Tetangga adalah orang terdekat yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal kita. Tidak ada hubungan darah namun bisa menjadi layaknya kerabat dekat. Saat kita memiliki kerepotan misalnya orang pertama yang akan membantu pastilah para tetangga. Saudara sedarah yang jauh dari kita belum tentu selalu sedia untuk ada disaat kita membutuhkan. Jadi itulah sebabnya ada ungkapan tetangga rasa saudara.
Namun dalam hubungan bertetangga acap kali terjadi ketegangan. Pertengkaran bisa disebabkan beberapa faktor. Dari alasan sepele hingga persoalan yang besar. Apakah kalian pernah menyaksikan seseorang ribut dengan tetangganya? Atau kalian pernah mengalaminya sendiri? Tinggal berdekatan tapi bermusuhan, setiap hari harus tersapa mata tapi saling melempar tatapan kebencian sangat tidak menyenangkan bukan?
Baiklah mimin berikan tips agar bisa menjaga keharmonisan dalam berinteraksi dengan para tetangga yang memiliki keunikan sifat masing-masing. Simak sampai selesai ya!
1. Sering Tegur Sapa
Melihat tetangga duduk di depan rumah, bertemu di jalan usahakan selalu menyapa. Jangan sungkan apabila menegur terlebih dahulu. Sekedar melempar senyum yang tulus sembari mengangguk bisa sebagai upaya kita untuk lebih mengakrabkan diri dengan mereka. Terlebih lagi jika kita termasuk orang baru di lingkungan tersebut. Kesan ramah mesti kita bangun demi mempermudah diri dalam hidup bermasyarakat.
Walau terkadang malas menyapa dikarenakan mereka yang disapa bersikap cuek, tetap lakukan saja sewajarnya sebab yang terpenting kita sudah berniat baik. Dalam pergaulan orang supel dan ramah cenderung banyak yang suka loh.
2. Membantu Sesuai Kemampuan
Berikan pertolongan disaat tetangga kesusahan tanpa meminta imbalan apapun. Jangan pula membantu hanya agar dianggap dermawan, ringan tangan serta pujian lainnya. Sesuatu yang dilakukan dilandasi dari dasar hati akan sampai pada nurani si penerima. Dengan perasaan lega saat beban mereka diringankan, maka tanpa diminta mereka akan respect kepada kita.
Bantulah sesuai kemampuan. Apabila tidak bisa secara materi dengan tenaga pun tak mengapa. Contohnya adalah budaya sambatan dalam masyarakat desa. Bekerja tanpa menerima upah. Saling bergotong royong biasanya saat ada tetangga yang hendak hajatan, membongkar rumah. Ringan tanganlah agar kelak saat giliran kita yang membutuhkan sesuatu mereka akan datang dengan senang hati.
3. Tidak Ikut Campur Urusan Pribadi Tetangga
Perasaan ingin tahu yang membuncah, kepo berlebihan, sangat penasaran jangan dipelihara apalagi untuk mengorek masalah pribadi tetangga kita lalu menjadikannya bahan gunjingan kepada orang-orang. Sifat demikian menjadikan kita dicap buruk, dijauhi dan tidak dipercaya. Padahal kepercayaan itu teramat sangat penting dalam seni berhubungan dengan sesama manusia. Kecuali secara rahasia mereka mencurahkan isi hatinya kepada kita tentang permasalahan yang sedang mereka hadapi. Berikan solusi tanpa menceritakannya kepada orang lain. Efek mulut dari mulut suka menebar gosip yang sering ditambah-tambahi isinya sehingga apa yang sesungguhnya terjadi bisa berbanding terbalik dengan berita yang beredar. Jagalah aib mereka sebagaimana kita tidak ingin permasalahan dalam keluarga kita diketahui siapapun.
4. Abaikan Tetangga Julid
Berbagai macam sifat dan karakter manusia dalam hidup bermasyarakat tentu berbeda-beda. Ada yang baik ada yang suka julid sana-sini. Kalau bertemu tetangga model begini repot juga. Kita baik dinilai buruk kita berlaku salah semakin dijelek-jelekkan.
Stop khawatir menghadapi mereka yang memiliki sifat tidak layak dicontoh. Selama apa yang kita lakukan tidak merugikan, tidak berbuat jahat, tak perlu risau. Cukup jauhi dan jangan masuk dalam lingkaran mereka. Pilih lingkup kumpulan orang-orang yang senantiasa merasa peduli terhadap tetangga kanan kiri.
Orang yang kebanyakan nyinyir akan bosan sendiri. Tetap bermurah hati pada mereka sepantasnya. Lama kelamaan mereka akan malu dengan perbuatannya yang tercela.
Demikian tips dari mimin agar tetap rukun dengan tetangga sekitar. Terapkan dimanapun kalian berada agar banyak orang suka berkawan dengan kalian. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup secara individu. Mau tidak mau kita tetap memerlukan bantuan orang lain. Bertetanggalah dengan baik apabila terdapat masalah segeralah berdamai selama apa yang menjadi persoalan masih bisa ditoleransi agar hidup lebih tenang.
Video yang mungkin Anda suka
Baca Juga
-
Sering Diabaikan! Pentingnya 4 Etika Bertemu Bayi saat Lebaran, Sudah Tahu?
-
Kelewat Baper? Awas 5 Bahaya Mencintai Tokoh Fiksi secara Berlebihan!
-
5 Cara Menyimpan Sayur dan Buah Supaya Tahan Lama, Tertarik Mencoba?
-
Rencana Bertandang ke Ngawi? Wajib Lakukan 4 Hal Ini agar Tidak Menyesal!
-
Terlanjur Terjangkit Crab Mentality, Simak 4 Langkah Tepat Mengatasinya
Artikel Terkait
-
Tol Beton Bikin Mobil Awet? Ini Faktanya dan Tips Berkendara Aman
-
Waspadai Skoliosis: Ancaman Baru dari Gaya Hidup Digital yang Sering Diabaikan
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
Berkendara Nyaman dan Aman di Jalan Beton, Ini Tipsnya
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
Lifestyle
-
Bye-Bye Kerutan! 4 Masker Kolagen Terbaik Bikin Wajah Glowing Awet Muda
-
4 Ampoule Peptide Terbaik untuk Peremajaan Kulit, Bye-Bye Kerutan!
-
Modis saat City Trip dengan 4 Padu Padan OOTD Kekinian ala Soyeon (G)I-DLE
-
Chic hingga Sporty, Ini 4 Gaya OOTD Kasual ala Hyoyeon SNSD yang Super Trendy!
-
4 Ide Mix and Match Outfit Harian ala Hueningkai TXT, Biar Makin Kece!
Terkini
-
Metamorfosis Film Horor Indonesia: Dari Seksis hingga Religi
-
Merdeka Belajar sebelum Merdeka: Politik Pendidikan ala Tamansiswa
-
Review Onde Mande, Drama Komedi yang Mengangkat Budaya Minangkabau
-
Piala Asia U-17: 2 Wakil ASEAN Berpotensi Temani Indonesia Melaju ke Piala Dunia
-
4 Drama Korea dengan Trope Love-Hate Relationship yang Bikin Gemas, Sudah Nonton?