Jepang sangat terkenal dengan penduduknya yang gigih serta pantang menyerah. Orangtua mana pun pasti, dong, ingin anaknya bisa sukses dan memiliki karakter baik seperti disiplin atau kegigihan layaknya orang Jepang?
Nah, karakter-karakter tersebut akan mudah melekat di diri orang dewasa apabila sudah ditanamkan sejak kecil. Untuk itulah sejak dini sangat diperlukan pendidikan karakter sebagai persiapan ketika sudah besar nanti.
Ada beberapa pola asuh orangtua di Jepang yang patut kita tiru untuk bisa menciptakan generasi dengan tingkat kedisiplinan tinggi layaknya orang Jepang. Seperti apa pola asuh yang dimaksud? Mari disimak!
1. Orangtua diminta menyiapkan tas ukuran kecil dan besar
Hari pertama masuk sekolah taman kanak-kanak, orangtua di Jepang diminta untuk menyiapkan tas dengan berbagai ukuran. Di antaranya tas untuk menaruh buku, pakaian, atau sepatu.
Setelah 2 tahun baru deh kelihatan efek dari tugas menyiapkan tas berbagai ukuran tersebut. Ternyata, hal itu melatih anak-anak untuk mengatur sesuatu dengan baik.
Gak heran di kehidupan nyata seperti saat pengaturan sampah pun orang Jepang sangat rapi. Antara yang organik dengan organik dipisah. Karena sudah terbiasa dari kecil dalam mengelompokkan sesuatu.
2. Tidak membawakan tas anak
Saat orangtua mengantar atau menjemput anak, mereka pantang membawakan tas anaknya. Bukan berarti tidak sayang, justru karena ingin melatih anak mereka bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Hal ini berbeda sekali dengan kondisi di Indonesia. Gak sedikit orangtua yang repot membawa perlengkapan anak, sementara si anak sendiri santai.
3. Mengajari anak mengganti bajunya sendiri
Saat berusia 2-3 tahun, orangtua di Jepang sudah mengajarkan anak-anak mereka untuk memakai pakaiannya sendiri. Begitu juga ketika di taman kanak-kanak.
Mereka dilatih untuk mengganti pakaian mereka sendiri, meletakkannya di dalam tas, menempelkan stiker namanya di tas itu, dan menaruhnya di tempat yang sudah disediakan. Jadi, gak heran orang Jepang sangat teratur, karena sedari kecil sudah dibiasakan.
4. Mengajari anak sopan santun saat di TK
Saat taman kanak-kanak, anak tidak diajari buku teks atau membaca. Justru yang diajari adalah akhlak atau sopan santun. Mereka dilatih untuk mengucapkan terima kasih atau tersenyum.
Rasanya ini perlu sekali, deh, diterapkan dalam masyarakat kita. Mengingat saat ini banyak sekali anak-anak yang kurang sopan, baik terhadap orangtua maupun terhadap gurunya.
5. Dilatih bersyukur saat makan
Selain diajari bagaimana cara makan yang benar, anak-anak di Jepang juga dilatih untuk selalu bersyukur dengan makanan yang tersedia. Itulah sebabnya mereka sebelum makan kerap mengatakan, “terima kasih atas makanan yang diberikan”.
Nah, itu dia beberapa contoh gaya parenting orangtua di Jepang yang patut ditiru. Mana yang menurutmu paling menarik?
Video yang mungkin Anda lewatkan.
Baca Juga
-
Netflix Hadirkan Dokumenter Baru: Sisi Rentan Elvis Presley Terungkap!
-
Dokumenter 'Madaniya': Cara Mohamed Subahi Suarakan Revolusi tanpa Senjata
-
Blossom in Darkness: Drama China Romantis Horor yang Dibintangi Li Hongyi dan Sun Zhenni
-
Kabar Gembira! Aktor Song Joong-ki Umumkan Kelahiran Putri Keduanya di Roma
-
16 Tahun Vakum, Oasis Umumkan Konser Perdana di Korea
Artikel Terkait
-
Jepang Diterpa Kabar Buruk, Pemain Andalan di Arsenal Harus Absen saat Jamu Timnas Indonesia
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
-
Ulasan Buku '5 yang Dilarang,' Hal yang Sebaiknya Dihindari dalam Parenting
-
Piala Asia U-20: Saat Raksasa Asia Harus Pertaruhkan Nasib Sampai Pertarungan Terakhir
-
Waspada! Virus Ensefalitis Jepang Kembali Muncul di Australia, Ancam Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
-
Microcredentials vs Sertifikat Online, Mana Menjanjikan di Dunia Kerja?
-
4 Serum dengan Tranexamic Acid untuk Warna Kulit Lebih Merata, Wajib Coba!
-
5 Tinted Lip Balm untuk Cover Bibir Hitam, Semua di Bawah Rp100 Ribu!
-
6 Dilema Anak Bungsu: Antara Ekspektasi Keluarga dan Cita-Cita Pribadi
-
4 Padu Padan Outfit Minimalis dari Jinyoung B1A4, Sederhana tapi Menawan!
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?