Setiap orangtua pastinya selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya dalam hal apapun. Maka tidak jarang banyak orangtua yang sering kali ikut campur dalam urusan anaknya yang menyangkut pendidikan, aktivitas, ataupun hal lain yang berurusan dengan kepentingan sang anak. Walaupun terdengar baik, namun hal tersebut akan memacu orangtua menggunakan pola asuh yang salah karena selalu membayang-bayangi anak dengan tindakan protektif yang berlebihan. Pola asuh semacam itu disebut sebagai pola asuh helikopter.
Dampak Negatif dari Pola Asuh Helikopter
Melansir dari situs alodokter.com, pola asuh helikopter ini bisa menghambat tumbuh kembang anak dan kemampuan anak untuk mencoba belajar hal baru. Ketakutan berlebihan akan sang anak menyebabkan ruang gerak anak menjadi sangat terbatas, akibatnya banyak hal buruk yang bisa terjadi jika menerapkan pola asuh helikopter ini.
Berikut ini adalah dampak negatif yang ditimbulkan dari pola asuh helikopter pada anak seperti yang dirangkum dari situs alodokter.com.
1. Anak tidak terbiasa menyelesaikan masalah sendiri
Karena orangtua sang anak yang menerapkan pola asuh helikopter ini selalu membayangi dan membantu semua urusan anaknya, maka anak mendapatkan kesulitan ketika akan menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri.
2. Tidak bisa mandiri
Anak dengan pola asuh helikopter cenderung tidak bisa melakukan segala sesuatunya sendiri, jadi semua keperluannya masih bergantung pada orang lain.
3. Sulit mengatur emosi
Karena terbiasa hidup dengan bantuan orangtuanya, ketika anak memiliki masalah, ia cenderung emosi dan sulit untuk bisa sekedar mengontrolnya karena tidak terbiasa melakukan apapun sendri.
4. Tidak memiliki kepercayaan diri
Anak dengan pola asuh helikopter tidak memiliki kepercayaan diri sebab orangtuanya seperti meragukan kemampuan anaknya dengan selalu ikut campur terhadap segala aktivitas sang anak.
5. Gangguan kecemasan dan depresi
Hal yang paling parah dalam pola asuh helikopter adalah anak bisa mengalami gangguan kecemasan bahkan depresi, karena seringnya orangtua ikut campur dan terlibat dalam semua hal, maka selalu timbul perasaan cemas pada diri anak bahkan bisa menyebabkan depresi jika ada hal yang nantinya tidak bisa dilakukan olehnya.
Ada 3 hal yang bisa dilakukan orangtua untuk mencegah dampak negatif tersebut, seperti yang dirangkum dari laman alodokter.com berikut:
1. Buat daftar hal yang bisa dilakukan oleh anak lalu tunjukkan dan yakinkan mereka jika bisa melampauinya.
2. Biarkan anak menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri.
3. Membebaskan anak dengan dunianya sendiri, namun tetap dalam jangkauan dan pengawasan orangtuanya.
Demikianlah informasi mengenai pola asuh helikopter yang seharusnya bisa dihindari oleh para orangtua. Semoga anak-anak bisa menikmati dunianya sendiri tanpa banyak intervensi dari orangtuanya.
Baca Juga
-
Terungkap! Motif Armor Toreador Lakukan KDRT ke Cut Intan Nabila, Polisi Dalami Kasus
-
Video Detik-detik Penangkapan Armor Toreador Usai Viral Lakukan KDRT pada Cut Intan Nabila
-
Armor Toreador Terlilit Utang Miliaran Rupiah, Alvin Faiz Jadi Korban
-
Kartika Putri Murka Disebut Hijrah karena Takut Ketahuan Prostitusi: Fitnahan Terkejam!
-
Selebgram Cut Intan Nabila Alami KDRT, Unggahan Sebelumnya Diduga Jadi Kode
Artikel Terkait
-
Ayah dan Paman Jadi Pelaku Kekerasan Seksual Anak 5 Tahun di Garut, KemenPPPA Minta Hukuman Berat
-
CoComelon Sing A-Long Live Hadir di Indonesia
-
20 Kewajiban Orang Tua kepada Anak dalam Islam Sesuai Al-Quran dan Hadis, Apa Saja?
-
Kabur Aja Dulu, Mengapa Hidup di Luar Negeri Kini Menjadi Solusi?
-
Atalia Praratya: Salah Saya Sama Kang Emil Apa?
Lifestyle
-
Dari Street Style hingga Party Look, Ini 4 Inspirasi OOTD ala Yeji ITZY
-
4 Inspirasi Daily Style dari Seunghee OH MY GIRL, Simpel Nan Fashionable!
-
Joyful Vibes! Ini 4 Ide Gaya OOTD Mai IZNA yang Bakal Bikin Kamu Makin Pede
-
Peringati Hari Kartini: Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah Jadi Nyawa Musikal Untuk Perempuan
-
Stop Salah Shade! Ini 4 Foundation Terbaik untuk Pemilik Neutral Undertone
Terkini
-
7 Rekomendasi Film Hitam Putih Terbaik dari Abad 21, Drama hingga Horor
-
Kabur Aja Dulu, Mengapa Hidup di Luar Negeri Kini Menjadi Solusi?
-
Ulasan Better Man, Film Biopik Visioner dengan Eksekusi yang Cerdas
-
Manuver Danantara, Jadi Penjaga Napas saat IHSG Bergejolak?
-
Review Film Cinta Laki-Laki Biasa: Romansa yang Sederhana tapi Memikat