Melatih tanggung jawab pada anak bisa dimulai dari kebiasaan yang sederhana dalam aktivitas kesehariannya. Namun, sebagai orang tua kita harus memberi contoh bagaimana bersikap tanggung jawab dan membimbing anak-anak agar bisa menjadikan orang tua sebagai panutan mereka untuk belajar bertanggung jawab pada aturan-aturan yang dibuat.
Dalam hal ini, orang tua bisa membuat aturan sederhana di rumah untuk dilakukan oleh anak-anak. Tidak ada salahnya juga untuk menyertakan sanksi yang ringan apabila dilanggar serta tidak lupa memberikan apresiasi pada anak apabila mereka berhasil mematuhi aturan.
Nah, berikut ini empat cara melatih tanggung jawab pada anak yang bisa kita terapkan sejak dini.
1. Merapikan Mainan
Anak-anak selalu menghabiskan waktunya di rumah dengan beraneka mainan yang kerap kali akan berceceran di lantai. Anak biasanya akan meninggalkan mainannya yang berantakan di lantai begitu saja setelah merasa puas bermain. Hal ini bisa kita jadikan kesempatan yang baik untuk melatih anak bertanggung jawab pada mainannya.
Setelah anak selesai bermain ajaklah untuk bersama-sama merapikan mainan agar lantai kembali rapi. Berikan juga nasihat pentingnya merapikan mainan setelah selesai bermain agar mainannya tidak hilang dan tidak rusak terinjak kaki. Nasihati anak dengan lembut tanpa emosi agar mereka bisa memahaminya.
2. Membuang Sampah pada Tempatnya
Hal sederhana satu ini memang terlihat sepele tapi orang dewasa pun kerap kali lupa melakukannya. Anak bisa dilatih tanggung jawab untuk membuang sampah pada tempatnya.
Dengan demikian, mereka akan dengan sigap membuang sampah setiap kali mereka memiliki atau menemukan sampah sekecil apa pun ke tempatnya.
3. Mengakui kesalahan
Berbuat salah itu wajar. Apa lagi anak-anak memang sedang dalam prosesnya mempelajari banyak hal tentang kehidupan dan sekitarnya.
Namun, anak-anak sering kali enggan mengakui kesalahan dan suka saling melempar kesalahan. Latihlah anak bertanggung jawab pada kesalahan yang dia lakukan dengan tidak takut untuk mengakui kesalahannya.
Untuk melatih sikap ini, orang tua harus membantu anak dengan bersikap dewasa ketika anak berani mengakui kesalahannya agar diapresiasi bukan malah dibalas dengan kemarahan yang justru akan membuat anak ketakutan.
4. Mengerjakan PR
Cara selanjutnya yaitu melatih anak untuk mengerjakan PR-nya tepat waktu. Misalnya, sebelum tidur atau sepulang dari sekolah. Pentingnya melatih anak mengerjakan PR-nya sendiri juga baik untuk perkembangan karakter anak agar tidak terbiasa mencontek.
Itulah 4 cara melatih anak bertanggung jawab. Meski tampaknya sepele, orang tua harus selalu mendampingi dan mengingatkan anak agar melakukannya, ya.
Baca Juga
-
Wanita Wajib Tahu, Ini 4 Cara Mencegah Kanker Serviks sebelum Terlambat!
-
Jadi Ibu Rumah Tangga, Ini 3 Alasan Wanita Harus Berpendidikan!
-
4 Cara Mengatasi Sikap Egois Pasangan, Berani Mencobanya?
-
3 Tips Mengatasi Rasa Malas agar Lebih Produktif, Yuk Semangat!
-
3 Cara Serdahana Mengatasi Kesepian, Salah Satunya Melakukan Hobi
Artikel Terkait
-
3 Penyebab Orang Sulit Mencintai Diri Sendiri, Bucin Akut
-
Vincent Verhaag Angkat Bicara: Tidak Punya Tanggung Jawab Lebih untuk Bayar Cicilan Istri
-
Gita Resya Sebut Bopak Castello Sosok Suami Penuh Tanggung Jawab
-
Belajar Bersikap Bodo Amat! 5 Hal Inilah yang Menjadi Tanggung Jawabmu
-
Ramai Curhatan Kiesha Alvaro jadi Tulang Punggung Keluarga, Warganet Pertanyakan Tanggung Jawab Pasha Ungu
Lifestyle
-
Mau Hangout Pas Weekend? 4 Ide OOTD Kasual ala Jennie BLACKPINK yang Nyaman
-
4 OOTD Jo A Ram yang Simpel dan Stylish, Ide Buat Pecinta Gaya Playful
-
Low Effort Look: 4 Daily Style Modis ala Isa STAYC yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Daily Outfit ala Narin MEOVV yang Siap Jadi Inspirasi Fashion Kamu
-
4 Serum Korea Alpha Arbutin yang Ampuh Bikin Wajah Cerah Bebas Noda Hitam!
Terkini
-
Menggiring Bola Melawan Stigma: Perempuan dan Kesetaraan di Lapangan Futsal
-
Adaptasi Game Populer, Sengoku: No Defeat Akan Tayang Perdana Tahun 2026
-
Paradoks Pengetahuan: Semakin Banyak Membaca, Semakin Merasa Bodoh
-
Saat Film Berani dan Lantang Membahas Amyotrophic Lateral Sclerosis
-
Meme, Maskulinitas, dan Feminitas: Ketika Humor Jadi Alat Kontrol Sosial