Apakah kamu tertarik untuk masuk jurusan Farmasi? Farmasi sendiri merupakan salah satu jurusan yang terkenal dengan bidang obat-obatan. Memang fokus utama Farmasi adalah untuk membuat, meracik, dan memproduksi obat, hingga ke pengedarannya di masyarakat.
Namun, bukan berarti lulusan Farmasi hanya berkutat dengan obat-obatan saja. Sebenarnya ada banyak sekali peluang pekerjaan yang bisa kamu masuki jika menjadi lulusan Farmasi. Apa saja kira-kira? Berdasarkan unggahan dari akun Instagram @masukkampus, berikut ini adalah beberapa prospek kerja jurusan Farmasi yang harus kamu tahu.
1. Farmasi Rumah Sakit
Selain bekerja di apotek, seorang Farmasis, sebutan untuk lulusan Farmasi, juga bisa bekerja di rumah sakit. Pekerjaan ini berhubungan dengan pengadaan, penyimpanan, peracikan obat, inventaris obat termasuk pengawasan obat kedaluwarsa, dan lain sebagainya.
2. Apotek
Tempat kerja Farmasi yang paling umum adalah apotek. Di apotek sendiri, ada berbagai macam posisi yang bisa kamu tempati.
Misalnya Pemilik Sarana Apotek (PSA), Apoteker Penanggungjawab Apotek (APA), atau Apoteker Pendamping di Apotek. Semua profesi itu memiliki tingkatan dan syarat khusus. Tugas ketiganya juga berbeda.
3. Pelayanan Farmasi di Pemerintahan
Selain berhubungan dengan apotek dan sejenisnya, lulusan Farmasi juga bisa bekerja di pelayanan Farmasi pemerintahan seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM, atau di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan atau BBPOM yang tersebar di seluruh Indonesia. Lulusan Farmasi juga bisa bekerja di Dinas Kesehatan.
4. Pendidikan Farmasi
Prospek kerja terakhir yang bisa dipilih lulusan Farmasi adalah Pendidikan Farmasi. Jika kamu memiliki passion untuk menyebarkan ilmu yang sudah kamu dapat dan kamu kuasai, kamu bisa memilih prospek kerja ini.
Kamu bisa mengajar di SMF atau Sekolah Menengah Farmasi. Kamu juga bisa jadi dosen di perguruan tinggi sesuai dengan bidang yang kamu kuasai.
Itulah empat prospek kerja yang bisa dipilih oleh lulusan Farmasi. Setelah ditelisik lebih jauh, tidak semua lulusan Farmasi harus berurusan dengan apotek dan obat-obatan saja. Apalagi sekarang proses pelayanan di bidang Farmasi berfokus pada pasien, tidak hanya obat semata.
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Kabupaten Tangerang, Belasan Ribu Obat Disita dan 20 Toko Obat Ilegal Disegel
-
Zero Apoteker: Kebijakan yang Dinilai Melukai Profesi Apoteker
-
Terinspirasi dari Pelayanan di Malaysia, Apotek Ini Fokus Pada Kenyamanan Pelanggan
-
Bedak Bayi Johnson & Johnson Akan Berhenti Dijual pada 2023, Apa Penyebabnya?
-
Digital Startup Lifepack Kantongi Pendanaan Seri A US$ 7 Juta dari Golden Gate Ventures
Lifestyle
-
4 Sunscreen Aman Mencerahkan Kulit Remaja, Harga Murah di Bawah Rp40 Ribuan
-
4 HP dengan Optical Zoom Terbaik 2025, Hasil Foto Jarak Jauh Tetap Tajam!
-
4 Gentle Peeling Serum Rp30 Ribuan, Eksfoliasi Tanpa Perih untuk Pemula
-
Cari HP Murah Rasa Mewah? Ini Rekomendasinya, Mulai 1 Jutaan Aja
-
Infinix Hot 60 Pro: HP 2 Jutaan yang Fiturnya Paket Komplit
Terkini
-
NCTzen Merapat! Haechan NCT Konfirmasi Debut Solo Bulan September Mendatang
-
Trailer Avatar: Fire and Ash Rilis, Keluarga Sully Hadapi Klan Na'Vi Jahat
-
BRI Super League: Persebaya Makin Pede, Ini Kata Pelatih Eduardo Perez
-
Motor GP25 Tak Sempurna Jadi Alasan Ducati Rekrut Marc Marquez, Benarkah?
-
Seru! Belajar Sejarah Sampah di Buku Plastic: Past, Present, and Future