Jika kita memiliki pacar, maka sifat pacar kita akan sangat berpengaruh dalam hubungan yang kita jalani. Jika pacar kita memiliki sifat yang baik, maka dia akan memperlakukan kita dengan baik. Hal ini akan membuat hubungan menjadi menyenangkan dan membuat kita menjadi bahagia.
Namun setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda. Tidak semua orang memiliki sifat yang baik, ada pula orang yang memiliki sofat toxic. Bahkan ada orang yang baru menunjukkan sifat toxicnya ketika berpacaran. Hal ini tentu membuat pacarnya dirugikan atau merasa tidak nyaman dengan hubungan tersebut.
Sifat toxic dalam hubungan bisa terwujud dalam berbagai hal. Berikut ini adalah 7 bentuk perilaku toxic yang bisa muncul dalam hubungan pasangan.
1. Manipulatif
Dalam hubungan setiap orang bisa melakukan kesalahan. Sebagai orang yang bersalah, maka wajib bertanggung jawab atas perbuatannya. Namun ada orang yang manipulatif terhadap pasangannya. Dia akan membuat pasangannya selalu merasa bersalah. Jika sudah merasa bersalah, maka pasangannya akan melakukan apapun untuk menebus kesalahan tersebut. Padahal belum tentu dia benar-benar bersalah.
2. Meremehkan
Pasangan yang baik hendaknya saling mendukung dalam berbagai hal. Hal ini akan membuat pasangan menjadi penyemangat yang memotivasi diri untuk mencapai sesuatu. Namun ada pacar toxic yang justru meremehkan kemampuan pacarnya sendiri. Hal ini akan membuat pacar menjadi terpuruk dan kehilangan motivasi.
3. Temperamental
Dalam hubungan, wajar jika terjadi masalah. Namun hendaknya masalah tersebut diselesaikan dengan baik-baik tanpa rasa marah. Namun ada orang toxic yang bersifat temperamental atau mudah tersulut emosinya ketika bermasalah dengan pasangannya. Hal ini akan membuat masalah yang muncul menjadi berlarut-larut.
4. Bergantung Penuh
Meskipun sudah menjadi pasangan, namun hendaknya kita tetap memiliki kemandirian. Misalnya melakukan keperluan pribadinya sendiri. Jangan sampai kita menjadi pasangan toxic yang bergantung penuh pada pasangan kita. Misalnya urusan pribadi saja pasangan yang harus mengurusnya. Kecuali memang pasangan kita yang ingin melakukannya tanpa paksaan dari kita.
5. Pengatur
Sebagai pasangan hendaknya kita memberikan kesempatan bagi pasangan kita untuk berpikir, memilih, dan bertindak. Ada pacar toxic yang selalu mengatur pacarnya. Hal ini tentu membuat sang pacar menjadi boneka yang tidak memiliki kekuasaan sendiri.
6. Pengambil Keuntungan
Hubungan yang baik adalah hubungan yang saling menguntungkan. Namun ada pasangan yang justru menjadi benalu dengan hanya mengambil keuntungan pada pasangannya. Padahal dia tidak sungguh-sungguh dalam menjalani hubungan tersebut. Jika sudah tidak bisa dimanfaatkan, maka pasangannya akan ditinggalkan.
7. Posesif
Wajar jika kita ingin menjaga pasangan kita agar tidak pindah ke lain hati. Namun jangan sampai kita menjadi toxic dengan bersikap terlaku posesif. Hal ini akan membuat pasangan menjadi merasa terkekang.
Demikian 7 jenis sikap atau perilaku toxic yang bisa terjadi dalam hubungan pasangan atau pacar. Pernah mengalaminya?
Baca Juga
-
Suara Ibu Rumah Tangga di Tengah Ketidakadilan: 5 Alasan Harus Didengar!
-
Cuma Butuh HP, 5 Aplikasi Ini Bisa Bantu Catat Keuangan Usaha Sendiri
-
Fenomena Mager di Pertengahan Ramadan, Ini 4 Penyebabnya!
-
5 Langkah Jitu agar Keuangan UMKM Tetap Sehat di Bulan Ramadan
-
5 Tips Ramadan Produktif ala Gen Z : Tetap Aktif Ibadah Maksimal!
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Lettu Fardhana Move On Kilat! Ayu Ting Ting Santai Revisi Kriteria Suami?
-
Playlist Jadi Vitamin Mental: Musik Sebagai Mood Booster Anak Muda
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
4 Sheet Mask Kandungan Pearl yang Ampuh Berikan Efek Cerah dan Lembap
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Budaya Trial and Error dalam Kabinet Indonesia