Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Erni Rahmawati
Ilustrasi seseorang melakukan Rebalancing Portofolio. (freepik)

Rebalancing Portofolio adalah strategi yang dilakukan agar portofolio kita miliki kembali sesuatu dengan tujuan dari profil dari investor. Rebalacing Portofolio mencakup proses pembelian dan juga penjualan kembali aset yang dirasakan kurang atau bahkan berlebihan agar investasi yang kita miliki tetal positif atau menguntungkan baik untuk ditambah atau dikurangi. Rebalancing Portofolio memang diperlukan sebagai bagian dari monitoring portofolio kita. Rebalancing Portofolio dilakukan berdasarkan profil risiko diri dan tujuan yang dicapai.

BACA JUGA: Rayakan Anniversary! Vidi Aldiano Buat Video Romantis, Sheila Dara Malah Unggah Foto Pake Caption Singkat

Beberapa dari kita mungkin masih bingung apa kegunaan dari Rebalancing Portofolio. Jadi Rebalancing Portofolio ini adalah strategi untuk membuat aset portofolio yang kita miliki kembali ke jalur yang menguntungkan.  Seperti yang kita tahu terkadang marketplace bisa naik-turun dan itu merupakan hal yang biasa, namun bisa berimbas kepada portofolio kita yang kadang menjadi merah. Belum lagi info-info atau berita yang membuat kita panik dan termakan omongan teman. Nah, berikut adalah tiga hal yang perlu kita pertimbangan saat akan melakukan Rebalancing Portofolio.

1. Tujuan Keuangan

Sebagai investor kita harus tahu apa tujuan keuangan yang hendak dicapai. Tujuan keuangan ini bisa bermacam-macam, misalnya dana pensiun, dana darurat, dana pendidikan anak, dll. Nah sebaiknya tentukan tujuan keuangan sebelum berinvestasi. Hal ini bisa berpengaruh terhadap tindakan yang akan dilakukan saat menempatkan aset dalam sebuah portofolio.

2. Perhatikan jangka waktu investasi

Jangka waktu investasi bisa berbeda-beda setiap orang tergantung pada tujuan keuangan. Periksa apakah sudah tepat dengan tujuan keuangan yang kita miliki.

BACA JUGA: Disebut Sebagai Perawatan Laser Terbaik di Dunia, Ini Sederet Manfaat Picosure

3. Periksa kembali instrumen investasi yang kita miliki

Sangat penting untuk memeriksa kembali instrumen investasi yang kita miliki. sebaiknya kita melakukan evaluasi secara berkala supaya bisa membuat keputusan yang lebih awal. Evaluasi dapat dilakukan setiap 3 bulan, 6 bulan atau 12 bulan.

Intinya jangan langsung panik saat portofolio merah. Pelajari situasi dan buatlah keputusan yang matang dengan kepala dingin. Terkadang kondisi yang buruk dan berdarah-darah itulah yang kemudian membuat kita bisa open up dan juga bisa melihat portofolio investasi yang memberikan imbal hasil yang lebih baik dan dapat bertahan di tengah ekonomi yang gonjang-ganjing dan makin sulit.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Erni Rahmawati