Banyak orang berekspektasi dengan bertambahnya usia akan bertambah pula kedewasaan berpikir dan bersikap. Nyatanya, gak selalu seperti itu. Tidak sedikit orang yang usianya sudah matang tapi sikapnya masih kekanak-kanakan.
Nah, buat kamu yang merasa masih kekanak-kanakan, yuk berubah. Dilansir dari laman InspiringTips, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan supaya kamu berhenti kekanak-kanakan dan mulai bersikap dewasa. Mari ikuti penjelasannya lebih lanjut di bawah ini.
1. Hindari menggunakan emosi sebagai senjata
Apakah kamu termasuk yang sering menangis ketika bertengkar dengan pasangan, dan bertujuan agar ia mengalah? Itu tandanya, kamu sudah menggunakan emosi sebagai senjata, lho, dan bukanlah tindakan dewasa.
Cobalah mulai sekarang bisa mengendalikan diri dan berlatih berpikir dengan logis. Jangan selalu menuruti emosi. Kalau kamu sudah terbiasa berpikir logis, maka berbagai konflik bisa cepat diatasi dengan baik karena terhindar dari penilaian yang bias.
2. Jangan takut dengan perasaanmu sendiri
Ada sebagian orang yang terlalu baper, tapi ada pula sebaliknya, malah sering memendam perasaan. Misalnya saja, menahan diri tidak menangis karena takut dianggap lemah. Padahal, emosi sedih itu dimiliki oleh siapa pun dan berhak untuk mengekspresikannya, lho.
Dengan mengekspresikan emosi justru bisa membantumu memiliki kestabilan, jadi gak tiba-tiba langsung meledak akibat terlalu lama dipendam.
Kestabilan emosi ini merupakan salah satu ciri orang yang dewasa. Jadi, mulai sekarang jangan lagi memendam emosi, tapi jangan juga diluapkan dengan membabi buta, ya.
3. Hindari melakukan silent treatment
Mendiamkan seseorang atau silent treatment umum terjadi, meskipun sebenarnya bukan cara komunikasi yang baik. Di dalam relasi apa pun, pertengkaran itu pasti terjadi. Bagaimana kamu menghadapinya bisa jadi penentu apakah kamu masih kekanak-kanakan atau sudah dewasa.
Mendiamkan orang lain merupakan bukti kalau kamu belum matang dalam menyikapi konflik. Orang dewasa lebih memilih untuk membicarakan langsung daripada mendiamkan dan berharap orang lain mengerti atau mengalah.
Menjadi dewasa memang tidak mudah. Terutama berkaitan dengan pengendalian emosi. Dibutuhkan latihan konstan agar kamu terbiasa mengendalikannya, dan bukan emosi yang mengendalikanmu. Tapi, dengan konsistensi pasti kamu bisa bersikap dewasa.
Tag
Baca Juga
-
10 Tahun Menanti, MV Mr. Chu Apink Akhirnya Capai 100 Juta Views di YouTube
-
Sheila On 7 Siap Mengguncang Jakarta Desember 2024, Ini Harga Tiketnya
-
4 Alasan Perempuan Cerdas Akan Berhati-hati saat Hendak Membuka Hati
-
4 Sikap yang Bisa Bikin Pasangan Selalu Setia, Anti Selingkuh!
-
3 Alasan Suami yang Selingkuh Tak Mau Cerai, Tetap Bersama Istri Sah!
Artikel Terkait
-
Prabowo Sebut Jangan Takut Deforestasi, Netizen Heran: Gimana Nasib Anak Cucu di Masa Depan?
-
Soroti Aksi Sejumlah Civitas Akademika di Jogja Kritik Jokowi, Sri Sultan HB X: Kampus Tak Perlu Takut
-
7 Tips Mengajarkan Pengendalian Emosi pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!
-
Review Buku Jangan Takut Gagal! karya Aldilla D. Wijaya
-
3 Sikap Kekanak-kanakan saat LDR yang Bisa Bikin Hubungan Retak, Jauhi!
Lifestyle
-
Selain Donatur Dilarang Ngatur: Apakah Pria Harus Kaya untuk Dicintai?
-
Lebih Bahagia dengan Cara Sederhana: Mulai dari Micro-Moments of Happiness
-
Koreksi Diri, 3 Hal Ini Membuat Kita Terjebak dalam Pilihan Salah
-
Tampil Menarik dan Keren! Intip 4 Daily Outfit Edgy ala Yoon STAYC
-
4 Gaya Andalan Chaeyoung TWICE yang Bisa Kamu Tiru untuk Outfit Sehari-hari
Terkini
-
Real Madrid Babak Belur Demi Final Copa del Rey, Carlo Ancelotti Buka Suara
-
Remake Film Mendadak Dangdut: Apa yang Berubah?
-
Piala Asia U-17: 3 Pemain Timnas Indonesia yang Diprediksi akan Tampil Gemilang
-
Review Film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai, dari Ritual Mistis sampai Jumpscare Kejam
-
Review Novel A Scandal in Scarlet: Acara Lelang yang Berujung Tragedi Mengerikan