Sebelum membaca lebih lanjut, saya sebagai penulis ingin mempertegas bahwa tulisan ini bukan untuk mendukung para pembaca untuk berani berbuat salah dan tetap bangga meskipun dikeluarkan dari sekolah. Namun, saya hanya menyuarakan sedikit sudut pandang, bahwa untuk kalian yang sedang mengalami hal serupa, jangan pernah menyerah menjalani hidup, ataupun merasa bahwa tidak ada yang berpihak. Semoga tulisan ini bisa menjadi sebuah penyemangat untuk kamu sekalian agar bisa menjalani hidup dengan lebih baik lagi ke depannya.
Menempuh pendidikan memang sebuah mimpi kebanyakan orang. Bukankah sejak kecil kita selalu ditanamkan untuk bisa sekolah yang tinggi, lalu menggapai cita-cita setinggi langit. Bayangan menyenangkan untuk para anak kecil, motivasi yang sempurna.
Namun, jalan memang tidak selalu memihak. Dalam beberapa hal, kita terlalu terbawa arus, kekurangan dukungan, salah pergaulan, dan lain sebagainya. Di mana hal tersebut membuat jalan yang terasa indah itu harus berhenti, ataupun memaksa kita untuk melaju di jalan yang lain.
Dikeluarkan dari sekolah tentu bukan keputusan yang kita inginkan. Mimpi seolah berhenti, bukan? Atau justru kamu menganggap masih sedang di alam mimpi? Meskipun tidak menyenangkan, tapi keputusan tersebut harus dijalani dengan sekuat hati.
Banyak yang menyerah, merasa gagal, tersiksa oleh amarah orang tua, atau bahkan hidup dengan penyesalan. Berikut ini merupakan beberapa hal yang bisa kamu lakukan setelah dikeluarkan dari sekolah. Semoga dengan ini, harimu menjadi lebih baik.
1. Tenangkan diri, terima konsekuensi
Menenangkan diri di saat seperti ini memang menjadi salah satu hal yang cukup sulit untuk dilalui. Bayangkan, dari mana mendapatkan ketenangan? Sedangkan teman-teman mulai mengucilkan, keluarga saling berdebat menyalahkan, kita dianggap sebagai seseorang yang telah mencoreng nama baik keluarga.
Cara mendapatkan ketenangan adalah dengan menerima bahwa keputusan tersebut adalah sebuah risiko dari kesalahan yang kita perbuat. Jangan mengelak, karena kita memang bersalah. Jangan melawan atau berbicara sedikit pun, karena hal tersebut akan membuat kita semakin tidak tenang dan semakin salah.
2. Meminta maaf
Setelah keadaan mulai tenang, kamu harus mulai mencoba untuk meminta maaf kepada orang tua. Ingat, kamu sekolah sudah menghabiskan banyak biaya. Belum lagi hati orang tua yang tersakiti karena kamu bisa bersikap sesuai hatimu sendiri.
Meskipun tidak mudah, tapi kamu harus menunjukkan rasa bersalah kepada orang tua. Kalau tidak bisa menyampaikan secara langsung, maka kamu bisa menyampaikannya lewat pesan.
3. Jangan berhenti belajar
Ketika kamu dikeluarkan dari sekolah, jangan menganggap hal tersebut adalah jalan terakhir. Kamu masih bisa melakukan banyak hal, bahkan meneruskan pendidikanmu. Kamu bisa berpindah ke sekolah lain, atau bahkan ada beragam pendidikan non formal yang tetap memberimu hak untuk belajar dan juga ijazah. Misalnya saja sekolah terbuka atau kejar paket.
Intinya, kamu tetap harus mendapatkan ijazah. Sekolahmu tetap harus dilanjutkan. Jangan sampai kamu menyerah dan membuat semuanya menjadi cuma-cuma. Jangan gengsi untuk menempuh dan menyelesaikan pendidikan, seperti apapun caranya.
4. Perbaiki kesalahan
Di sekolah yang baru, kamu harus memperbaiki kesalahanmu yang lalu. Kamu harus bersekolah dan menyelesaikannya dengan baik. Kamu harus memberikan bukti kepada orang tua bahwa kamu tidak akan membuat mereka kecewa untuk ke sekian kalinya. Kamu harus yakin bahwa kamu bisa melewati masa adaptasi yang mungkin akan terasa sangat sulit. Tapi percayalah, semua itu jauh lebih baik dibandingkan kamu terus mengurung diri.
Bangkit dan mencoba untuk menjadi siswa yang berprestasi kembali adalah salah satu cara untuk memulihkan nama baik. Semoga dengan hal tersebut kamu bisa termotivasi dan membuat dirimu lebih gigih dalam menuntut ilmu.
Percayalah, pendidikan sangat berpengaruh mengenai bagaimana kamu di masa depan. Pendidikan yang tinggi akan membuat kamu lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan dan juga akan lebih dihargai oleh orang lain. Semoga kamu bisa melewati masa yang berat itu, dan tetap bangkit untuk jadi pribadi yang lebih baik.
Baca Juga
-
Tepuk Sakinah Viral, Tapi Sudahkah Kita Paham Maknanya?
-
Bertemu Diri Kecil Lewat AI: Percakapan yang Tak Pernah Kita Siapkan
-
Dari Flu hingga Leptospirosis: 8 Penyakit Musim Hujan yang Harus Diwaspadai
-
Bencana yang Berulang, Apakah Kita Benar-Benar Siap Menghadapi Hujan Deras?
-
Suara Ibu Rumah Tangga di Tengah Ketidakadilan: 5 Alasan Harus Didengar!
Artikel Terkait
-
Dear Suami, Ini 7 Hal Romantis untuk Istri yang Bikin Hati Meleleh
-
Gegara Bilang 'Kalimantan Tempat Jin Buang Anak', Edy Mulyadi Divonis Penjara 7 Bulan 15 Hari, Ini Perjalanan Kasusnya
-
Jatuhkan Vonis 7 Bulan 15 Hari, Hakim Perintahkan Jaksa Keluarkan Edy Mulyadi Dari Penjara
-
TOK! Edy Mulyadi Divonis Hukuman Penjara 7 Bulan 15 Hari Di Kasus "Kalimantan Tempat Jin Buang Anak"
-
Sebaiknya Perhatikan 4 Hal Ini Sebelum Design
Lifestyle
-
4 Mix and Match Blazer Anti-Boring ala Noh Sang Hyun, Gaya Makin Macho!
-
4 Padu Padan Outfit Warna Putih ala Bona WJSN yang Kece Buat Hangout!
-
4 Toner Lokal Calendula, Penyelamat Atasi Kulit Meradang dan Iritasi Ringan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Netflix Keluarin 11 Film Indonesia Baru: dari yang Sensual Sampai yang Bikin Merinding
Terkini
-
AXIS Nation Cup 2025, Tumbuhkan Semangat Sportivitas Pelajar Indonesia
-
Menilik Tokoh Ryuji: Dari Obsesi Peneliti ke Candaan Ableisme
-
AXIS Nation Cup 2025 dan Semangat Generasi Muda yang Menyala di Lapangan
-
Tayang di Noice! 'Film Gak Nikah Gapapa Kan?' Bakal Mengaduk-aduk Emosimu
-
Rektor UI Harumkan Indonesia: Penghargaan Tohoku University Lengkapi Lompatan UI di Peringkat Dunia