memulai gebrakan baru dengan mencoba peruntungan pengandaianmu, sekarang kamu justru mencari waktu sempurna terlebih dahulu sebelum memulai. Kamu sendiri justru tahu, entah kapan waktu sempurna itu akan tiba.

Jika pergerakan laut yang kemarin kamu lihat tampak bergemuruh dengan deburan ombak yang meluap-luap, tetapi kali ini kamu melihatnya begitu tenang dan tampak aman untuk dilintasi.

Apakah kamu tetap akan melewatinya? Jawabanmu bisa jadi tidak, karena ada kemungkinan bencana yang kapan saja bisa datang. Kamu akan mencoba mencari lain hari di mana hari-hari sebelumnya cerah dan tampak meyakinkan dan aman untuk terjadinya kegiatan berlayar.

Pada dasarnya kamu terlalu lama untuk hal ini, kamu bahkan tidak tahu bahwa hari itu, dimana kamu menolak untuk berlayar adalah hari keberuntunganmu yang kamu sebut sebagai waktu sempurna.

Kamu memilih mencari lain hari yang bisa jadi bukan waktu tepat yang dapat kamu mulai. Kamu terlalu terpaku dengan hal-hal yang bahkan belum kamu mulai dengan kepastiannya.

4. Goals Hidup yang Mengabur

Hidup di dunia adalah hak bagi setiap manusia, hal ini berlaku tanpa pandang bulu. Dan manusia hidup yang di dunia perlu tongkat yang telah ia jadikan pegangan dalam mengarungi kehidupan. Saat kamu sendiri belum memiliki tongkat itu, kamu bukan hanya akan berdiam diri dengan kebingungan, melainkan kamu juga akan merasa hampa dan kekosongan.

Goals dalam hidup itu perlu ada, meski bukan sebuah hal yang begitu besar yang perlu kamu targetkan. Kamu perlu memperteguh dan menguatkan tancapan tongkatmu, bagaimana kamu membawanya sebagai acuan dalam caramu berjalan di masa mendatang.

Kamu akan mengerti seberapa besar dampak hal kecil ini jika kamu telah merasakannya. Mulai dari perubahan yang kamu lakukan hingga dampak yang bahkan tidak pernah kamu pikirkan. Kamu perlu sebuah goals dalam hidup untuk membuat hidupmu berjalan ke arah depan.

5. Menenggelamkan Diri pada Lubang Penyesalan

Penyesalanmu tidak akan membuatmu berjalan jika bukan kamu jadikan sebagai pelajaran. Seberapa kuat rantai itu mengikat tubuhmu sama halnya dengan kamu yang tidak pernah berniat untuk terlepas dan mencari kuncinya.

Sepahit apa pun dulu, hingga sebuah lubang penyesalan terus mengiringi dirimu, hal ini hanya akan tetap membuatmu terdiam dalam diri yang sesal. Sebanyak apapun kamu mencoba, saat kamu tidak pernah berniat beranjak dan mencoba dengan perlahan untuk keluar, kamu tetap akan kesulitan untuk berjalan.

Masa lalu memang sebuah kurungan yang terasa menyesakkan, tetapi hal ini justru lebih terdengar mengerikan saat kamu belum pernah berniat dan kembali mencoba berjalan secara perlahan.

Itu dia 5 hal yang membuatmu terasa jalan di tempat. Kamu perlu untuk berjalan maju bersama hal-hal yang ingin kamu raih di masa depan, dengan dirimu yang terlihat begitu hebat seperti sekarang, banyak hal yang dapat kamu raih melalui perubahan dan jalan yang telah kamu mulai dari saat ini!

Vivia Lintang