Dalam hidup, akan ada masanya kita diminta untuk mengambil sebuah keputusan dari pilhan yang disediakan. Setiap keputusan yang kita ambil, pasti memiliki konsekuensinya sendiri.
Adakalanya kita salah dalam mengambil keputusan, hingga perasaan menyesal datang sebagai gangguan yang menghantui pikiran kita. Hal itu mungkin membuat kita menjadi tidak semangat, bahkan putus asa menjalani hari-hari setelahnya.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan agar kita tidak tenggelam dalam kesedihan karena kesalahan yang telah kita lakukan?
1. Terimalah diri kita
Penerimaan diri sendiri merupakan tahap awal yang harus kita lakukan. Terimalah ketidaksempurnaan, akui bahwa diri kita memiliki kekurangan, karena kita hanyalah manusia.
Kita semua pernah melakukan kesalahan. Hal yang membuat hasil akhirnya berbeda adalah bagaimana cara kita menyikapi kesalahan kita. Sungguh, tidak apa sesekali kita salah dan kalah.
2. Akui kita salah
Setelah mampu menerima diri, kita harus belajar mengakui bahwa kita memang salah. Kita harus belajar melawan ego dan amarah dalam diri, hanya dengan begitulah kita dapat menjadi pemenang.
3. Sampaikan maaf
Menyampaikan permintaan maaf bukan hanya tentang siapa yang salah atau siapa yang benar, jika kita sanggup meredam ego demi ketenteraman hati, di situlah kita akan menemukan makna hidup yang sebenarnya.
Tak hanya pada orang lain, kitapun perlu memaafkan diri sendiri dan menjadikan kegagalan sebagai sebuah pelajaran untuk diri kita.
4. Selesaikan yang mengganjal
Selesaikan dulu apa yang masih jadi ganjalan dalam hati kita. Percayalah, tidak ada keputusan yang benar-benar buruk. Kemudian, setelah itu kita bisa bebas untuk melangkah tanpa rasa khawatir ada sesuatu di dalam diri yang kita sembunyikan.
5. Optimis
Hanya karena kita pernah melakukan kesalahan bukan berarti itu dapat menjadi mimpi buruk yang akan terus melekat dalam diri kita selamanya. Akan selalu ada kesempatan untuk kita belajar dan memulai kembali.
Sesungguhnya, orang lain bebas untuk menilai diri kita seperti apa, itu adalah hal yang di luar kendali kita. Hal yang bisa kita kendalikan adalah pendapat kita tentang diri kita sendiri. Apa pun keputusan yang telah kita buat, kita harus menjadi orang pertama yang mendukung diri kita sendiri. Semoga membantu.
Baca Juga
-
Hari Buruh Internasional: Seruan Perubahan untuk Dunia Kerja
-
Buka Kembali Kenangan Lama Lewat Google Maps dan Earth
-
Belajar Jadi Seru: 7 Cara Pilih Aplikasi AI yang Cocok untuk Anak
-
Chatbot vs Agen AI: Kenali Perbedaannya sebelum Memilih
-
Tren Masa Depan AI Action Figure: Mainan dengan Kecerdasan Buatan
Artikel Terkait
-
Waktu Paling Tepat untuk Melaksanakan Salat Istikharah
-
Putuskan Bercerai dengan Nathalie Holscher, Pengakuan Sule Ini Bikin Adem
-
4 Cara Merespons Sindiran yang Berlebihan, Berani Mencoba?
-
Pejabat di Lingkungan Pemkab Purwakarta Dimutasi, Cek Namanya Mungkin Ada Saudara Anda
-
3 Alasan Pentingnya Memaafkan Diri Sendiri, Kamu Berhak Bahagia!
Lifestyle
-
FOMO: Penyakit Generasi Z yang Bikin Stres dan Kehilangan Diri Sendiri
-
Kompak Meski Pisah: Raisa dan Hamish Daud Terapkan Co-Parenting, Apa Itu?
-
7 HP Samsung Terbaik 2025: Spek Gahar, Harga Mulai 1 Jutaan!
-
4 Rekomendasi Krim Wajah Mengandung Gold, Skincare Mewah untuk Anti-Aging
-
4 Rekomendasi Brand Batik Couple Modern yang Stylish dan Elegan, Wajib Tahu!
Terkini
-
Milano Lubis Angkat Bicara Soal Isu Raisa Pisah Rumah dengan Hamish Daud
-
Surat Terbuka Nikita Mirzani: Tuntut Keadilan sebelum Vonis Dijatuhkan
-
Indonesia Masters II 2025: Indonesia Juara Umum, Sabet 4 Gelar 1 Runner Up
-
The Killer Question: Ketika Kuis Pub Berubah Jadi Ajang Pembunuhan
-
Raisa dan Hamish Daud Tetap Kompak Demi Zalina, Prioritaskan Co-Parenting Sehat