Menurut Prita Ghozie, seseorang bisa bangkrut pada saat hidup diluar batas kemampuannya. Dengan begitu, penyebab kita bisa terjerumus paylater atau pinjaman online ya karena kita tidak bisa mengontrol keinginan belanja kita sendiri. Atau karena kita belum bisa mengelola pendapatan kita dengan baik, sehingga ketika sesuatu terjadi kita tidak siap dan terpaksa harus berhutang.
Berikut ini 3 cara agar tak tergoda pakai paylater setelah gajian.
1. Jangan membeli barang yang belum kita butuhkan
Kalau kamu membeli barang hanya karena "mumpung diskon" atau takut kehilangan kesempatan, sebaiknya perlu dipertimbangkan lagi. Kalau memang kamu butuh barang tersebut, enggak diskon pun tetap akan kamu beli. Kamu memang tidak kehilangan kesempatan membeli barang diskon, tapi kamu akan kehilangan uang yang mungkin bisa kamu gunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat. Diskon itu pasti ada lagi di lain kesempatan atau bulan depan, kamu enggak akan jadi jatuh sakit hanya karena tidak membelinya sekarang.
2. Jangan membeli barang hanya untuk pamer
Yang di lemari saja masih banyak dan belum terpakai semua, untuk apa beli lagi? Pantas saja tabunganmu belum bertambah. Ada dua alasan mengapa orang suka memaksakan diri membeli barang hanya untuk dipamerkan pada orang lain, yaitu agar diakui oleh teman-teman mereka dan agar mencapai status sosial yang tinggi di masyarakat. Jangan sampai kamu membeli barang hanya karena gengsi, kamu tidak perlu merasa rendah diri hanya karena kamu tidak membeli barang mewah. Semakin kita merasa kurang, kita akan semakin merasa diri kita buruk.
3. Jangan membeli dengan uang yang bukan milik kita
Dengan bunga yang sangat tinggi, jika pinjaman online digunakan untuk membeli barang non kebutuhan atau barang konsumsi maka yang akan kita dapat adalah hanya kerugian dan penyesalan. Hutang konsumtif akan berpotensi membebani keuangan kita. Jadi solusinya adalah kalau mau beli tapi belum ada uangnya, ya harusnya menabung dulu, bukan hutang.
Jangan mengorbankan masa depan kita dan orang yang kita sayang hanya demi kepuasan semu.
Baca Juga
-
Hari Buruh Internasional: Seruan Perubahan untuk Dunia Kerja
-
Buka Kembali Kenangan Lama Lewat Google Maps dan Earth
-
Belajar Jadi Seru: 7 Cara Pilih Aplikasi AI yang Cocok untuk Anak
-
Chatbot vs Agen AI: Kenali Perbedaannya sebelum Memilih
-
Tren Masa Depan AI Action Figure: Mainan dengan Kecerdasan Buatan
Artikel Terkait
-
Nikita Mirzani Sebut Ferdy Sambo dalam Curhatannya Soal Pinjaman Online
-
Berbagai Macam Investasi Ilegal Yang Ancam Warga Indonesia
-
Fitur Paylater Itu Seharusnya Jadi Kawan, Bukan Lawan
-
Belanja Offline Semakin Mudah dengan Alternatif Pembayaran Digital yang Fleksibel
-
Pendaftaran PSE Mudahkan Kominfo Tangani Pinjol Ilegal
Lifestyle
-
Tren Liburan 2025: Bukan Lagi Soal Foto, Wisatawan Lebih Butuh Pengalaman Unik dan Autentik
-
4 Serum Retinol dan Green Tea untuk Anti-Aging Atasi Kerutan Minim Iritasi
-
Out of the Box: 4 Hobi Anti-Mainstream Gen Z untuk Mengasah Kreativitas & Produktivitas
-
Lelaki dan Kelopak Bunga: Narasi Genderless di Sporadies
-
4 Toner dengan Ekstrak Mentimun, Rahasia Kulit Cerah & Terhidrasi Maksimal
Terkini
-
Dumb oleh Doh Kyung Soo Feat. Penomeco: Pura-pura Kuat dalam Ketidakpastian
-
Yurike Sanger, Istri Rahasia Soekarno yang Wafat di Usia 81 Tahun
-
Kalahkan aespa, Haechan NCT Raih Trofi Pertama Lagu 'CRZY' di Music Bank
-
Tak Hanya Marceng, Calon Bintang Asia Ini Juga Harus Jalani Musim Kelam di Benua Eropa
-
MBG: Niat Baik Tanpa Kontrol? Tragedi Keracunan Ratusan Siswa di Balik Program Makan Bergizi Gratis