Introvert cenderung memiliki energi yang lebih sedikit ketimbang seorang ekstrovert. Maka dari itu, mereka butuh waktu agar energi mereka dapat kembali. Biasanya, introvert akan lebih sering menyendiri di tempat yang sepi atau sedikit orang. Sebab mereka tidak akan memerlukan banyak tenaga.
Namun, apakah kamu tahu bagaimana seorang introvert saat mereka sedang marah? Jika tidak, kamu dapat melihat 3 tanda di bawah ini. Meski tidak semua introvert demikian, namun, kamu dapat menjadikannya sumber informasi jikalau kamu mendapati seorang kenalan kamu yang berperilaku demikian.
1. Lebih Banyak Berdiam Diri
Seorang introvert akan lebih banyak berdiam diri saat dirinya merasakan kemarahan. Meskipun tidak semua demikian, namun, kebanyakan dari mereka lebih sering melakukann "silent treatment" daripada mengutarakan kemarahannya.
Hal ini dikarenakan, seorang introvert lebih peka dengan perasaan daripada pikiran. Saat mengutarakan kemarahan, mereka akan cenderung takut menyakiti perasaan orang lain atau bahkan perasaan mereka sendiri.
Maka dari itu, saat kamu merasa orang yang kamu kenal lebih banyak diam dan cuek, kamu dapat memberikan sedikit ruang dan waktu untuk mereka agar dapat pulih kembali dan mengomunikasikan permasalahan di antara kalian.
2. Fokus terhadap Hal yang Disukai dan Cenderung Mengabaikan Sekitar
Saat seorang introvert merasakan amarah, mereka cenderung mengabaikan sekitar dan fokus dengan apa yang dapat membantu mereka melupakan amarah. Meskipun melupakan amarah sangat sulit, namun akan lebih sulit untuk berinteraksi dengan hal yang menjadi akar permasalahan kemarahan mereka.
Tidak seperti yang terlihat, seorang introvert cenderung memikirkan banyak hal saat mereka merasakan kemarahan. Dengan melakukan hal-hal yang membuat mereka fokus, akan sangat membantu mereka agar lebih tenang dalam mengambil keputusan.
3. Menghilang Sejenak
Saat seorang introvert memiliki masalah hingga membuat diri mereka merasakan kemarahan, biasanya, mereka akan cenderung menghilang dari perkumpulan.
Hal ini dikarenakan, mereka biasanya ingin menyelesaikan masalah tersebut dahulu sebelum benar-benar siap untuk kembali dalam lingkungan sehari-hari. Hal ini sangat wajar karena mereka tentu saja membutuhkan waktu sendiri untuk mengembalikan energi mereka yang hilang.
Nah, itulah beberapa tanda introvert saat marah. Ketika kamu mendapati hal tersebut terjadi ke beberapa orang di sekitarmu, kamu dapat memberikan mereka waktu sejenak agar mereka dapat kembali pulih dari rasa amarahnya dan beraktivitas seperti sedia kala.
Baca Juga
-
3 Rekomendasi Drama Korea Tayang Desember 2023 di VIU, Wajib Nonton!
-
Jangan Keliru, Ini 4 Tips Nge-Gym Untuk Pemula yang Harus Kamu Ketahui
-
4 Alasan Kamu Perlu Belajar Bahasa Mandarin, Kesempatan Kerja Lebih Luas?
-
Jangan Disepelekan, Ternyata Ini 5 Manfaat Tidur Siang untuk Anak
-
3 Kelebihan Sistem Sekolah Full Day untuk Anak, Sudah Tahu?
Artikel Terkait
-
Ungkap Cerita Yosua Marah saat Putri Candrawathi Jatuh di WC, Susi: Pintu Kamar ART Dibanting
-
Aldi Taher Terbakar Api Cemburu Melihat Dewi Perssik Mesra dengan Rian Ibram, Aldi Berikan Peringatan Keras untuk Rian
-
Eks Ajudan Ferdy Sambo Ungkap Ekpresi Majikannya Ketika Brigadir J Meninggal
-
4 Hobi yang Kerap Ditekuni Orang Introvert di Rumah, Kamu Termasuk?
-
Bongkar Ekspresi Ferdy Sambo usai Yosua Tewas Dieksekusi, Adzan Romer: Mukanya Marah Terus Sedih
Lifestyle
-
4 Exfoliating Toner Korea dengan Kandungan BHA, Ampuh Bantu Lawan Komedo!
-
FYP Lagi Aneh, Muncul Tren 'Mama Muda' Menor dan Perang Fans Dadakan di TikTok
-
5 Cara Menghilangkan Flek Hitam agar Wajah Kembali Cerah Tanpa Noda
-
4 Outfit Ahn Ha Young yang Super Versatile, Wajib Jadi Inspirasi OOTD Kamu!
-
4 Sheet Mask Kandungan Ekstrak Peach, Bikin Wajah Glowing dan Lembap!
Terkini
-
Upside Down oleh Chanyeol: Tekad Kuat untuk Tak Menyerah pada Diri Sendiri
-
Dari Lapangan ke Lifestyle: Futsal sebagai Bahasa Gaul Anak Muda
-
Sinopsis New Tokyo Coast Guard, Drama Terbaru Ryuta Sato dan Shigeaki Kato
-
Jurus Slow Living Paling Mudah: Kenapa Membaca Bikin Hidup Lebih Tenang?
-
5 Hal Berharga Dibahas dalam Buku Life is Yours, Hidup Bukan Perlombaan!