Setiap orang tentu memiliki sifat, sikap, dan karakter masing-masing. Entah itu yang baik maupun yang buruk. Tapi sayangnya, banyak dari kita mewajarkan perilaku-perilaku buruk. Bahkan publik figur pun ada yang tertekan karena perilaku toksik dalam pertemanan.
Salah satunya Ayuenstar yang pernah menceritakan pengalaman terjebak toxic friendship selama bertahun-tahun. Hal itu diungkapkan dalam podcast Youtube Gritte Agatha. Sebagai pengingat bagi kita agar berhati-hati, berikut 4 perilaku toksik yang kerap dianggap lumrah.
1. Bergosip tentang keburukan orang lain
Setiap orang pasti memiliki sisi keburukan. Tidak terkecuali dengan dirimu. Tapi sayangnya tidak semua orang sadar akan hal tersebut. Beberapa diantaranya merasa paling benar dan memandang rendah orang lain.
Salah satu perilaku toksik yang diwajarkan yakni bergosip tentang keburukan orang lain. Kamu betah berlama-lama untuk membicarakan kejelekan seseorang. Padahal bisa jadi kamu memiliki kejelekan serupa.
2. Saling iri dengan kebahagiaan orang lain
Setiap orang punya cara masing-masing untuk bahagia. Dan yang perlu dicatat, kita tidak iri dengan porsi kebahagiaan yang dirasakan orang lain. Apalagi sampai merusak kebahagiaan orang tersebut.
Meskipun begitu, perilaku toksik satu ini sering diwajarkan. Bukannya menyambut kebahagiaan orang lain dengan sikap yang baik, kamu malah iri. Padahal perilaku satu ini hanya akan mengotori hatimu sendiri.
3. Menghakimi orang lain atas kesalahan yang diperbuat
Sebagai manusia biasa, kita tidak luput dari kesalahan yang pernah diperbuat. Entah kamu melakukannya secara sengaja maupun tidak sengaja. Tapi perilaku buruk kita tidak mau menyadari hal tersebut dan hanya berfokus pada kesalahan orang lain.
Ini tergolong perilaku toksik yang sering dianggap lumrah. Saat seseorang berbuat kesalahan kamu langsung menghakimi tanpa mau tahu permasalahannya. Padahal ini tidak akan menyelesaikan permasalahan.
BACA JUGA: Blak-blakan Bahas Kenikmatan Setelah Nikah, Kiki Amalia ke Suami: Enak Nggak?
4. Sering pamer secara berlebihan
Perilaku toksik sudah seharusnya dihindari. Cepat atau lambat ini akan membawa dampak buruk. Kamu bisa saja kehilangan respek dari orang-orang sekitar. Atau terkucil dari pergaulan.
Salah satu perilaku toksik yang kerap diwajarkan yakni pamer secara berlebihan. Padahal ini tidak menjamin orang-orang sekitar menghormatimu. Bisa jadi ia justru risih dengan tindakan pamer yang kamu lakukan.
Aneka perilaku toksik sudah seharusnya dihilangkan. Jangan sampai kamu menganggapnya sederhana apalagi mewajarkannya. Cepat atau lambat, perilaku toksik membawa pengaruh buruk yang merugikan diri sendiri.
Video yang kamu lewatkan.
Baca Juga
-
3 Tips Bangkit dari Hopeless, Kamu Berhak Bahagia!
-
3 Sebab Keuangan Tidak Pernah Stabil, Pernah Mengalami?
-
3 Tantangan yang Pasti Dihadapi saat Belajar Bahasa Asing, Semangat!
-
3 Tips agar Bisa Lebih Tegas pada Diri Sendiri, Berani Katakan Tidak!
-
3 Tips Mencegah Perilaku Konsumtif, Tentukan Prioritas Kebutuhan!
Artikel Terkait
-
Sederhana Tapi Tak Semua Orang Bisa, Momen Raffi Ahmad Perlakukan Pengasuh Lily Tuai Kekaguman
-
Jangan Panik! Ini 5 Game Pengganti Roblox yang Wajib Kamu Coba Sekarang
-
Apa Arti Performative Male? Istilah yang Kekinian Populer di Medsos, Lebih dari Sekadar Penampilan?
-
Deretan Karakter Penting Drama Korea The Defects, Kala Dex Jadi Senjata Manusia
-
Sikap Sinis Ratu Tisha ke Tsamara Amany Jadi Omongan, Kayak Ada Masalah Serius
Lifestyle
-
Budget Terbatas? Ini 7 Rekomendasi HP Murah yang Bisa Bikin Kontenmu Jadi Profesional di 2025!
-
Penuh Nostalgia, Ini Keseruan Directioners Rayakan 15 Tahun One Direction di Jakarta
-
4 Rekomendasi Toner dengan Ekstrak Peach, Rahasia Kulit Halus dan Cerah Alami
-
4 Sunscreen Spray Cica Proteksi dari Sinar UV dan Perkuat Skin Barrier
-
4 Moisturizer Succinic Acid Cocok untuk Kulit Berminyak dan Atasi Jerawat
Terkini
-
Diskriminasi terhadap Penyandang Disabilitas Masih Nyata, Meski Sering Tak Disadari
-
KKN Unand Edukasi Warga Lubuk Sikaping soal Tanggap Kejang Demam Anak
-
Merdeka dari Slogan: Tema HUT RI Butuh Implementasi, Bukan Deklamasi
-
Ulasan Novel Candhikala Kapuranta: Adat, Politik, dan Dilema Kaum Perempuan
-
Futsal dan Sepak Bola, Apa Bedanya dan Kenapa Banyak yang Pindah Haluan?