"Heartbreak Motel" adalah novel yang ditulis oleh Ika Natassa. Dikenal dengan gaya penulisannya yang khas dan menyentuh, buku ini tak hanya mengisahkan cinta, tapi juga menggambarkan sisi lain kehidupan seorang aktris yang jarang tersorot publik.
Novel ini bercerita tentang Ava Alessandra, seorang aktris ternama yang telah bergelut di dunia seni peran sejak remaja. Di balik sorotan kamera dan popularitasnya, ternyata Ava menyimpan banyak luka yang tidak diketahui banyak orang.
Setelah setiap proyek akting berakhir, ia selalu butuh ruang untuk menyendiri dan menjauh sejenak dari dunia yang penuh tekanan. Tempat pelariannya adalah sebuah tempat yang disebut Heartbreak Motel, sebuah simbol pelipur lara sekaligus ruang sunyi tempat ia menata kembali dirinya yang rapuh.
Di tempat inilah Ava bertemu dengan Raga, seorang pria yang sama sekali tidak mengenalnya sebagai artis. Kehadiran Raga menjadi sebuah kejutan menyenangkan bagi Ava, karena untuk pertama kalinya ia merasa dipandang sebagai manusia biasa, bukan sebagai selebritas.
Bersama Raga, ia menemukan kenyamanan dan kejujuran, sesuatu yang selama ini sulit ia temui di dunia gemerlap yang penuh kepura-puraan.
Namun, seperti yang bisa diduga dari judul novelnya, hubungan mereka tidak berjalan mulus. Ava dihadapkan pada kenyataan pahit yang mengguncang hatinya. Saat ia mulai membuka diri dan mempercayakan kebahagiaannya pada seseorang, luka lama dan tekanan kehidupan sebagai figur publik kembali menghantam.
Kehadiran sosok pria baru dalam hidupnya memberi harapan baru, namun segala sesuatu yang tampak indah tidak selalu datang tanpa beban, terutama jika masih ada rahasia yang belum terungkap.
Salah satu hal yang menarik dari novel ini adalah cara penyajiannya. Ika Natassa menggunakan sudut pandang orang pertama sehingga pembaca bisa benar-benar merasakan konflik batin Ava.
Pergolakan emosinya, ketakutan yang menghantuinya, dan upaya untuk bangkit setelah kehilangan semuanya dikisahkan dengan cukup dalam.
Meski begitu, pembaca perlu fokus karena alur cerita sering kali berpindah antara masa lalu dan masa kini, serta menghadirkan sudut pandang karakter lain secara tiba-tiba. Tapi setelah beberapa bab, ritme ini justru menjadi daya tarik tersendiri.
Tak hanya itu, gaya menulis Ika juga terasa sangat filosofis. Prolognya saja sudah menyuguhkan analogi dan pemikiran mendalam tentang kehidupan.
Meski gaya narasinya terkesan panjang dan berat, banyak pembaca justru menganggap bagian ini sebagai nilai lebih karena memberikan ruang untuk merenung.
"Heartbreak Motel" tidak hanya bercerita soal cinta yang rapuh, tapi juga menyinggung isu-isu penting seperti kesehatan mental, pelecehan seksual, konflik keluarga, dan relasi yang tidak sehat.
Semua ini dibungkus dalam narasi yang emosional, membuat pembaca larut dalam perasaan Ava yang kompleks.
Dalam beberapa bagian, pembaca bahkan bisa merasakan tekanan yang dialami oleh seorang publik figur, bagaimana komentar netizen di media sosial bisa berdampak besar terhadap kesehatan mental mereka.
Meski ada beberapa hal yang terasa belum tergali secara mendalam, seperti banyaknya konflik yang bersinggungan dalam satu cerita, "Heartbreak Motel" tetap berhasil memberikan pengalaman membaca yang penuh emosi. Bagi pencinta karya Ika Natassa, novel ini bisa jadi bacaan yang memuaskan sekaligus menggugah.
Buku ini bukan hanya tentang kisah cinta yang kandas, tetapi juga tentang keberanian untuk menghadapi masa lalu, menerima diri sendiri, dan menemukan harapan di tengah luka.
Novel ini menunjukkan bahwa meski hati pernah remuk, selalu ada jalan untuk menyembuhkannya, meski itu harus dimulai dari sebuah kesedihan.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Minta Dibanting: Sebuah Pelukan untuk Hati yang Patah
-
Ulasan Buku How to Die: Menyambut Kematian dari Segi Filsuf Romawi
-
Ulasan Novel 3726 mdpl: Saat Pendakian Membawa Cinta dan Luka
-
Ulasan Buku Who Are You: Mengungkap Jati Diri Lewat Tes Kokologi ala Jepang
-
Sepiring Nasi Tumpang di Hari Raya, Cerita Persaudaraan yang Tak Terlupakan
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel Bukan Pengantin Terpilih: Menumbuhkan Cinta dalam Pernikahan
-
Warung Suroboyo, Pelepas Rindu Lalapan Jawa Timuran di Tanah Sunda
-
Ulasan Buku Minta Dibanting: Sebuah Pelukan untuk Hati yang Patah
-
Ulasan Buku Radikus Makankakus: Pengalaman Pribadi Dibalut Komedi
-
Review Film The Naked Gun: Komedi Slapstick yang Bikin Ngakak dan Nostalgia
Terkini
-
Healing atau Konsumsi? Mengungkap Ilusi di Balik Tren Pemulihan Diri
-
Setelah 28 Tahun, Sekuel My Best Friend's Wedding Akhirnya Diumumkan
-
Bioremediasi: Solusi Alami Laut untuk Mengurai Tumpahan Minyak
-
Katanya Harus Aman, Kenapa Motor MotoGP Tidak Pakai Kaca Spion?
-
Siap-Siap Maraton! Inilah 5 Drama China Adaptasi Novel Er Dong Tu Zi yang Bikin Nagih