Kesehatan mental menjadi sangat penting untuk dijaga. Mengapa tidak? Kesehatan mental yang baik tentu sangat mempengaruhi perkembangan diri yang lebih baik pula. Di sisi lain kesehatan mental sangat berkaitan dengan kesehatan fisik, jika salah satunya terganggu bisa saja yang lain juga ikut terganggu.
Mental menjadi tidak sehat juga bisa disebabkan dari lingkungan pertemanan. Mungkin kamu sering mendengar kata bahwa semakin banyak teman maka banyak rezeki pula. Iya memang itu ada benarnya, tetapi tidak bisa juga berlaku pada tiap saat.
Nyatanya, kadang kala ada teman toxic yang bisa kamu jumpai dalam lingkaran pertemanan kamu. Entah itu teman sekolah, kuliah, teman nongkrong, teman bisnis, dan teman yang lainnya. Maka dari itu, penting kiranya kamu mengecek teman yang ada disekitar kamu karena jangan sampai kehadirannya hanya membuat mental kamu menjadi sakit.
Mengutip dari akun Instagram @mudahbergaul, setidaknya ada empat ciri-ciri teman yang bisa merusak kesehatan mental kamu.
1. Tidak suka kalau kamu punya pencapaian, suka nyinyir, dan suka iri pada kamu
Menganggap kamu tidak setia kawan ketika kamu berhasil melakukan sesuatu yang tidak bersama dia. Artinya dia tidak suka kamu berhasil melakukan pencapaian sementara dirinya masih tertinggal. Misalnya iri ketika kamu mengerjakan skripsi lebih duluan, tidak suka ketika kamu mengerjakan tugas yang tidak mengajak dia, dan suka merendahkan pencapaian kamu.
2. Kurang empati
Rasanya apapun yang kamu lakukan selalu salah dan kurang. Sering ngejudge apa yang kamu alami, dan sebagus apapun yang kamu lakukan rasanya itu tidak penting dan hal sepele. Teman yang tidak memiliki rasa empati pada kamu tentu tidak dapat membuat bisa berkembang dan hanya menghambat proses diri kamu saja.
3. Sering menggiring kamu ke hal-hal negatif
Ciri selanjutnya teman yang bisa merusak kesehatan mental kamu adalah mereka yang suka menggiring kamu ke hal-hal negatif. Misalnya ngajak bolos sekolah atau kuliah, ngajak tidak usah mengerjakan tugas, dan melarang kamu ketika melakukan sesuatu.
4. Mendominasi kamu
Rasanya semua kehidupan kamu diatur sama dia. Semua pembicaraan harus terfokus sama omongannya, dan semua keputusan harus mengikuti kemauan dia. Artinya dia selalu memaksa-maksa kamu.
Nah, itulah ciri teman yang dapat merusak kesehatan mental kamu dan semoga saja kamu dapat segera mengevaluasi lingkungan pertemanan kamu. Cara yang bisa kamu lakukan agar kamu bersikap tegas, berkomunikasi secara tegas, dan penting bagi kamu untuk membuat batasan kepada orang yang menghambat kamu berkembang.
Baca Juga
-
Rekomendasi Laptop danTablet 2 in 1 Buat Kerja, Keren Banget!
-
5 Jurus Sakti Biar HP Bebas Iklan Ngeselin, Auto Adem Jiwa di 2025
-
Tiga HP Flagship Adu Gaya: iPhone vs Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Jago?
-
Cari HP RAM Gede Tapi Dompet Tipis? Ini Daftar HP itel 2025 Bikin Ngiler!
-
Samsung Seri A 2025: HP Kelas Sultan dengan Harga Anak Kos, Cekidot!
Artikel Terkait
-
4 Bahaya Berhubungan dengan Orang Toxic
-
Kekerasan Dalam Rumah Tangga Tidak Selalu dengan Fisik, Ada Pula Kekerasan Psikologis dalam Hubungan, Kenali Tanda "Abusive Relationship"
-
Kenali Kalimat-kalimat yang Digunakan Pelaku 'Gaslighting' untuk Memanipulasi Pikiran Korban
-
Lesti Kejora Diduga Korban 'Gaslighting' Rizki Billar, Kenali Ciri-ciri Pelaku 'Gaslighting'
-
Lakukan 5 Hal Ini agar Mental Kamu Sehat
Lifestyle
-
4 Sunscreen untuk Mencerahkan Wajah Berukuran Jumbo, Harga Mulai Rp44 Ribu!
-
Vivo Y400 4G Segera Rilis ke Indonesia, Desain Layar HP Flagship dan Lulus Sertifikasi Tahan Air
-
Poco X8 Pro Resmi Hadir di Database IMEI, HP Xiaomi Bawa Dimensity 8500 Ultra Rilis Waktu Dekat
-
Rekomendasi 5 Laptop AI Murah 2025, Cocok Buat Kerja dan Ngonten
-
5 Ankle Boots Lokal Stylish yang Bisa Kamu Temukan di Shopee, Wajib Punya!
Terkini
-
Ulasan Novel Heartbreak Motel: Potret Rasa di Balik Dunia Gemerlap Akting
-
Healing atau Konsumsi? Mengungkap Ilusi di Balik Tren Pemulihan Diri
-
Setelah 28 Tahun, Sekuel My Best Friend's Wedding Akhirnya Diumumkan
-
Bioremediasi: Solusi Alami Laut untuk Mengurai Tumpahan Minyak
-
Ulasan Novel Bukan Pengantin Terpilih: Menumbuhkan Cinta dalam Pernikahan