Salah satu momen untuk menguji public speaking kamu adalah saat melakukan presentasi. Karena yang namanya presentasi, kamu pasti akan berbicara di depan orang banyak yang semuanya melihat ke arahmu. Tetapi sudah banyak orang yang tidak tahan menjadi titik pusat perhatian banyak orang. Karena itu bisa membuat public speaker merasa grogi dan bisa kehilangan fokus.
Pada pembahasan kali ini, saya akan memberikan tips jitu untuk melawan rasa grogi saat presentasi di depan orang banyak. Ada 3 cara efektif untuk melawan rasa grogi saat presentasi. Mari simak pembahasannya.
1. Minum air lebih banyak
Selama berbicara di depan banyak orang, cairan tubuh kita dikuras sangat deras hingga membuat mulut kita kering. Jika dibiarkan itu bisa menurunkan fokus. Oleh karena itu, sebelum memulai presentasi, pastikan kamu meminum air lebih banyak daripada biasanya. Sepengalaman saya, sebelum presentasi, saya meminum air segelas besar. Hasilnya, fokus saya bisa bertahan sampai akhir presentasi.
Biasanya sesi tanya jawab dengan audiens yang paling menguras cairan karena kamu diminta berpikir lebih keras untuk mencari jawaban. Karena itulah minum air banyak sangat berpengaruh pada ketahanan fokus anda saat presentasi.
2. Berfokus pada alur presentasi
Biasanya, pikiran kamu akan diganggu oleh bayangan pikiran perkiraan pertanyaan setiap orang seperti apa. Padahal, kamu hanya harus fokus pada alur presentasi yang sudah kamu persiapkan dari awal. Pikiran seperti itu bisa mengalihkan fokusmu dari hal yang seharusnya tidak kamu pikirin. Seperti apa tanggapan, kritikan atau pun saran dari orang lain itu sebenarnya bisa pikirkan belakangan. Kamu hanya cukup mengikuti alur pembicaraan saat presentasi karena sebagai presentator, kamulah yang mengendalikan forum, bukan audiens. Jadi jangan sampai pertanyaan audiens bisa membuat peranmu jatuh.
3. Meningkatkan intensitas gesture saat sedang bicara
Kemungkinan untuk grogi akan lebih besar ketika kamu hanya berdiri diam di satu titik. Jika diberikan panggung untuk presentasi, maka manfaatkan luas panggung yang diberikan untuk mengeksplor variasi gesture kamu. Karena semakin sering kamu menggunakan bahasa tubuh kamu, rasa grogi yang bisa membuat kaki atau badan gemetar bisa hilang perlahan-lahan. Selain itu, gerakan tubuhmu bisa membuat audiens lebih suka dengan gaya presentasimu. Dengan begitu, mereka akan memberikan senyuman dan tepuk tangan yang bisa meningkatkan kepercayaan dirimu.
Cobalah 3 tips ini saat melakukan presentasi, pastikan kamu melakukannya dengan konsisten. Perlahan-lahan kamu bisa menghilangkan grogi dari dalam diri kamu sendiri.
Baca Juga
-
Scroll Tanpa Tujuan: Apakah Kita Sedang Menjadi Generasi Tanpa Fokus?
-
Review Onde Mande, Drama Komedi yang Mengangkat Budaya Minangkabau
-
Krisis Warisan Rasa di Tengah Globalisasi: Mampukah Kuliner Lokal Bertahan?
-
Review 12 Strong: Kisah Heroik Pasukan Khusus AS Pasca Peristiwa 11/09/2001
-
Review The Recruit, Aksi Spionase Menegangkan dengan Sentuhan Humor Segar
Artikel Terkait
-
DANA Kaget Long Weekend Buat Kamu, Klaim Saldo Gratis Sekarang Juga!
-
Komunikasi Rezim Prabowo Disebut 'Belepotan', Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Kumpulan Link DANA Kaget Terbaru, Buruan Klaim Malam Ini Sebelum Kehabisan!
-
Cara Cepat Klaim Saldo Gratis DANA Kaget 19 April 2025, Waspada Link Palsu!
-
100% Ampuh! Simak Tips Pakai Parfum Murah Agar Wangi Tahan Lama Seharian
Lifestyle
-
Ada Presentasi di Kelas? Ini 5 Tips Jitu dari Angga Fuja Widiana
-
Biar Makin Fresh di Weekend, Sontek 4 Outfit Lucu ala Kim Hye Yoon!
-
Anti Ribet, Ini 4 Ide Outfit Harian Cozy ala Siyoon Billlie yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Gaya Kasual Kekinian ala Choi Jungeun izna yang Menarik untuk Disontek
-
Anak Hukum tapi Stylish? 5 Look Simpel tapi Classy ala Ryu Hye Young
Terkini
-
Rayakan Ulang Tahun ke-36, Ini 4 Rekomendasi Drama China Jing Boran
-
Sambal Goang yang Super Pedas, Pecel Lele 5 Saudara Primadona Baru Jambi
-
Pendidikan Perempuan: Warisan Abadi Kartini yang Masih Diperjuangkan
-
Berada dalam Satu Tim, 3 Nama Ini Bisa Dinaturalisasi dan Bela Timnas U-23
-
Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Kembali di SMA: Solusi atau Langkah Mundur?