Seringkali kita sebagai manusia terlalu mudah menilai orang lain. Padahal, jika mengkritik apa yang ada dalam diri orang lain itu berkaitan dengan harga dirinya sebagai insan manusia.
Ini juga merupakan perilaku buruk yang harus dihindari. Lantas, bagaimana alasan yang harus diketahui agar menjauhkan kita dari rasa gampang mengkritik orang lain? Yuk, lihat ulasan di bawah ini!
1. Kamu Tidak Mengenal Seluk-beluk Orang itu Secara Mendalam
Ini berlaku untuk siapa saja yang dengan mudahnya mengkritik orang lain padahal ia sendiri belum mengenal orang itu dalam jangka waktu yang lama.
Kamu tidak boleh menilai orang lain hanya melalui kacamata pandanganmu saja, kita tidak tahu apakah orang yang kamu kritik merasa sakit hati akibat ulah yang kamu perbuat. Bisa jadi, orang yang kamu kritik akan dendam kepadamu. Jadi, kamu harus ubah sikap buruk ini, ya!
2. Kamu Tidak Berkepentingan
Kamu bukanlah orang yang penting baginya, oleh karena itu kamu tidak boleh menilai atau mengkritik sesuka hati kamu tanpa memikirkan perasaan yang ia rasakan.
Kendalikan emosi dan pikiranmu, lebih baik kamu kembali fokus terhadap diri kamu sendiri.
3. Kamu Membawa Masalah Baru Bagimu dan Bagi Dirinya
Jika kamu merasa bahwa dia adalah orang yang menyebalkan untukmu, kamu juga belum tentu adalah orang yang baik bagi dirinya. Ini hanya terkait dengan perihal perasaan saja. Apa yang kamu anggap sebagai seorang yang buruk, sebenarnya belum tentu seperti itu kenyataannya. Dengan cara kamu mengkritik dirinya malah membuat masalah baru bagi kamu dengan dirinya. Kemungkinan kamu akan bertengkar dengan dirinya itu bisa saja terjadi.
4. Jangan Berprasangka Buruk Melulu
Apabila kamu selalu berprasangka buruk terhadapnya, kegiatan atau aktivitas apapun yang ia kerjakan akan selalu buruk di matamu. Sehingga, kamu selalu punya keinginan untuk terus menerus mengkritik dirinya. Sikap ini benar-benar bukanlah suatu sikap yang baik. Kamu harus bisa perbaiki sikap buruk ini, ya!
5. Kamu Harus Melatih Mengurangi Pemikiran Subjektif
Apabila kamu mau mengkritik orang untuk kebaikannya, lihatlah secara objektif dan jangan subjektif. Kamu harus mengutarakan kritikanmu secara rasional dan benar adanya sesuai dengan kesalahan yang ia perbuat. Jika ia tak melakukan sebuah kesalahan, jangan menyangkal bahwa ia salah hanya karena kamu tidak menyukainya. Itu adalah perilaku yang mengkritik orang secara subjektif. Kamu tidak boleh melakukan itu, ya!
Itulah kelima alasan untukmu agar jangan mudah untuk mengkritik orang lain. Yuk, ubah sikap buruk ini.
Baca Juga
-
3 Tips Jitu Menerapkan Pikiran Positif, Jauhi Toxic Mindset!
-
Mengenal Istilah Endometriosis: Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita
-
3 Ide Outfit Feminim ala Aktris Thailand Love Pattranite, Stylish Banget!
-
Pikirkan 6 Hal Ini saat Mantan Mengajak Balikan, Jangan Buru-Buru Terima!
-
3 Alasan Mengapa Harus Mendukung Hobi si Buah Hati, Support Selagi Positif!
Artikel Terkait
-
5 Cara agar Tidak Canggung setelah Bertengkar
-
6 Tips Mengatasi Kakak Beradik Sering Bertengkar
-
Perhatikan! 4 Cara Menghindari Pertengkaran
-
Weleh! Emak-emak sampai Ribut saat Rebutan Antrean di SPBU seusai Pengumuman Dadakan ala Tahu Bulat, Kenaikan Harga BBM oleh Presiden Jokowi
-
Agar Tak Memperburuk, Hindari 4 Hal Ini setelah Bertengkar dengan Kekasih!
Lifestyle
-
Spesifikasi Huawei MatePad Pro 12.2, Tablet Rasa Laptop Dibanderol Rp 14 Juta
-
Huawei Mate X6 Resmi Hadir ke Indonesia, HP Lipat Futuristik dengan Bodi Ramping
-
iQOO Z10 Segera Rilis di Indonesia, Dibekali Baterai Besar 7300 mAh dan Pengisian Cepat 90 Watt
-
4 Ide OOTD Girly Style ala Lee Nagyung FROMIS 9, Ubah Gaya Lebih Charming!
-
Chic dan Modis! 4 Look Hangout Kekinian ala Jang Gyuri yang Wajib Disontek
Terkini
-
Bird On The Edge oleh Lee Mu Jin: Bertahan di Tengah Hati yang Hancur Lebur
-
Ulasan Buku Nenek Mipo Sang Perajut Mimpi, Kisah Imajinatif Pengantar Tidur
-
Bangun Kesadaran Sosial, Komunitas RETAS UNJA Gelar Edukasi di Lapas Jambi
-
Jelang Syuting, Netflix Umumkan Pemain Reboot Little House on the Prairie
-
How to Train Your Dragon Versi Live Action Bikin Sutradara Waswas, Kenapa?