Shoko’s Smile merupakan salah satu novel asal Korea Selatan yang mengangkat tema persahabatan dua manusia beda negara di saat masalah politik melanda.
Buku ini berisi kumpulan cerita pendek karya Choi Eun-young, penulis Korea Selatan yang piawai menangkap luka kecil manusia dengan kelembutan luar biasa.
Novel ini berkisah tentang persahabatan seorang gadis Jepang dan korea. Mereka tumbuh dalam era politik yang bergejolak dan diselimuti kesalahpahaman dan diam. Hingga akhirnya waktu dan jarak yang memisahkan mereka.
Sederhana, tapi menyisakan ruang refleksi yang luas. Cerita-cerita lainnya seperti A Song from Afar atau The Secret juga menyimpan ketegangan batin yang perlahan tapi menghantui.
Membaca Shoko’s Smile terasa seperti menyelami kolam yang tenang tapi dalam. Dari permukaan memang terlihat sederhana. Tapi ketika masuk kedalam konflik, berbagai emosi mulai menyerang.
Penyampaian kisah di novel ini sangat lah menyentuh. Suasana sendu mampu terasakan dengan begitu halus. Ceritanya meninggalkan kesan yang mendalam.
Tema-tema yang diangkat pun beragam, mulai dari persahabatan, kehilangan, hingga dinamika hubungan lintas negara. Semuanya dituturkan dengan cara yang tenang tapi tajam menyentuh hati.
Semua itu dikemas dalam cerita yang sederhana dengan penggambaran kehidupan sehari-hari. Membaca cerita pendek Shoko’s Smile menjadi salah satu pengalaman membaca yang terasa tenang di permukaan, tapi perlahan menghantam kita dengan kedalaman yang tidak terduga.
Setiap cerita di dalam buku ini terasa seperti novel mini. Karakternya terlihat hidup dengan kepekaan yang luar biasa.
Mereka bukanlah pahlawan ataupun korban. Mereka hanya manusia biasa yang hidup dengan bayang-bayang penghianatan, penuh luka, dan berusaha untuk bangkit menjalani hidup.
Yang membuat novel ini semakin menarik adalah memasukkan tema sejarah politik Korea ke dalam ceritanya tanpa terlihat dipaksakan.
Ceritanya tidak terlihat seperti dipaksakan. Konflik yang muncul juga natural mengikuti alur. Rasanya pembaca seperti diberikan pandangan masa lalu tentang konflik sejarah yang menarik.
Misalnya, konflik politik yang pernah terjadi digunakan bukan sebagai latar semata, melainkan sebagai katalis yang memengaruhi, bahkan mengubah, hubungan antarindividu secara permanen.
Yang paling membekas setelah membacanya adalah emosional yang dibangun sangat kuat. Meski tak ada ledakan atau drama besar, kisah-kisah ini menggugah. Kalimatnya sederhana namun penuh makna.
Choi dengan berani menggali kompleksitas perempuan, mulai dari hubungan ibu dan anak perempuan, persahabatan yang diliputi pengkhianatan, hingga peran perempuan dalam dunia politik yang masih didominasi.
Ia juga menunjukkan bagaimana perempuan sering kali terjebak dalam peran dan harapan sosial yang saling bertabrakan, serta bagaimana mereka bertahan, meski dalam diam.
Choi Eun-young juga menulis dengan bahasa yang sunyi, tidak dramatis, tapi kaya makna. Ia mengajak kita tidak hanya membaca kisah tokohnya, tapi merasakan apa yang tidak mereka katakan.
Terjemahannya juga cukup bagus karena mampu mempertahankan suasana lembut tapi tetap kuat seperti yang diinginkan. Tidak seperti novel terjemahan yang maknanya biasanya sulit untuk masuk ke dalam perasaan.
Buku ini membuat kita terdiam usai membacanya, lalu perlahan memandang hidup dengan cara yang lebih dalam dan penuh makna.
Shoko’s Smile cocok bagi kamu yang mencari fiksi realistis yang tidak hanya menggambarkan kehidupan sehari-hari, tetapi juga mengajak kita merenungkan dampak sejarah dan politik terhadap kehidupan personal.
Novel ini menjadi sebuah karya yang tidak hanya cantik secara literer, tetapi juga penting secara emosional dan historis.
Kalian sebagai pecinta novel sejarah dan politik, buku ini bisa masuk ke list bacaanmu!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
7 Our Family: Luka Keluarga dari Sudut Anak Paling Terlupakan
-
Belajar Self-Love dari Buku Korea 'Aku Nggak Baper, Kamu Yang Lebay'
-
Novel Stranger, Kisah Emosional Anak dan Ayah dari Dunia Kriminal
-
Potret Kekerasan Ibu-Anak dalam Novel 'Bunda, Aku Nggak Suka Dipukul'
-
Novel The Prodigy: Menemukan Diri di Tengah Sistem Sekolah yang Rumit
Artikel Terkait
-
Febri Diansyah Kuliti Vonis Hasto, Sebut Hakim 'Gagal Paham' Hingga Singgung Bukti Aneh 'Geser 8.50'
-
Ulasan Buku The Correspondent: Antara Fakta dan Kemanusiaan
-
Ulasan Buku Daddy Has a Secret: Rahasia Ayah Pengidap Skizofrenia
-
Ulasan Novel Spiral: Romansa Penuh Emosi Antara Dunia Hoki dan Balet
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
Ulasan
-
7 Our Family: Luka Keluarga dari Sudut Anak Paling Terlupakan
-
Ahlan Singapore: Rebecca Klopper Terjebak di Antara Kiesha Alvaro dan Ibrahim Risyad
-
Ulasan Novel Timun Jelita: Bukti Mengejar Mimpi Nggak Ada Kata Terlambat!
-
Ulasan Novel The Mint Heart: Romansa Gemas Reporter dengan Fotografer Cuek
-
Review Novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Potret Realistis Kehidupan Mahasiswa Indonesia
Terkini
-
Dampak Jangka Panjang Bullying: Dari Depresi hingga PTSD pada Remaja
-
Cerita Ruangkan, Solusi dari Bayang-Bayang Burnout dalam Hustle Culture
-
Sinopsis dan Kontroversi Drama China Love dan Crown, Layakkah Ditonton?
-
5 Rekomendasi Drama China Misteri Baru 2025 untuk Temani Akhir Pekan
-
Indonesia di Mata Ji Chang Wook: Perjalanan Healing yang Penuh Makna