Hubungan yang terjalin antara seorang idola dengan para penggemarnya dapat disebut sebagai hubungan parasosial. Kamu pernah mendengar istilah ini? Hubungan parasosial dapat disebut sebagai ilusi yang diciptakan penggemar yang merasa mengenal dekat figur media meskipun mereka tidak mengetahui penggemarnya ada.
Figur media dapat berasal dari sosial media, televisi atau film, buku fisik atau komik, hingga radio. Istilah hubungan parasosial pertama kali digunakan oleh Horton dan Wohl dalam upaya memunculkan percakapan antara penonton dengan tokoh media saat menonton TV.
Hubungan parasosial ternyata memiliki dampak positif. Berikut ini adalah beberapa dampak positif hubungan parasosial.
1. Sebagai identitas diri
Figur media dapat menjadi salah satu hal yang membuat seseorang mendapatkan identitas diri mereka.
Misalnya, orang yang senang dengan idola tertentu secara terbuka akan mengatakan bahwa ia adalah bagian dari penggemar idola tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki identitas diri dan ia tidak malu untuk mengakuinya.
2. Meningkatkan kepedulian
Hubungan parasosial juga dapat meningkatkan rasa kepedulian dalam diri seseorang. Banyak kegiatan positif dalam bidang sosial dan kemanusiaan yang berasal dari para penggemar suatu idola atau boygroup tertentu.
Mereka secara beramai-ramai dan kompak biasanya akan melakukan donasi ketika ada musibah atau suatu kejadian tidak terduga terjadi.
3. Memperluas pertemanan dan relasi
Hubungan parasosial juga dapat membuka jendela kesempatan untuk mengenal orang lebih luas lagi.
Melalui satu idola yang sama, kita bisa bertemu banyak penggemar lainnya dari berbagai wilayah bahkan dari luar negeri. Dengan demikian, kita jadi menambah teman dan memperluas jaringan pertemanan atau relasi.
4. Meningkatkan kreativitas
Hubungan parasosial juga dapat meningkatkan kreativitas seseorang. Belakangan ini, ada banyak karya fiksi yang terinspirasi dari para idola penulisnya. Hal ini menunjukkan bahwa para penulis dapat menjadikan idola mereka sebagai sosok inspirasi yang positif.
Itulah empat pengaruh atau dampak positif yang dapat kamu rasakan dari hubungan parasosial antara seorang idola dan para penggemarnya.
Namun, kita juga harus ingat bahwa mengidolakan seseorang atau tokoh fiksi juga ada batasnya. Jangan sampai kegiatan yang bisa kita manfaatkan dengan positif ini justru menjadi bumerang dan merugikan diri kita sendiri.
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Di Balik Euforia K-Pop: Ketika Pemujaan Idola Menjadi Pelarian dari Kesepian
-
Remaja K-Pop, Antara Kecintaan dan Rasa Kesepian dalam Dunia Maya
-
Kendala Logistik, Prince GHOST9 Tidak Bisa Hadiri Acara Pertama Tur Eropa
-
Cetak Sejarah Baru, PLAVE Jadi Grup Virtual Pertama di Killing Voice
-
NMIXX Siap Comeback Pada 17 Maret dengan Mini Album Keempat, Fe3O4: FORWARD
Lifestyle
-
Anggun dan Stylish dengan 4 OOTD Sweet Feminine ala Sakura LE SSERAFIM
-
4 Gaya Kasual ala Seohyun SNSD, Nyaman tapi Tetap Fashionable!
-
Keren dan Minimalis, 4 Daily Outfit ala Lee Sun-bin yang Mudah Ditiru!
-
4 Look Simple dan Modis ala Karina aespa untuk Gaya Outfit Sehari-hari
-
Aplikasi Kencan, Solusi Baru Gen Z Atasi Kesepian?
Terkini
-
5 Poster Karakter Pemain Utama Film Korea The Old Woman with the Knife
-
Review Film Dead Teenagers: Lima Remaja Berjuang Bertahan Hidup dalam Ancaman
-
Dehumanisasi Digital: Saat AI Mengambil Peran Manusia
-
Grok dan Letupan Kritik saat Demokrasi Makin Tercekik
-
Hajar Yaman, 3 Faktor Ini Buat Timnas Indonesia U-17 Sukses Menang Telak?