Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Aditya Prayogi
ilustrasi ngeluh (pexels/Monstera)

Saat kita sudah mulai mendengar anak merengek dan menangis membuat kita merasa bingung dan mengkal, lebih-lebih pada kondisi yang tidak tepat—katakanlah berada di tempat umum—sehingga membuat orang lain turut merasa risih dan terusik. Kebanyakan orang tua pada umumnya akan memarahi atau terpaksa memenuhi permintaan mereka, jika tidak, orang tua akan dirundung masalah baru lainnya.

Well, di sisi lain, sebenarnya anak akan menjadi pribadi yang lebih bermasalah, apabila orang tua secara terus menerus selalu membenarkan dan memenuhi tindakan salah mereka.

Namun tidak usah bingung, buns! Terdapat 3 hal wajib yang patut dihindari orang tua beserta solusi yang dapat diterapkan saat menghadapi anak yang tengah rewel dan merengek.

1. Meneriaki anak

ilustrasi nangis (pexels/pixabay)

Saat bergumul dengan kesibukan-kesibukan hingga alami lelah usai bekerja seharian, alih-alih mendapatkan ketenangan, tak sedikit orang tua mendapati anaknya justru rewel dan merengek sepanjang waktu, membuat orang tua cenderung mudah melampiaskan kekesalan pada anak dengan meneriakinya. 

Meneriaki atau menghardik anak dengan lontaran kata-kata yang tak sepantasnya, akan membuat anak cenderung menjadi pendiam dan penakut. 

Sebaiknya, cari cara lain untuk menghentikan kebiasaan anak suka mencari perhatian dengan rengekan, dengan meninggalkan mereka selama beberapa menit untuk menghindari diri dari emosi yang meluap-luap, bunda dapat pergi ke tempat yang tenang dan atur pernapasan dengan baik sampai cukup tenang untuk menghadapi anak yang rewel.

2. Mengeluh depan anak

ilustrasi sedih (pexels/Alexander Dummer)

Dengan segenap beban tanggung jawab yang diemban disertai kelelahan secara fisik dan mental yang dialami setiap penyokong keluarga—katakanlah masalah pekerjaan dan finansial keluarga—membuat orang tua tanpa sadar mencurahkan segenap masalah tersebut kepada anak mereka supaya berhenti merengek dan belajar bersyukur. 

Nah faktanya, saat orang tua tengah berkeluh kesah, anak mudah menyerap energi negatif dari orang tuanya sehingga, alih-alih ingin membuat anak bersyukur, mereka justru akan merasa bersalah, tidak bahagia serta dapat membunuh minat dan mimpinya.

Berkeluh kesah depan anak bukanlah cara yang tepat untuk membuat mereka berhenti rewel, apalagi menjadikan anak sebagai objek pelampiasan dari kondisi sulit yang tengah dihadapi. Tugas orang tua yang baik adalah menciptakan lingkungan keluarga yang nyaman dan sehat, serta menjadi tauladan yang baik untuk tumbuh kembang anak. 

3. Selalu menuruti permintaan anak

ilustrasi marah (pexels/RODNAE Productions )

Adakalanya saat anak membutuh sesuatu dengan rengekan—katakanlah, si kecil ingin duduk di kursi dekat jendela pesawat, padahal seseorang sudah menempatinya—kita sebagai orang tua perlu sesekali untuk menolak permintaan tersebut dengan tegas, bukan malah mendukung dan memenuhinya. Jangan merasa takut dan bersalah saat anak akan berperilaku nakal dan dicap sebagai sosok orang tua kejam. Katakan dengan lugas pada anak bahwa tak semua hal yang ada di dunia boleh kita miliki sepenuhnya. Bahkan, orang kaya dan terpandang sekalipun tidak boleh semena-mena dengan orang lain.

Jika kita selalu dapat memenuhi apapun yang mereka butuhkan, anak akan berkembang menjadi sosok yang ingin hasil instan dan tidak mengerti nilai dari buah kesabaran. Orang tua yang selalu menuruti permintaan anaknya, justru akan membuat anak menjadi sosok keras kepala, suka cari perhatian, mudah mengeluh, dan tempramental.

Itulah tadi 3 hal yang sudah sepatutnya orang tua hindari saat anak sedang rewel. Ajari anak-anak nilai luhur sedari kecil supaya mereka dapat berpikir, bersyukur, dan berprilaku bijak terhadap semua orang dan lingkungannya.

Aditya Prayogi