Sederhananya, trauma adalah perasaan yang mengganggu kita, bahkan bisa menyakitkan yang rasanya tak kunjung hilang oleh waktu dan bisa muncul kapan saja ketika kita bersinggungan dengan pemicunya. Trauma yang dirasakan akan sangat mempengaruhi kehidupan kita, apalagi jika kondisi tersebut tidak segera diatasi. Namun, sayangnya ada sebagian orang yang malah enggan melepas trauma yang dimiliki walau sudah tahu bahwa hal tersebut dapat menyakiti diri sendiri.
Anehnya lagi, ada orang-orang yang justru menggunakan trauma yang dimilikinya sebagai alasan untuk "membenarkan" perbuatan-perbuatan yang dilakukannya. Adapula yang menggunakan trauma sebagai alasan agar supaya ia tidak perlu menghadapi ketakutan dan kemalasannya. Seperti, seseorang yang tidak mau berenang dan menggunakan trauma masa lalu sebagai alasannya. Padahal, jika kita mau berusaha sedikit lebih gigih dan konsisten, trauma yang kita miliki dapat disembuhkan.
Menyadur dari buku Better Me karya Anna Silvia, berikut ini ada 3 hal yang perlu kita ketahui tentang trauma.
1. Bahaya trauma
Jika trauma yang kita miliki dibiarkan begitu saja tanpa ada keinginan untuk sembuh, makin lama akan makin menyakiti diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Terutama orang-orang yang kita sayangi atau sebaliknya, sehingga dapat memungkinkan rusaknya hubungan baik yang sudah lama terjalin.
2. Kita bukanlah trauma kita
Masa depan kita tidak ditentukan oleh apa yang terjadi pada masa lalu kita, tapi ditentukan oleh bagaimana kita melihat masa lalu (teori Adler). Karena hal buruk yang pernah kita alami itu terjadi di masa lalu, bukan berarti itu akan terbawa ke masa depan, kecuali kamu sendiri yang membawanya.
3. Kita bukan korban
Benar, bukanlah salah kita yang mengalami kejadian buruk di masa lalu, bukan pula ingin kita menjadi trauma. Tapi bukan berarti kita bisa menyalahkan orang lain dan keadaan. Sadari, kita bukanlah satu-satunya korban.
Trauma itu memang luar biasa menyakitkan rasanya, namun seperti emas yang harus melalui proses tempa berulang-ulang agar menjadi sebuah logam mulia, luka yang kita miliki akan membuat kita menjadi luar biasa berharga.
Baca Juga
-
Hari Buruh Internasional: Seruan Perubahan untuk Dunia Kerja
-
Buka Kembali Kenangan Lama Lewat Google Maps dan Earth
-
Belajar Jadi Seru: 7 Cara Pilih Aplikasi AI yang Cocok untuk Anak
-
Chatbot vs Agen AI: Kenali Perbedaannya sebelum Memilih
-
Tren Masa Depan AI Action Figure: Mainan dengan Kecerdasan Buatan
Artikel Terkait
-
Aku Gemetar, Takut Ketemu Orang dan Keramaian, Keisya Levronka Datangi Psikolog: Efek Trauma Suara Fals
-
Cerai dengan Nathalie Holscher, Komedian Sule Blak-blakan Ungkap Soal Trauma
-
Miris, Siswi SMA di Cianjur Jatuh Sakit dan Tak Mau Masuk Sekolah Usai Jadi Korban Bully
-
Keisya Levronka Ngaku Trauma Gegara Sering Gagal Saat Nyanyi, Begini Penjelasan Ilmiahnya
-
4 Tips Melepaskan Rasa Takut yang Menahanmu, Segera Praktekkan!
Lifestyle
-
Pesan untuk Para Ibu di Hari Ibu: Jangan Lupa Mengapresiasi Diri Sendiri
-
Jangan Terjebak Ekspektasi, Ini Cara Sehat Mengelola Tekanan Sosial
-
Bukan Jam Makan, Ini 4 'Golden Rules' Jauh Lebih Penting untuk Kesehatan Pencernaanmu
-
Steve Rogers is Back! Trailer Perdana Avengers: Doomsday Konfirmasi Kembalinya Chris Evans
-
Dari Son Ye Jin hingga Park Shin Hye: Inspirasi Gaun Pernikahan Elegan Ala Aktris Korea
Terkini
-
Jangan Anggap Sepele! Larangan Selama Kehamilan yang Sering Diabaikan
-
4 Moisturizer yang Ampuh Berikan Efek Brightening dan Perkuat Skin Barrier!
-
CERPEN: Banjir di Hari Pernikahan
-
Bukan Meninggalkan, Hanya Mendefinisikan Ulang: Kisah Anak Nelayan di Era Modern
-
Hidupmu Bukan Konten: Melawan Standar Sukses Versi Media Sosial