Pendapatan dan pengeluaran seseorang sejatinya merupakan suatu hal yang amat pribadi dan tidak mesti diketahui orang-orang yang tidak berkepentingan untuk mengetahuinya. Namun, belakangan ini, mengumbar pendapatan dan pengeluaran di media sosial tampak sudah menjadi hal yang biasa. Padahal, perilaku seperti ini kerap menimbulkan dampak buruk, seperti beberapa hal berikut ini:
1. Menuai hujatan
Sejatinya, kita sendirilah yang paling mengetahui kebutuhan kita sehari-hari. Karenanya, kita pula yang paling memahami bagaimana semestinya alur dan alokasi keuangan kita. Pun, hal ini tidak bisa disamakan bagi setiap orang.
Mengumbar pengeluaran di media sosial hanya akan menimbulkan masalah baru dalam kehidupan kita. Sebab, pasti akan ada banyak orang yang tidak setuju dengan cara kita mengelola keuangan.
Beruntung jika orang-orang tersebut hanya memberikan saran, tapi sifat dan sikap warganet pastinya tidak sama. Pasti ada saja yang mencela dan menghujat. Akibatnya, perbuatan kita sendiri menyebabkan nama dan perilaku kita jadi dipandang negatif oleh orang banyak yang sebenarnya tidak kita kenal dan tidak mengenal kita.
2. Tak bisa menjaga privasi
Hal yang baik ataupun buruk, jika hal tersebut dilakukan berulang-ulang, pasti akan menjadi kebiasaan. Begitu pula ketika seseorang mengumbar pendapatan dan pengeluaran di media sosial. Hari ini, ia mengungkap berapa pendapatannya. Esok hari, ia mengungkap pengeluarannya. Hari-hari berikutnya, ia akan berani mengungkap berbagai hal lain yang seharusnya merupakan privasi dan tidak semestinya menjadi konsumsi publik.
Pendapatan atau pengeluaran, anggaran pribadi dan sejenisnya tidak selayaknya diumbar ke publik dan diketahui orang banyak. Namun, tampaknya masih banyak orang yang belum menyadari atau tidak mau tahu tentang hal ini. Padahal, seseorang yang berperilaku seperti ini sebenarnya tengah menunjukkan bahwa ia tidak dapat dipercaya untuk menjaga rahasia, karena bahkan ia tak bisa menjaga privasinya sendiri.
3. Tak ada manfaatnya
Sebenarnya, tak ada gunanya mengumbar pendapatan dan pengeluaran di media sosial. Alih-alih memberikan manfaat, orang lain justru akan merasa risi, menganggap kita orang yang suka pamer dan sombong, menimbulkan rasa iri dan dengki, juga memunculkan masalah-masalah lain yang sebelumnya tidak ada.
Demikian tiga dampak buruk mengumbar pendapatan dan pengeluaran di media sosial. Maka, alangkah baiknya perilaku seperti ini dapat kita hindari.
Baca Juga
-
Wajib Tahu! Ini 3 Alasan Pentingnya Riset bagi Penulis
-
Selamat! Go Ayano dan Yui Sakuma Umumkan Pernikahan Mereka
-
Selamat! Keita Machida Resmi Menikah dengan Aktris Korea-Jepang Hyunri
-
4 Manfaat Membuat Kerangka Karangan dalam Kegiatan Menulis
-
NiziU Nyanyikan Lagu Tema Film Animasi 'Doraemon: Nobita's Sky Utopia'
Artikel Terkait
-
Bawaslu RI Periksa 12 Orang Terkait Dugaan Politik Uang di PSU Pilkada Serang
-
Cara Mencairkan Koin Snack Video Jadi Rupiah, Langsung Bisa Buat Jajan
-
Dugaan Politik Uang Terungkap di Cikande Jelang PSU Serang, 2 Perangkat Desa Diduga Terlibat
-
Mau Aman saat Negara Krisis? Kamu Harus Punya Uang Tunai Segini di Rumah
-
Curi Uang Penumpang, Sopir Bus Kehilangan Uang Pensiunan Rp 1,4 Miliar
Lifestyle
-
Ada Presentasi di Kelas? Ini 5 Tips Jitu dari Angga Fuja Widiana
-
Biar Makin Fresh di Weekend, Sontek 4 Outfit Lucu ala Kim Hye Yoon!
-
Anti Ribet, Ini 4 Ide Outfit Harian Cozy ala Siyoon Billlie yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Gaya Kasual Kekinian ala Choi Jungeun izna yang Menarik untuk Disontek
-
Anak Hukum tapi Stylish? 5 Look Simpel tapi Classy ala Ryu Hye Young
Terkini
-
Pengepungan di Bukit Duri: Potret Luka Sosial di Balik Layar Sinema
-
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Laba Menyusut: Suara Hati Pengusaha Indonesia
-
Ondrej Kudela Antar Persija Jakarta Teguk Kemenangan, Persik Kediri Makin Terpuruk
-
Review Anime Bofuri, Main Game VRMMORPG yang Jauh dari Kata Serius
-
Jawaban Ryan Coogler Soal Peluang Sekuel Film Sinners