Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Vivia Lintang
Ilustrasi belajar (Pexels.com/Tranmautritam)

Sosok ambisius pasti sering kamu temukan dalam lingkup sekitarmu. Entah teman sekelasmu yang saat ini menempati peringkat pertama atau justru kamu sendiri yang dikenal sebagai anak ambis di kelas.

Anak ambis selalu akrab dengan segala hal yang berbau pelajaran, mungkin mereka yang dapat mempelajari banyak mata pelajaran dalam satu hari atau kesehariannya yang bisa jadi hanya dihabiskan untuk menjajali soal satu dan yang lainnya.

Meski demikian kamu harus tahu bahwa ada hal yang tetap harus diperhatikan saat jadi anak ambis. Mungkin karena waktumu yang habis tersita untuk pelajaran sehingga menyebabkan kamu lupa atau justru abai dengan hal krusial lain. Di bawah ini adalah 4 hal penting yang harus kamu perhatikan meski jadi anak ambis.

1. Kesehatan Tubuh

Saat kamu terbiasa menghabiskan hampir seluruh waktumu dalam sehari dengan belajar, kamu akan mengikuti pola yang sama setiap harinya. Bagi anak yang ambis, belajar merupakan sebuah keharusan yang tentu saja bersifat wajib.

Mereka—anak ambis, memiliki keinginan yang kuat akan satu hal. Rasa haus dan tidak puas mereka akan hal-hal baru terus-menerus bertambah, sehingga kesehatan tubuh dapat dilalaikan.

Menjadi sosok ambisius bukan berarti harus memaksa tubuh untuk mengikuti keinginan hati kita. Kamu harus tetap menjaga tubuhmu agar tetap prima, jangan terlalu forsir tenaga dalam jumlah yang begitu besar, sehingga membuat kesehatan tubuhmu menurun.

Usahakan makan dengan teratur, konsumsi buah dan suplemen sebagai penunjang, dan yang terpenting juga sering disepelekan adalah pastikan kamu meminum air putih yang cukup setiap harinya.

2. Hubungan Pertemanan

Menjadi sosok yang ambisius memungkinkan kesulitan mendapatkan teman. Meski tidak dapat digeneralisir, ada kalanya pada waktu tertentu karena sifat dan keinginan kerasnya, mereka justru terlibat kesulitan dalam hal pertemanan.

Bukan berarti sosok ambis adalah orang yang berdiri sendiri dan selamanya tidak membutuhkan manusia lain, hanya saja doktrin yang tertanam mungkin menyulitkan mereka untuk tergabung dalam lingkup sosial pertemanan.

Jika kamu tengah kesulitan dengan hal yang satu ini, cobalah untuk terbuka ke temanmu. Cukup satu atau dua teman, karena nyatanya diri kita sebagai makhluk sosial tetap membutuhkan manusia lain dalam pemenuhan kebutuhannya.

Bergabunglah dengan orang yang memang satu tujuan dan sepaham dengan dirimu karena ini akan membawa perkembangan secara positif untuk dirimu sendiri.

3. Mental

Meski kamu memiliki niat yang begitu kuat dalam dirimu untuk menggapai sesuatu, setidaknya kekuatan mentalmu juga diadu. Sekeras apapun kamu mencoba, nyatanya kesehatan mental adalah hal yang tetap harus kamu perhatikan.

Kamu tak lantas dapat memaksa tubuhmu untuk berlaku, begitu pula dengan kamu yang tidak boleh memaksa jiwamu untuk terus menerjang.

Beri jeda setidaknya tiap beberapa menit sekali setiap selesai dengan belajar, jangan gunakan 24/7 hanya untuk belajar, belajar, dan belajar. Liburan, nonton film, jalan-jalan, main game online dapat kamu lakukan untuk membantumu menghilangkan stres barang sejenak.

Berhenti untuk terus merasa cemas akan hal yang belum kamu kuasai, kamu akan tetap dapat menggapainya dengan perlahan. Semua butuh waktu untuk berjalan, begitu pula denganmu.

4. Waktu untuk Diri Sendiri

Kamu perlu untuk melakukan me time, ini penting untuk kamu lakukan. Saat kamu teramat sibuk bahkan tak sempat untuk melakukan hal lain, sekarang kamu harus mencoba membenahinya. Beri sedikit waktu untuk dirimu, beri self reward meski seperti waktu tidur nyenyak semalam.

Waktu untuk dirimu sendiri adalah hal yang sangat krusial, dengan ini kamu akan tetap waras, meski gempuran semangatmu bahkan membabat habis dirimu sendiri.

Itu dia 4 hal yang tetap harus diperhatikan meski jadi anak ambis. Kamu harus ingat bahwa kamu juga manusia biasa, sehingga semua hal dalam dirimu tak lantas dapat dipaksa agar sesuai dengan keinginan milikmu sendiri. Kemauan keras untuk menggapai suatu hal memang diperlukan, tetapi pengabaian yang kamu ciptakan tidak dapat mengganti semuanya.

Vivia Lintang