Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Syifa Fauzia
Ilustrasi hubungan yang tidak sehat.(Pexels.com/Karolina Grabowska)

Semua orang pasti menginginkan sebuah pernikahan yang langgeng dan bahagia. Maka dari itu, sebelum kita memutuskan untuk menikah dan kemudian memiliki anak, sebaiknya perlu mempertimbangkan banyak hal agar tidak menyesal nantinya. Sebenarnya kalau kita mau lebih peka, pasangan yang buruk untuk kita sudah dapat kita nilai dari beberapa perilaku kesehariannya selama berhubungan dengan kita. 

Sayangnya, seringkali kita cenderung menyepelekan dan berpikir bahwa sikapnya akan berubah suatu saat nanti. Beberapa sikap yang harus kamu pertimbangkan lagi sebelum memutuskan untuk menikah, diantaranya adalah.

1. Pola komunikasi yang buruk selama menjalin hubungan

Komunikasi dalam hubungan adalah tentang bagaimana cara untuk menyampaikan perasaan, pendapat, maupun keinginanmu pada pasangan dengan cara yang baik tanpa menyakitinya. Jika kamu merasa tidak mampu menyampaikan hal itu semua atau bahkan salah satunya, maka ia bukanlah orang yang tepat untuk jadi orang tua dari anak-anakmu kelak. 

2. Ia membuat dirimu merasa sedih atau buruk

Rasa percaya diri seseorang cenderung akan meningkat jika perasaannya sedang bahagia. Dalam konteks ini, pasangan yang mampu membuatmu merasa bahagia, secara tidak langsung akan membuatmu merasa menjadi orang yang beruntung, dan layak dicintai. Namun, ketika kamu malah merasa bahwa dirimu begitu buruk di mata pasangan, orang lain, atau bahkan dirimu sendiri, artinya ada yang salah dalam hubunganmu dengannya. 

3. Sering bertengkar

Semua orang yang menjalin hubungan, bahkan yang paling sukses sekalipun, memiliki konflik. Itu tidak bisa dihindari, dan beberapa konflik justru ada yang membuat hubungan semakin erat karena masing-masing sadar bahwa ia membutuhkan pasangannya. Namun, jika konflik makin sering terjadi, apalagi jika hanya dipicu oleh hal-hal yang sepele, maka jangan heran jika lama-kelamaan kamu akan merasa ketakutan berada di dekatnya. Sudah saat kamu berpikir ulang tentang hubungan kalian. 

4. Menunjukkan tanda-tanda tindak kekerasan

Jangan salah, tindak kekerasan dalam hubungan tidak hanya melalui fisik saja. Ia menyakitimu secara mental pun juga dapat dikatakan tindak kekerasan. Misalnya, melontarkan kalimat kasar padamu, selalu ingin mengontrol kehidupanmu, atau selalu curiga, maka kamu harus segera menjauh dan mencari pertolongan bila perlu. Pasangan yang seperti itu tidak pantas menjadi pendamping hidupmu.

Pasangan yang tidak dewasa, biasanya adalah pasangan yang sulit mengelola dirinya, keuangan, pekerjaan, dan rencana masa depan. Bahkan ia tidak tahu apa yang menjadi prioritas dalam dirinya maupun hidupnya. Maka, hati-hatilah dalam memilih pasangan. 

Syifa Fauzia