Semua orang pasti menginginkan sebuah pernikahan yang langgeng dan bahagia. Maka dari itu, sebelum kita memutuskan untuk menikah dan kemudian memiliki anak, sebaiknya perlu mempertimbangkan banyak hal agar tidak menyesal nantinya. Sebenarnya kalau kita mau lebih peka, pasangan yang buruk untuk kita sudah dapat kita nilai dari beberapa perilaku kesehariannya selama berhubungan dengan kita.
Sayangnya, seringkali kita cenderung menyepelekan dan berpikir bahwa sikapnya akan berubah suatu saat nanti. Beberapa sikap yang harus kamu pertimbangkan lagi sebelum memutuskan untuk menikah, diantaranya adalah.
1. Pola komunikasi yang buruk selama menjalin hubungan
Komunikasi dalam hubungan adalah tentang bagaimana cara untuk menyampaikan perasaan, pendapat, maupun keinginanmu pada pasangan dengan cara yang baik tanpa menyakitinya. Jika kamu merasa tidak mampu menyampaikan hal itu semua atau bahkan salah satunya, maka ia bukanlah orang yang tepat untuk jadi orang tua dari anak-anakmu kelak.
2. Ia membuat dirimu merasa sedih atau buruk
Rasa percaya diri seseorang cenderung akan meningkat jika perasaannya sedang bahagia. Dalam konteks ini, pasangan yang mampu membuatmu merasa bahagia, secara tidak langsung akan membuatmu merasa menjadi orang yang beruntung, dan layak dicintai. Namun, ketika kamu malah merasa bahwa dirimu begitu buruk di mata pasangan, orang lain, atau bahkan dirimu sendiri, artinya ada yang salah dalam hubunganmu dengannya.
3. Sering bertengkar
Semua orang yang menjalin hubungan, bahkan yang paling sukses sekalipun, memiliki konflik. Itu tidak bisa dihindari, dan beberapa konflik justru ada yang membuat hubungan semakin erat karena masing-masing sadar bahwa ia membutuhkan pasangannya. Namun, jika konflik makin sering terjadi, apalagi jika hanya dipicu oleh hal-hal yang sepele, maka jangan heran jika lama-kelamaan kamu akan merasa ketakutan berada di dekatnya. Sudah saat kamu berpikir ulang tentang hubungan kalian.
4. Menunjukkan tanda-tanda tindak kekerasan
Jangan salah, tindak kekerasan dalam hubungan tidak hanya melalui fisik saja. Ia menyakitimu secara mental pun juga dapat dikatakan tindak kekerasan. Misalnya, melontarkan kalimat kasar padamu, selalu ingin mengontrol kehidupanmu, atau selalu curiga, maka kamu harus segera menjauh dan mencari pertolongan bila perlu. Pasangan yang seperti itu tidak pantas menjadi pendamping hidupmu.
Pasangan yang tidak dewasa, biasanya adalah pasangan yang sulit mengelola dirinya, keuangan, pekerjaan, dan rencana masa depan. Bahkan ia tidak tahu apa yang menjadi prioritas dalam dirinya maupun hidupnya. Maka, hati-hatilah dalam memilih pasangan.
Baca Juga
-
Hari Buruh Internasional: Seruan Perubahan untuk Dunia Kerja
-
Buka Kembali Kenangan Lama Lewat Google Maps dan Earth
-
Belajar Jadi Seru: 7 Cara Pilih Aplikasi AI yang Cocok untuk Anak
-
Chatbot vs Agen AI: Kenali Perbedaannya sebelum Memilih
-
Tren Masa Depan AI Action Figure: Mainan dengan Kecerdasan Buatan
Artikel Terkait
-
5 Tanda Kamu dan Pasangan Menjalin Hubungan Asmara yang Sehat
-
Warganet Meradang Ketahui Anggaran Polisi Beli Gas Air Mata Capai Rp20 Miliar: Dana Besar untuk Pembantaian Rakyat
-
5 Tanda Seorang Lelaki Tertarik Padamu, Pernah Merasakannya?
-
5 Dampak Buruk Menyimpan Rahasia dari Pasangan, Hubungan Jadi Tidak Sehat!
-
Denise Chariesta Buka-bukaan Beri Pengakuan Mengejutkan Soal Hubungan Terlarang Dengan Suami Artis
Lifestyle
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Lettu Fardhana Move On Kilat! Ayu Ting Ting Santai Revisi Kriteria Suami?
-
Playlist Jadi Vitamin Mental: Musik Sebagai Mood Booster Anak Muda
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
4 Sheet Mask Kandungan Pearl yang Ampuh Berikan Efek Cerah dan Lembap
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Budaya Trial and Error dalam Kabinet Indonesia