Ada berbagai faktor mengapa seorang mahasiswa terhambat atau mandek dalam perkuliahan. Ada yang disebabkan oleh faktor ekonomi, ada yang kesulitan dalam menyelesaikan skripsi, dan faktor-faktor lainnya yang memang kerap menjadi tantangan dan hambatan mahasiswa dalam berkuliah.
Namun, selain faktor-faktor tersebut, berikut ini ada pula beberapa faktor lainnya yang harus kita waspadai karena dapat menjadi penyebab kuliah kita mandek.
1. Membandingkan diri dengan mahasiswa lain
Siapa sangka bahwa membandingkan diri dengan mahasiswa lain bisa membuat kuliah terhambat? Ya, nyatanya membanding-bandingkan pencapaian dirimu sendiri dengan hasil yang diperoleh mahasiswa lainnya dapat menyebabkan kamu tidak lagi fokus kuliah, lho.
Misalnya saja, ketika kamu berusaha keras untuk belajar ketika hendak ujian, tapi ternyata nilaimu tidak sebaik yang kamu harapkan. Lantas, kamu melihat temanmu terlihat lebih santai dalam belajar, tapi mendapatkan hasil yang lebih bagus darimu.
Akhirnya, kamu membandingkan dirimu dengannya dan berkecil hati, berpikir kamu tidak berbakat dan merasa tak ada gunanya kamu belajar. Akibatnya, kamu jadi malas belajar dan membuat kuliahmu mandek.
Oleh karena itulah, kita selalu diingatkan untuk tidak membandingkan diri kita dengan orang lain, termasuk dalam perkuliahan. Sebab, hal ini dapat menghambat langkah sendiri dan membuat diri kita merasa usaha kita sia-sia, padahal kenyataannya tidak demikian.
2. Terlena dengan pekerjaan
Tak jarang, mahasiswa mencari penghasilan di sela-sela kuliahnya, baik bekerja paruh waktu atau menjadi pekerja lepas. Selain dapat menambah uang saku, hal ini juga tentu dapat menjadi jalan untuk membantu orang tua dalam meringankan biaya kuliah.
Tentu saja, ada beberapa alasan mengapa pada akhirnya seorang mahasiswa lebih memilih untuk mementingkan pekerjaannya daripada perkuliahan. Barangkali ada permasalahan ekonomi dan alasan-alasan lainnya yang memang kuat dan dapat dipahami.
Namun, sangat disayangkan ketika seorang mahasiswa jadi mandek kuliahnya, karena terlena dengan pekerjaan, sehingga menjebaknya dalam perasaan bahwa meski tanpa kuliah, ia bisa menghasilkan banyak uang. Akhirnya, ia tidak lagi merasa bahwa kuliah itu penting, bahkan menganggap kuliah hanya buang-buang waktu dan biaya.
3. Teman-teman yang membawa pada pergaulan yang salah
Tidak semua mahasiswa berkuliah dengan tujuan untuk mencari ilmu dan serius memanfaatkan kesempatannya untuk berkuliah dengan baik dan tidak semua pergaulan di antara mahasiswa membawa dampak yang baik.
Berhati-hatilah dalam memilih teman di kampus. Sebab, jika kamu masuk pada pergaulan yang salah, bukan tidak mungkin kuliahmu akan terbengkalai dan akhirnya mandek.
Demikian tiga faktor yang dapat membuat kuliahmu mandek. Manfaatkanlah kesempatanmu berkuliah dengan baik, karena tak semua orang mendapatkan kesempatan tersebut.
Baca Juga
-
Wajib Tahu! Ini 3 Alasan Pentingnya Riset bagi Penulis
-
Selamat! Go Ayano dan Yui Sakuma Umumkan Pernikahan Mereka
-
Selamat! Keita Machida Resmi Menikah dengan Aktris Korea-Jepang Hyunri
-
4 Manfaat Membuat Kerangka Karangan dalam Kegiatan Menulis
-
NiziU Nyanyikan Lagu Tema Film Animasi 'Doraemon: Nobita's Sky Utopia'
Artikel Terkait
-
Pegawai Universitas Mataram Diduga Hamili Mahasiswi KKN Jadi Tersangka
-
Komitmen Relawan Mahasiswa, Sekadar Formalitas atau Pilihan Hati?
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Polisi Gerebek Rumah Mahasiswa di Bekasi, Temukan Ladang Ganja Mini
-
Jadi Perdebatan di X, Ini Keunggulan Kuliah di Universitas Terbuka
Lifestyle
-
4 Ide OOTD Youth Look ala Ella MEOVV, Dari Kasual hingga Formal!
-
4 Rekomendasi Brand Kebaya Lokal untuk Tampil Stand Out di Hari Kartini
-
Belajar Hangeul Saja Tak Cukup! Kenali Pola Rangkaian Bahasa Korea
-
4 Inspirasi OOTD Cute Style ala Joy RED VELVET yang Wajib Kamu Tiru
-
4 Ide OOTD Trendi dan Simpel ala Jinsoul ARTMS, Stylish Tanpa Ribet!
Terkini
-
Membangun Bangsa dari Ruang Kelas: Jejak Perlawanan Ki Hadjar Dewantara
-
Jadi Million Seller, NCT Wish Jual 1 Juta Copy Album Poppop dalam Sepekan
-
Kritik PTN-BH ala Ki Hadjar Dewantara: Pembebasan atau Penindasan?
-
Merayakan Kartini, Merayakan Literasi Perempuan Indonesia
-
Ekonomi Bukan Cuma Soal Dapur: Menggugat Narasi Populis Elitis