Beberapa bulir air mata terjatuh membasahi pipi, tanpa menyekanya air mata tersebut justru semakin deras. Musik sendu menemani sore itu. Itu adalah gambaran seseorang yang sedang mengalami fase patah hati sedang menangis mengingat kenangan. Patah hati adalah sebuah peristiwa dimana kita mengalami sakit yang begitu dalam. Patah hati bisa disebabkan karena diselingkuhi, diputuskan atau bahkan karena ditinggal meninggal orang terkasih.
Fase patah hati ini akan sangat menguras emosi. Beberapa hobi yang biasa dilakukan kini menjadi terbengkalai. Kamu yang biasanya riang dan sering melempar tawa berubah menjadi manusia murung yang hanya menekuk wajah. Beberapa orang bahkan mengalami depresi ketika patah hati. Dengan berbagai problematika yang ada maka dalam artikel ini kami akan membahas mengenai 5 cara sembuh dari patah hati. Hal ini supaya seseorang yang patah hati dapat menemukan kebahagiaan hidup mereka kembali.
Berikut 5 cara sembuh dari patah hati:
1. Mengenali Diri Sendiri
Yang pertama yang harus kamu lakukan adalah kamu harus terlebih dahulu mengenali dirimu sendiri. Apa yang kamu suka, bagaimana kamu dapat memanajemen waktu ketika sedih. Apa goals mu dan bagaimana cara kamu mencapainya. Dengan demikian kamu tidak akan terlalu fokus dengan patah hatimu.
2. Menekuni Hobi
Yang kedua saatnya kamu kembali mengasah skill dan hobi yang kamu miliki. Kamu yang biasanya memiliki hobi olahraga harus kembali untuk berlari secepat kilat dari patah hati yang sedang menyerangmu. Kenakan kembali pakaian kebanggaanmu saat olahraga dan mulai dari hal-hal kecil. Hal ini akan membuatmu sehat fisik dan psikologis.
3. Gabung Komunitas
Setelah kamu menemukan hobi saatnya kamu bersosialisasi dengan orang-orang yang memiliki hobi yang sama. Misalnya kamu hobi menulis kamu bisa bergabung dengan komunitas literasi yang ada di kotamu. Atau kamu yang sedang touring kamu bisa bergabung dengan komunitas motor. Hal ini akan membuatmu mengenal banyak orang sehingga kamu bisa sembuh dari patah hatimu.
4. Penerimaan
Fase keempat adalah fase terpenting ketika kamu mau benar-benar sembuh dari patah hatimu. Saatnya kamu harus bisa berbicara pada dirimu sendiri. Bahwasanya ia yang meninggalkanmu memang bukan jodoh terbaik yang tuhan siapkan. Fase ini disebut fase penerimaan. Jadi kamu harus melatih dirimu untuk menerima dengan keadaan yang telah terjadi.
5. Menikmati Hidup
Cara yang terakhir adalah saatnya kamu menikmati hidupmu. Kamu tidak perlu lagi menangisi dia yang sudah membuangmu. Kamu harus tunjukan padanya jika kamu mampu untuk hidup lebih bahagia dari sebelumnya.
Itu merupakan 5 cara sembuh dari patah hati.
Baca Juga
-
Diet Pisang: Cara Menurunkan Berat Badan Menyenangkan Ala Sumiko Watanabe
-
Wisata Alam Posong: Rekomendasi Liburan Keluarga yang Ciamik
-
4 Ide Kegiatan Idul Adha di Sekolah, No 4 Implementasi Kurikulum Merdeka
-
Konsumsi 5 Makanan Ini, Bisa Turunkan Kolesterol Saat Idul Adha
-
Sisca Kohl Hamil! Mom, Yuk Simak Tanda Kehamilan pada Minggu Pertama
Artikel Terkait
-
Mandi Wajib Sebelum Puasa Ramadan: Hukum, Niat, dan Tata Cara Sesuai Syariat
-
Panduan Lengkap Tata Cara Sholat Tarawih dan Witir 11 Rakaat Beserta Doa
-
3 Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows
-
5 Aplikasi Bobol Wifi 100% Berhasil, Bisa Intip Password Semua Jaringan Lewat Ponsel
-
Epilepsi Katamenial Ancam Ibu Hamil, Kenali Gejala dan Pencegahannya
Lifestyle
-
Microcredentials vs Sertifikat Online, Mana Menjanjikan di Dunia Kerja?
-
4 Serum dengan Tranexamic Acid untuk Warna Kulit Lebih Merata, Wajib Coba!
-
5 Tinted Lip Balm untuk Cover Bibir Hitam, Semua di Bawah Rp100 Ribu!
-
6 Dilema Anak Bungsu: Antara Ekspektasi Keluarga dan Cita-Cita Pribadi
-
4 Padu Padan Outfit Minimalis dari Jinyoung B1A4, Sederhana tapi Menawan!
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?