Literasi merupakan aspek penting yang telah hadir pada seluruh bidang kehidupan manusia. Sosial, agama, politik dan budaya bisa kita kenal lebih dalam berkat kehadiran literasi. Literasi menyediakan sumber informasi tidak terbatas yang bahkan kita sendiri tidak akan sempat untuk menguasai semuanya. Literasi bisa dijadikan pedoman hidup jika kita memang tahu bagaimana cara memanfaatkannya serta mengimplementasikan ke kehidupan sehari-hari.
Namun sayangnya, keunggulan literasi itu tidak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Padahal, negara Indonesia masih termasuk negara berkembang yang sangat membutuhkan tingkat literasi yang setara untuk mengejar negara-negara maju di dunia. Masalahnya adalah masyarakat Indonesia yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya literasi. Itu bisa terlihat dari kemalasan mereka untuk membaca buku atau membaca artikel yang telah tersedia di platform digital. Padahal, dengan perkembangan dunia digital yang sekarang bisa memudahkan manusia untuk mengakses literasi.
Oleh karena itu, pada pembahasan kali ini, saya akan sedikit berbagi ilmu pengetahuan mengenai literasi yang penting kamu ketahui. Inilah 3 alasan pentingnya orang Indonesia harus segera dekat dengan literasi. Mari simak pembahasannya
Literasi sebagai sumber wawasan era digital
Literasi akan berkembang mengikuti pertumbuhan era digital yang akan melahirkan teknologi modern. Sebentar lagi kita akan berhadapan langsung dengan era society 5.0 yang di mana manusia dituntut untuk menjadi pengendali untuk teknologi yang telah lahir pada era revolusi industri 4.0 seperti Artificial Intelligence (AI). Pada era society 5.0, teknologi seperti itu akan hadir cukup lama untuk membantu pekerjaan manusia agar lebih efektif dan efisien.
Oleh karena itu, dibutuhkan SDM yang berkompeten untuk mengendalikan teknologi tersebut. Literasi hadir di tengah-tengah sebagai panduan untuk manusia dalam mempelajari tujuan, manfaat, mekanisme serta dampak di masa ke depan. Sebagai bentuk implementasi, literasi dalam konteks ini bukan hanya membaca saja, tapi juga memahami hingga ke bagian praktiknya sebagai kebutuhan dunia kerja.
Meningkatkan kualitas pendidikan
Seperti yang kita rasakan sendiri, taraf pendidikan di Indonesia masih sangat tertinggal jika dibandingkan dengan negara maju. Sistem pendidikan 12 tahun diatur sedemikian rupa dengan mengstandarkan kemampuan anak pada beberapa bidang yang menurut aturan kementerian itu adalah standar nasional. Jika melihat negara maju, saya ambil contoh Amerika Serikat. Mereka membebaskan pelajar untuk memilih mata pelajaran sendiri sehingga mereka seperti merasa harus mengikuti literasi sesuai minat jurusan yang dipilih. Literasi sudah menjadi budaya di sana sehingga mereka bisa menjadi negara maju.
Literasi sebagai wadah lahirnya softskill
Softskill adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan di dunia kerja yang merupakan kemampuan personal manusia dalam menanggapi lingkungan sekitar. Mulai dari cara berkomunikasi, berinteraksi, etika, berpikir kritis serta kepemimpinan merupakan bagian penting dari softskill yang harus dikuasai untuk memasuki dunia kerja. Itu semua bisa dimulai dari literasi sebagai ruang untuk mengedukasi diri hingga memahami sampai ke tahap praktik. Perusahaan yang akan berkembang di masa society 5.0 pasti akan tetap mengutamakan softskill sebagai fondasi kuat kapabilitas SDM yang bisa mendukung tujuan perusahaan.
Jadi, itulah 3 hal pentingnya orang Indonesia harus segera dekat dengan literasi melihat kebutuhan pada masa yang akan datang serta lingkungan persaingan SDM yang ketat. Selamat berjuang dan semoga bermanfaat.
Video yang mungkin Anda suka
Baca Juga
-
Scroll Tanpa Tujuan: Apakah Kita Sedang Menjadi Generasi Tanpa Fokus?
-
Review Onde Mande, Drama Komedi yang Mengangkat Budaya Minangkabau
-
Krisis Warisan Rasa di Tengah Globalisasi: Mampukah Kuliner Lokal Bertahan?
-
Review 12 Strong: Kisah Heroik Pasukan Khusus AS Pasca Peristiwa 11/09/2001
-
Review The Recruit, Aksi Spionase Menegangkan dengan Sentuhan Humor Segar
Artikel Terkait
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
Perantara Melalui Sang Dewantara: Akar Pendidikan dan Politik Bernama Adab
-
Anak Muda Belum Tahu Pentingnya Punya Asuransi
-
5 Tips Membaca Buku ala Raim Laode agar Lebih Mudah Paham
-
Telkomsat Wujudkan Pemerataan Digital Lewat Layanan Internet Gratis untuk Pendidikan
Lifestyle
-
4 Tampilan OOTD ala Tzuyu TWICE, Makin Nyaman dan Stylish!
-
4 Padu Padan Kasual Anti Mainstream ala J-Hope BTS, Cocok Buat Daily Style
-
Fresh dan Trendi, Ini 4 Ide Padu Padan OOTD Kasual Sporty ala Yuqi (G)I-DLE
-
Dari Chic sampai Edgy, Intip 4 Daily Outfit Seonghwa ATEEZ Buat Ide Gayamu!
-
Simpel dan Elegan! Begini 4 Gaya Harian Soft Classy ala Kim Ji-yoon
Terkini
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Perantara Melalui Sang Dewantara: Akar Pendidikan dan Politik Bernama Adab
-
Mengenal Chika Takiishi, Antagonis Wind Breaker Terobsesi Kalahkan Umemiya