Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Sapta Stori
Ilustrasi wanita yang sedang melompat (unsplash.com/Peter Conlan)

Kita kerap mendengar atau bahkan menciptakan berbagai kalimat bijak yang sedikit banyaknya dapat membantu kita dalam menjalani kehidupan. Namun, beberapa orang tak jarang menyikapi kalimat-kalimat bijak tersebut dengan sudut pandang yang keliru atau mempraktikkannya dengan cara yang salah.

Terkait hal tersebut, kita semestinya mampu menyikapi kalimat-kalimat bijak yang kita dengar dengan cara yang positif pula dan jangan sampai kita keliru dalam menyikapinya, seperti misalnya menyikapi dua kalimat bijak tentang kehidupan berikut ini:

1. Nikmati hidup kita di dunia yang hanya satu kali

Hidup kita di dunia hanya satu kali. Kalimat ini memang sangat tepat untuk menggambarkan kesempatan hidup kita yang tak akan pernah bisa kita dapatkan untuk kedua kalinya. Namun, jika kita tidak bijaksana dalam menyikapinya, hal itu bisa saja menjerumuskan kita pada hal-hal yang tidak sebaiknya kita lakukan.

Kita hanya hidup satu kali, karenanya jangan sampai kita merasa menyesal akibat perbuatan kita di masa-masa hidup kita yang tidak akan terulang kembali. Pun, anggapan bahwa kita harus menikmati hidup kita yang hanya satu kali tidak lantas membuat kita berhak melakukan apa saja yang kita mau. Waktu yang kita miliki sudah seharusnya kita penuhi dengan kebaikan dan bukan melakukan segala sesuatu demi nafsu belaka.

2. Nikmati hidup selagi masih lajang

Menikmati hidup selagi masih lajang bukan berarti kita bisa bebas memuaskan segala keinginan kita tanpa batasan atau berfoya-foya dengan uang yang kita miliki sekarang. Justru, selagi masih lajang, hendaknya kita memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang berguna bagi kehidupan kita di masa mendatang, seperti mencari ilmu sebanyak mungkin, terus memperbaiki diri dan lain sebagainya.

Tentu saja, bukan berarti kita tidak boleh bersenang-senang, tapi jangan sampai kita melewati batas. Gunakan waktu, uang dan semua yang kita miliki selagi masih lajang untuk hal-hal bermanfaat.

Sebab, ada banyak tanggung jawab yang harus diemban ketika kita telah memutuskan untuk berumah tangga. Apa yang bisa kita lakukan di masa-masa ketika kita masih sendiri akan terbatas saat kita sudah memiliki keluarga sendiri, karena akan ada kebutuhan pasangan dan anak-anak yang mungkin akan menyita waktu untuk diri kita sendiri, waktu untuk orang tua dan sahabat-sahabat kita.

Demikian dua kalimat bijak tentang hidup yang tidak semestinya disikapi dengan keliru. Semoga kita senantiasa memiliki kemampuan untuk menyikapi kalimat-kalimat bijak yang kita dengar dengan pemikiran yang positif pula.

Sapta Stori