Anak yang terbiasa jajan, akan sulit dibiasakan untuk mengkonsumsi makanan sehat. Jika anak dibiasakan jajan, dapat membahayakan kesehatannya yang pada akhirnya dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Akan tetapi, kebiasaan itu bukan sesuatu yang tidak dapat diubah. Pasti bisa, hanya saja butuh niat dan usaha dari orang tua.
Seharusnya kita bisa berkata tidak pada anak. Tapi hal itu tidak semudah yang dibayangkan bukan? Mari kita simak apa saja yang bisa kita lakukan sebagai orang tua untuk mencegah anak kita jajan terlalu banyak.
1. Biasakan perut kenyang sebelum keluar dari rumah
Pada dasarnya, perut yang kenyang akan mengurangi keinginan jajan pada anak. Maka, sebelum anak keluar rumah, atau ingin bermain di luar sebaiknya biasakan makan dulu di rumah. Jika keluar sedang keluar rumah bersama keluarga, orang tua juga bisa membiasakan membawa bekal kesukaan anak agar mengurangi keinginan anak membeli jajan yang berlebihan.
2. Kenalkan batasan dalam jajan
Berikan batasan dalam hal jajan atau membeli mainan. Bisa batasan berupa jumlah uang atau barang, misalnya: "Uang mama cuma ada Rp 2.000,-, jadi cuma cukup untuk membeli 1 wafer. Nggak bisa membeli yang lain". Atau bisa juga beri batasan dengan jenis pembelian, misalnya ketika mengajak anak pergi ke mall, katakan sebelumnya "Dek, kita ke mall cuma untuk beli buku yang adek minta tempo hari ya, bukan untuk beli-beli yang lain".
Bagi anak yang belum terbiasa diberi batasan dalam membeli, awalnya pasti akan sulit menerima. Tapi jika orang tua disiplin dan mau bersabar Insyaallah lama-kelamaan anak akan mengerti.
3. Ajarkan soal uang sejak dini
Ajarkan anak untuk tahu fungsi uang dari yang paling dasar, yaitu tentang pengeluaran dan penghasilan orang tua agar mereka mengerti bagaimana cara menggunakan uang dengan bijak. Tentunya dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak kita. Tak kalah penting, jadilah teladan yang baik dalam mengelola uang agar anak memiliki panutan dalam menggunakan uang.
Pada intinya, anak akan meniru perilaku yang orang-orang di sekitarnya lakukan. Selama orang tua atau keluarga di lingkungan sekitar anak sudah memiliki habit keuangan yang baik, anak-anak pasti akan lebih mudah menirunya. Nah, tips diatas juga bisa diterapkan untuk habit membeli mainan. Semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
4 Bank yang Menawarkan Keuntungan dengan Produk Paylater
-
7 Pelajaran Berharga untuk Hindari Jeratan Pinjol, Belajar dari Kasus Bedu
-
8 Cara Menghindari Penghapusan Akun Gmail oleh Google
-
Ulasan Buku Effortless, Karena Tak Semua Harus Sesulit Itu: Tetap Produktif Tanpa Stres
-
Trik Jitu Mahasiswa: Kuasai Statistik dengan 6 Metode Efektif!
Artikel Terkait
-
Cara Cerdas Menjalankan Bisnis Sambil Mengurus Anak: Tak Ada yang Harus Dikorbankan!
-
Anak-Anak Tak Bisa Menunggu Hukum Sempurna untuk Dilindungi!
-
Anak-Anak Curhat Kesepian, Della Puspita Nangis Sibuk Syuting: Aku Menyesal
-
Cara Hitung Hari Baik Beli Motor Versi Primbon Jawa dan Tips Dapat Harga Terbaik Anti Sial!
-
Calon Istri Tak Harus Anak Artis, Saaih Halilintar Bersedia Nikahi Penggemarnya
Lifestyle
-
4 Ampoule Peptide Terbaik untuk Peremajaan Kulit, Bye-Bye Kerutan!
-
Modis saat City Trip dengan 4 Padu Padan OOTD Kekinian ala Soyeon (G)I-DLE
-
Chic hingga Sporty, Ini 4 Gaya OOTD Kasual ala Hyoyeon SNSD yang Super Trendy!
-
4 Ide Mix and Match Outfit Harian ala Hueningkai TXT, Biar Makin Kece!
-
Cozy dan Kece, Intip 4 OOTD Hangout ala Lee Hyeri untuk Segala Suasana
Terkini
-
Zahaby Gholy, Pembuka Keran Gol Timnas U-17 dan Aset Masa Depan Persija
-
5 Rekomendasi Buku untuk Belajar Mindfulness ala Orang Jepang, Wajib Baca!
-
Ulasan Lagu FIFTY FIFTY 'Perfect Crime': Cinta Gelap yang Memikat
-
Media Asing Turut Soroti Rekor Jumbo Usai Raup 1 Juta Penonton di Bioskop
-
Ulasan Novel Like Mother, Like Daughter: Pencarian di Balik Hilangnya Ibu