Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Susanti ..
Ilustrasi bullying di kantor (Freepik.com/dcstudio)

Kasus bullying atau perundungan bisa terjadi di mana saja. Di sekolah biasa dilakukan oleh kakak kelas ke adik kelasnya. Di tempat kerja biasa terjadi antara karyawan yang sudah senior terhadap karyawan baru.

Lalu, langkah seperti apa yang mesti kamu lakukan apabila menjadi korban bullying di kantor? Untuk mengatasinya, berikut ada beberapa hal yang bisa kamu terapkan. Mari disimak.

1. Tetap bersikap tenang

Walaupun kamu marah atau rasanya ingin menangis, sebaiknya latih diri untuk tetap bersikap tenang. Justru sikap emosional seperti itulah yang dicari pelaku perundungan. Semakin kamu reaktif, semakin dirinya merasa di atas angin.

Itulah jahatnya tukang bully. Merasa bahagia di atas penderitaan orang lain, dan sebenarnya itu dilakukan untuk menutupi kelemahan atau perasaan rendah diri yang dimilikinya. Melihat orang lain menderita akibatnya, membuatmu dia merasa punya power.

2. Balas perkataannya dengan elegan

Apabila karyawan senior sering melakukan perundungan lewat ucapan, misalnya meremehkanmu, maka gak perlu ragu membalas kata-katanya dengan elegan.

Membalas ucapan menyakitkan darinya dengan tenang bisa membuat mentalnya jatuh, lho. Semakin tenang, kamu akan dianggap semakin berbahaya karena sulit untuk ditindas.

Gak hanya itu, apabila kamu membalasnya dengan elegan, orang-orang di sekitar bisa berbalik membencinya. Mereka akan sadar kalau tindakannya itu sudah keterlaluan.

3. Kumpulkan barang bukti

Tukang bully biasanya jago manipulasi. Dia yang menyakiti, tapi bisa berpura-pura jadi pihak yang disakiti. Makanya, kamu mesti hati-hati.

Sebisa mungkin kumpulkan barang bukti perilaku bullying yang telah dilakukannya selama ini. begitu pula ketika kamu mau gak mau satu tim dengannya, usahakan komunikasi dilakukan lewat cara yang bisa didokumentasikan.

Misalnya, lewat aplikasi pesan singkat, email, atau lainnya. Jadi, kalau dia macam-macam dan berusaha memfitnah ada buktinya jika dia berbohong.

4. Melaporkan pada atasan

Apabila sudah dirasa cukup bukti, dan sudah sangat mengganggu, gak ada salahnya melaporkan pada atasan sehingga bisa dicari jalan keluar. Syukur-syukur bisa membuatnya sadar.

Akan tetapi, kalau pihak perusahaan terkesan membiarkan dan pura-pura buta dan tuli, boleh dipertimbangkan untuk resign. Terutama jika perilaku mereka sudah bikin gak nyaman dan jadi sumber stres di tempat kerja.

Itu tadi beberapa tips menghadapi tindakan bullying di kantor. Semoga kamu gak sampai mengalaminya, ya.

Susanti ..