Ketika hidup di tengah-tengah masyarakat, kita masih banyak mendapati orang-orang yang bersikap santai melakukan pelanggaran. Hal itu mereka lakukan dengan ringan tanpa adanya rasa bersalah atau malu, sekalipun pelanggaran itu disaksikan banyak orang. Perilaku yang tidak patut dicontoh tersebut dapat dilatarbelakangi oleh berbagai hal, beberapa di antaranya adalah:
1. Kesadaran dalam bertindak yang masih sangat rendah
Jika seseorang sudah memiliki kesadaran yang tinggi dalam bertindak, ia tentu akan bisa mengendalikan dirinya dengan melakukan sesuatu yang baik dan menghindari hal-hal yang akan merugikan. Ia tidak bergantung pada peraturan yang ditetapkan atau hukuman yang akan menjerat jika ia melanggar, tapi semata-mata melakukan hal yang harus ia lakukan demi membawa manfaat bagi dirinya dan sesama.
Lain halnya dengan orang yang kesadarannya masih sangat rendah. Sekalipun ada peraturan, ia akan tetap mengabaikannya. Ia merasa bahwa aturan tidak lebih dari sekadar tulisan dan ia tidak merasa perlu mematuhi aturan tersebut. Jika tidak ada peraturan atau hukuman yang diterapkan, ia akan semakin leluasa berbuat sesuka hatinya tanpa memperhatikan dampak dari tindakannya.
2. Penegakan aturan yang tidak tegas
Penegakan aturan yang tidak tegas, tebang pilih atau tidak serius dalam menerapkan hukuman, tentunya akan membuat banyak orang merasa santai ketika melanggar aturan. Hal ini bukan hanya berkaitan dengan posisi atau jabatan seseorang, tapi bisa juga disebabkan oleh pembiaran terhadap pelanggaran yang terjadi, karena dianggap sebagai sesuatu yang sepele.
3. Terlalu banyak orang yang melakukan pelanggaran
Seseorang bisa melakukan pelanggaran dengan santainya, karena ia melihat banyak orang lainnya yang melakukan hal tersebut, sehingga ia merasa aman melakukan pelanggaran, karena menganggap hal tersebut sudah lumrah untuk dilakukan.
Inilah pentingnya kita tidak ikut-ikutan perilaku yang salah. Sebab, semakin banyak orang yang melakukan pelanggaran, akibat yang akan ditimbulkan juga semakin besar. Selain itu, pelanggaran tersebut bisa saja menjadi kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan di masyarakat.
Demikian tiga hal yang menyebabkan seseorang bersikap santai saat melakukan pelanggaran. Jika kita ingin menjadi orang yang baik, maka lakukanlah hal yang baik tanpa perlu bergantung pada aturan yang berlaku dan hindari mengikuti orang-orang yang berbuat salah.
Tag
Baca Juga
-
Wajib Tahu! Ini 3 Alasan Pentingnya Riset bagi Penulis
-
Selamat! Go Ayano dan Yui Sakuma Umumkan Pernikahan Mereka
-
Selamat! Keita Machida Resmi Menikah dengan Aktris Korea-Jepang Hyunri
-
4 Manfaat Membuat Kerangka Karangan dalam Kegiatan Menulis
-
NiziU Nyanyikan Lagu Tema Film Animasi 'Doraemon: Nobita's Sky Utopia'
Artikel Terkait
-
Bawaslu Umumkan Hasil Investigasi Sore Ini, Prabowo Bakal Kena Sanksi Video Dukung Ahmad Luthfi?
-
Ulasan Buku Hidup Enggak Selalu Drama, Santai Aja: Kunci Jalani Kehidupan Lebih Santai
-
Ridwan Kamil Punya Cara Untuk Tekan Polusi Udara: WFH Bergilir Hingga Kerahkan Truk Penyemprot Air Tiap Pagi
-
Ketahui Penyebab dan Cara Mencegah Stretch Mark
-
Bukan Bikin Aturan Baru untuk Lindungi Guru, Wapres Gibran Justru Ditantang Ini
Lifestyle
-
Tampil Stand Out di Kantor, Intip 4 Inspirasi Office Look ala Anna Jobling
-
Lindungi Bibir dari Sinar UV, 3 Lip Balm dengan SPF Harga Mulai Rp34 Ribu
-
3 Varian Serum dari Lacoco, Lawan Jerawat Meradang hingga Tanda Penuaan
-
4 OOTD Celana Pendek ala Diana Flipo yang Cocok untuk Hangout, On Point!
-
4 Look OOTD Stylish ala Go Min-si yang Wajib Dicoba Untuk Gaya Harianmu
Terkini
-
Review Film Arcadian, Film Horor yang Berkisah tentang Monster
-
Ulasan Buku Untukmu yang Paling Berharga, Sebuah Apresiasi untuk Kehidupan
-
Emosional, MotoGP Barcelona 2024 Diwarnai Acara Perpisahan
-
Woo Da Vi Akui Kecewa dengan Ending Karakternya di Drama Korea 'Jeongnyeon'
-
Raih Hasil Impresif, Timnas Indonesia Langkahi Rekor Thailand & Vietnam