Kita sudah hidup di masa yang sudah banyak teknologi bermunculan, gaya hidup yang baru, budaya yang baru lahir serta banyak fenomena sosial yang mau tidak mau harus kita hadapi. Moral yang tertanam dalam masyarakat juga ada pergeseran yang tidak bisa dihindari. Dalam menghadapi tantangan ini, kita butuh keterampilan berpikir secara kritis sebagai senjata menghadapi beragam tantangan ke depannya.
Critical thinking merupakan cara berpikir yang selalu mencerna masalah dan informasi secara detail dengan menganalisa mendalam yang berlandas pada fakta dan teori yang bersangkutan dengan masalah tersebut. Keterampilan ini dibutuhkan melihat kita akan berhadapan dengan era digital yang baru, yaitu society 5.0. Era serba teknologi yang di mana manusia dituntut untuk menjadi pengendali ilmu pengetahuan teknologi untuk menjalani kehidupan yang layak. Critical thinking akan dibutuhkan selama proses menuju era ini. Oleh karena itu, penulis akan menjelaskan mengenai 4 manfaat yang kamu dapatkan dari kebiasaan berpikir kritis. Mari simak pembahasannya.
1. Punya power untuk mengambil keputusan
Setiap momen decision making, kita harus mempertimbangkan banyak hal yang bisa kita serap informasinya sebanyak mungkin untuk membantu proses decision making. Jika kamu adalah seorang pemimpin suatu organisasi atau perusahaan, berpikir kritis di saat ini sangat dibutuhkan untuk menganalisis segala kemungkinan terburuk dan peluang bagus ketika sudah mengambil keputusan.
Sama halnya di saat kamu ingin mengambil keputusan atas diri kamu sendiri. Misalnya kamu adalah seorang mahasiswa yang masih berkuliah di perguruan tinggi. Orangtua kamu ingin kamu untuk tidur malam wajib 7 jam karena menurut orangtua kamu, jika kurang dari 7 jam, kamu tidak akan bisa fokus seharian dan berpotensi mengacaukan agendamu seharian. Tetapi kamu bisa mengambil pilihan untuk mengikutinya atau tidak. Tapi sebelum mengambil pilihan itu, kamu juga harus tahu mengapa orangtuamu berpikir seperti itu, mereka tahu fakta itu darimana, apakah memang bisa dibuktikan secara nyata, kemudian yang paling terpenting adalah sumber kesehatan mana yang mengkonfirmasi bahwa fakta itu benar. Jika tidak terbukti, kamu tidak perlu mengikuti harus tidur 7 jam setiap malam karena kamu tahu informasi dan teori yang benar dari kesehatannya dan mungkin juga itu lebih membuang waktu bagi produktivitas kamu.
2. Menjadi pribadi yang open minded
Orang yang kritis juga bisa open minded terhadap point of view orang lain. Karena orang yang berpikir kritis juga butuh mendengar pandangan orang lain yang berbeda dengannya. Jika kamu berpikir kritis, mungkin pandangan kamu masih ada kekurangan dan perlu informasi lebih lengkap dari pandangan orang lain yang bisa jadi mereka punya sumber lebih banyak yang mungkin kamu butuhkan. Artinya, dengan berpikir kritis, kita bisa terbuka dengan pemikiran orang lain sehingga itu bisa meningkatkan pengetahuan tersendiri dari hasil berpikir kritis.
3. Tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain
Critical thinking bisa berperan sebagai tameng diri dari informasi yang manipulatif yang dibuat oleh orang berniat jahat. Citical thinking bisa membuat semacam filter untuk menyaring informasi yang benar-benar valid untuk diterima dengan baik. Berpikir kritis juga harus diiringi oleh prinsip pribadi kamu sendiri dalam menanggapi sebuah sugesti dari orang lain. Jika tidak, kamu akan mudah terbawa arus pengaruh dari orang lain dan kamu akan out of the track.
4. Meningkatkan kebutuhan literasi
Terkadang, Setiap menerima sebuah informasi atau masalah, orang yang berpikir kritis perlu berbagai teori dan riset yang telah dilakukan untuk memperkuat argumentasi mereka dalam menanggapi itu. Tentunya mereka butuh menggali berbagai macam literatur yang mendukung untuk proses berpikir mereka. Secara tidak sadar, itu bisa meningkatkan kebutuhan akan literasi yang nantinya bisa berguna untuk ke depannya. Jadi, orang yang terbiasa berpikir kritis cenderung tahu peran literasi bagi pemikiran mereka.
Itulah 4 manfaat yang bisa kamu dapatkan dari memelihara kebiasaan berpikir kritis. Pada akhirnya, hasil akan memperlihatkan bahwa critical thinking membantumu dalam mengkukuhkan prinsip yang kamu pegang karena memang prinsip dalam implementasinya memerlukan proses pemikiran yang analitis. Jadi, biasakan berpikir kritis dalam hidupmu dan kamu akan memetik hasilnya sendiri. Semoga bermanfaat.
Video yang mungkin Anda lewatkan.
Baca Juga
-
Saat Buku Tak Bisa Dibaca: Akses Literasi yang Masih Abai pada Disabilitas
-
Cultural Tokenism di Dunia Hiburan: Representasi atau Sekadar Simbolik?
-
Dosen di Era Digital: Antara Pendidik dan Influencer
-
Di Balik Dinding Akademik: Kampus dan Luka yang Tak Terlihat
-
Mindful Eating atau Makan Sambil Scroll? Dilema Makan Sehat dan Screen Time
Artikel Terkait
-
Tim Medis UI Ditangkap, Dipukuli dan Dikriminalisasi Pasal Karet, Komnas HAM Desak Ini ke Polisi
-
Tong Donasi, Solusi Nyata Tekan Limbah Musiman Demi Keberlanjutan
-
Menembus Batas Budaya, Strategi Psikologis Mahasiswa Rantau
-
Pemprov DKI Salurkan KJMU ke 2.194 Mahasiswa Penerima Baru
-
Dari Medis ke Jeruji Besi, Kisah Mahasiswa UI Cho Yong Gi dalam Demonstrasi May Day
Lifestyle
-
Rahasia Kulit Lembap dan Glowing, 4 Rekomendasi Masker Korea Berbahan Madu
-
Vivo X Fold 5 Rilis Juli Mendatang, Diyakini Bakal Jadi HP Lipat Paling Ringan di Dunia
-
Apple iPhone 17 Series Siap Meluncur September 2025, Intip Spek dan Prediksi Harganya
-
Rilis Akhir 2025, Xiaomi 16 Menjadi Ponsel Pertama Pakai Chipset Snapdragon 8 Elite 2
-
Bikin Tampilan Karismatik, Ini 4 Padu Padan Pakaian Serba Hitam ala Seonghwa ATEEZ
Terkini
-
10 Rekomendasi Drama China yang Memakai Kata "Legend" pada Judulnya
-
Doyoung Usung Tema Yakin dan Percaya di Highlight Medley Album Soar Part 3
-
Jackson Wang Ungkap Rasa Sakit Jalani Hubungan Toksik di Lagu Hate To Love
-
Mainan Anak dan Stereotip Gender: Antara Mobil-mobilan dan Boneka
-
Curug Balong Endah, Pesona Air Terjun dengan Kolam Cantik di Bogor