Di dalam keluarga, orang tua kita pasti mengajarkan kita agar selalu berhemat dengan menyisihkan sebagian uang jajan untuk ditabungkan. Berbeda dengan zaman sekarang yang serba pakai aplikasi, cara menabung zaman dulu lebih sederhana dan cukup berisiko.
Namun, karena dinilai masih efektif untuk membantu mengatur keuangan keluarga, ternyata masih ada beberapa cara menabung dari zaman dulu yang hingga kini masih diterapkan di lingkungan sekitar kita. Yuk, simak satu per satu penjelasan di bawah ini.
1. Menabung di sekolah
Tak hanya di rumah, di sekolah kitapun juga diajarkan menabung oleh guru. Dengan menggunakan buku tabungan saku, guru atau petugas administrasi di sekolah mendata uang tabungan kita.
Jadi, setiap kali selesai menabung kita bisa langsung tahu berapa jumlah uang tabungan kita. Sampai sekarang pun di sekolah-sekolah masih diterapkan sistem menabung yang seperti ini.
Jika menabung di sekolah, biasanya hasil tabungan yang terkumpul baru boleh diambil ketika menjelang libur sekolah atau setahun sekali. Jadi, tidak bisa sewaktu-waktu dapat kita ambil.
Sistem pengambilan tabungan yang hanya dilakukan satu tahun sekali ini memudahkan para siswa atau orang tua untuk mengatur tujuan dalam menabung. Bisa dipakai untuk dana pendidikan tahun ajaran yang akan datang, atau digunakan untuk liburan kenaikan kelas.
2. Masukkan ke dalam celengan
Cara menabung yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi untuk kita. Secara turun temurun, celengan sudah menjadi salah satu tool wajib dimiliki seorang anak yang ingin belajar menabung.
Menyisihkan uang jajan untuk di masukkan ke dalam sebuah celengan lucu bisa dijadikan habit untuk mulai hidup hemat. Sudah pasti, bagian yang paling menyenangkan dari menabung di celengan adalah ketika kita mengeluarkan uang dari dalamnya.
Perasaan berdebar bercampur penasaran dengan jumlah uang di dalamnya menjadikan pengalaman membuka celengan semakin menyenangkan.
3. Koperasi
Di zaman sekarang, menabung di koperasi mungkin terkesan kuno, tapi realitanya masih banyak orang-orang di sekitar kita yang menabung di koperasi.
Menabung di koperasi sebenarnya tidak jauh beda dengan menabung di bank, hanya saja pajak yang dikenakan lebih kecil dibandingkan dengan di bank.
Bunga yang di berikan koperasi untuk para anggota pun biasanya lebih besar dari pada bank. Poin yang terpenting, pastikan kita menabung di koperasi yang sehat dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan Koperasi ya.
Sebenarnya masih banyak cara-cara menabung yang sering digunakan orang zaman dulu, seperti menyelipkan uang di dalam lipatan peci, menaruh di sela halaman buku, juga di bawah bantal atau kasur. Tapi menyisihkan uang dengan cara-cara tersebut sangat berisiko, karena selain uangnya bisa rusak, juga bisa hilang.
Baca Juga
-
Hari Buruh Internasional: Seruan Perubahan untuk Dunia Kerja
-
Buka Kembali Kenangan Lama Lewat Google Maps dan Earth
-
Belajar Jadi Seru: 7 Cara Pilih Aplikasi AI yang Cocok untuk Anak
-
Chatbot vs Agen AI: Kenali Perbedaannya sebelum Memilih
-
Tren Masa Depan AI Action Figure: Mainan dengan Kecerdasan Buatan
Artikel Terkait
-
Keluarga Ini Mendadak Kaya Usai Bongkar Tabungan, Mau Dipakai Umrah
-
4 Tips Menabung untuk Membeli Buku, Cari Sumber Pemasukan Lain!
-
Wanita Ini Nabung 2 Tahun di Celengan Ayam, Pas Dibongkar Nominalnya Fantastis
-
Perbandingan Keuntungan Nabung di Bank dengan Reksadana, Mana Lebih Baik?
-
6 Rahasia yang Membuat Seseorang Menjadi Kaya, Kamu Wajib Tahu!
Lifestyle
-
Spesifikasi Moto G56 5G Bocor, HP Motorola Bawa Sensor Sony 50 MP dan Mediatek Dimensity 7060
-
Samsung Galaxy A07 Muncul di Google Play Console, Andalkan Chipset Mediatek Helio G99
-
Poco M7 Pro 5G Resmi Jadi Ponsel Kelas Menengah Terbaru di Indonesia, Harga Hanya Rp 2 Jutaan
-
4 Daily Style Jennie BLACKPINK yang Classy Banget!
-
4 Ide Outfit Celana Pendek ala Bangchan, Leader Stray Kids yang Karismatik!
Terkini
-
The Boyz Ungkap Definisi 'Stylish' yang Sebenarnya di Lagu Comeback Terbaru
-
Proses Penari Pagelaran Sabang Merauke 2025 Disaksikan Langsung di Jogja
-
Sudah Kemas 7 Lesakan, Jens Raven Tak Perlu Kejar Gol Lagi untuk Jadi Top Skorer?
-
Final Piala AFF U-23: Kontra Vietnam, Indonesia Bakal Mengejar atau Justru Makin Tertinggal?
-
Dukung Ekonomi Lokal, IHR Indonesia Derby 2025 Hadirkan Puluhan UMKM