Dalam suatu kesempatan, kita pasti pernah menghadapi teman atau orang lain yang meminta nasihat kepada kita. Sebagai seorang teman atau orang yang dimintai nasihat, kita juga harus bisa bersikap bijak dan memperhatikan situasi serta kondisi.
Memberi nasihat kepada orang lain juga ada aturannya. Tidak bisa asal menasihati begitu saja. Apalagi jika di tempat umum, jangan biarkan orang yang meminta nasihat merasa malu atau tertekan. Etika ketika memberikan nasihat harus diperhatikan dengan baik.
Berikut ini adalah beberapa etika yang harus kamu perhatikan ketika menasihati seseorang. Perhatikan dengan baik dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Hindari tempat yang ramai
Menasihati orang di tempat yang ramai atau di depan umum hanya akan membuat orang tersebut merasa malu atau semakin tertekan. Perhatikan tempat dan waktu yang tepat untuk menasihati. Carilah tempat yang nyaman, tertutup, dan mendukung suasana. Waktu yang dipilih juga harus sesuai.
2. Gunakan perkataan dan kalimat yang sopan
Meskipun perannya yang menasihati adalah kita, penggunaan kata-kata atau kalimat juga harus tetap diperhatikan. Jangan menggunakan kata-kata yang menyinggung atau merendahkan lawan bicara. Gunakan kalimat penyemangat serta masukan yang nyaman didengar.
3. Jangan memaksa agar nasihatmu diterima
Setelah kita menyampaikan nasihat atau masukan kepada lawan bicara, jangan memaksa lawan bicara untuk menerimanya begitu saja. Biarkan ia sendiri yang memutuskan untuk melakukannya atau tidak. Peran kita hanya sebatas memberi nasihat serta masukan, langkah yang akan diambil tergantung pada dirinya sendiri.
4. Jangan terkesan menggurui atau bertele-tele
Etika terakhir ketika menasihati orang lain adalah hindari bersikap menggurui atau bertele-tele. Menganggap diri sendiri sebagai sosok yang berpengalaman hingga terkesan sombong hanya akan menghilangkan respek lawan bicara kita. Bisa jadi lawan bicara merasa menyesal sudah meminta nasihat kepada kita.
Itulah empat etika yang harus kamu perhatikan ketika ada orang lain yang meminta nasihat kepadamu. Ingat dan pegang teguh etika tersebut. Jadilah pemberi nasihat yang baik dan menginspirasi. Kamu juga pasti akan merasa kesal dan jengkel ketika ada yang menasihatimu tapi tidak tahu etika, bukan?
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Sesaudara dalam Iman, Sesaudara dalam Kemanusiaan
-
3 Nasihat Ini Menjadikan Hidupmu Lebih Baik, Segera Baca!
-
Cicipi Masakan Jepang Pertama Kali, Kurma Dibuat Muntah-muntah Boy William saat Candle Night Dinner
-
Potensi Balik ke Era Orba, DPR Nilai Usulan Menko Luhut soal TNI Jabat di Kementerian Harus Penuh Pertimbangan
-
3 Alasan Kenapa Kamu Harus Berhenti Menjadi Seseorang yang Keras Kepala
Lifestyle
-
Redmi Note 14 SE 5G Resmi Meluncur, Usung Mediatek Dimensity 7025 Ultra
-
4 Tone Up Cream Niacinamide Bikin Wajah Glowing, Harga Murah Rp40 Ribuan!
-
4 Rekomendasi Toner Mengandung 24K Gold untuk Kulit Lebih Cerah dan Kencang
-
4 Inspirasi Gaya Kasual Modis Kekinian ala Beomgyu TXT, Wajib Sontek Sih!
-
4 Sunscreen dengan Hasil Akhir Glass Skin, Harga di Bawah Rp160 Ribuan!
Terkini
-
3 Nama Pelatih yang Bisa Gantikan Gerald Vanenburg di Ajang Sea Games 2025
-
Ulasan Novel One Golden Summer: Kisah Cinta yang Tumbuh dari Musim Panas
-
PPAD Jenguk Puluhan Purnawirawan TNI AD di RSPAD: Bentuk Perhatian di HUT ke-22
-
Ulasan Novel The Good Liar: Topeng Kebaikan di Lembah Para Pendusta
-
Semarak Perlombaan dan Talenta Singa di Perayaan Hari Anak Nasional 2025 Karawang