Rebalancing Portofolio adalah strategi yang dilakukan agar portofolio kita miliki kembali sesuatu dengan tujuan dari profil dari investor. Rebalacing Portofolio mencakup proses pembelian dan juga penjualan kembali aset yang dirasakan kurang atau bahkan berlebihan agar investasi yang kita miliki tetal positif atau menguntungkan baik untuk ditambah atau dikurangi. Rebalancing Portofolio memang diperlukan sebagai bagian dari monitoring portofolio kita. Rebalancing Portofolio dilakukan berdasarkan profil risiko diri dan tujuan yang dicapai.
Beberapa dari kita mungkin masih bingung apa kegunaan dari Rebalancing Portofolio. Jadi Rebalancing Portofolio ini adalah strategi untuk membuat aset portofolio yang kita miliki kembali ke jalur yang menguntungkan. Seperti yang kita tahu terkadang marketplace bisa naik-turun dan itu merupakan hal yang biasa, namun bisa berimbas kepada portofolio kita yang kadang menjadi merah. Belum lagi info-info atau berita yang membuat kita panik dan termakan omongan teman. Nah, berikut adalah tiga hal yang perlu kita pertimbangan saat akan melakukan Rebalancing Portofolio.
1. Tujuan Keuangan
Sebagai investor kita harus tahu apa tujuan keuangan yang hendak dicapai. Tujuan keuangan ini bisa bermacam-macam, misalnya dana pensiun, dana darurat, dana pendidikan anak, dll. Nah sebaiknya tentukan tujuan keuangan sebelum berinvestasi. Hal ini bisa berpengaruh terhadap tindakan yang akan dilakukan saat menempatkan aset dalam sebuah portofolio.
2. Perhatikan jangka waktu investasi
Jangka waktu investasi bisa berbeda-beda setiap orang tergantung pada tujuan keuangan. Periksa apakah sudah tepat dengan tujuan keuangan yang kita miliki.
BACA JUGA: Disebut Sebagai Perawatan Laser Terbaik di Dunia, Ini Sederet Manfaat Picosure
3. Periksa kembali instrumen investasi yang kita miliki
Sangat penting untuk memeriksa kembali instrumen investasi yang kita miliki. sebaiknya kita melakukan evaluasi secara berkala supaya bisa membuat keputusan yang lebih awal. Evaluasi dapat dilakukan setiap 3 bulan, 6 bulan atau 12 bulan.
Intinya jangan langsung panik saat portofolio merah. Pelajari situasi dan buatlah keputusan yang matang dengan kepala dingin. Terkadang kondisi yang buruk dan berdarah-darah itulah yang kemudian membuat kita bisa open up dan juga bisa melihat portofolio investasi yang memberikan imbal hasil yang lebih baik dan dapat bertahan di tengah ekonomi yang gonjang-ganjing dan makin sulit.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
5 Hal yang Terjadi Pada Tubuh saat Keracunan Sianida, Ada pada Wayan Mirna?
-
Jangan Takut, Inilah 5 Alasan Seseorang Tidak Boleh Membatasi Diri!
-
Selain Membuat Nyaman, Ternyata Ini 5 Manfaat Pelukan Bagi Kesehatan Mental
-
Awas Tertukar, Ini 3 Perbedaan Baking Soda dan Baking Powder
-
Selain Mengatasi Jerawat, Ini 4 Manfaat Salicylid Acid untuk Kesehatan Kulit Wajah
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Minimalis Tapi On Point! 4 Daily OOTD Classy ala Moon Ga Young
-
Bucin Tetap Jalan, Cuan Ikut Aman: Tips Nabung Bareng Pacar
-
Dari Lapangan Hijau ke Skandal: Hokky Caraka Jadi Bulan-Bulanan Netizen Gara-Gara Chat Tak Senonoh
-
4 Cleansing Balm Mini Size Harga Rp20 Ribuan, Praktis Dibawa Traveling!
-
Kamus Cinta Zaman Now: Dari 'Situationship' sampai 'Roaching', Istilah Kencan yang Wajib Kamu Tahu!
Terkini
-
Tak Hanya Lolos, Indonesia Bisa Panen Poin Besar Jika Menang di Ronde Empat
-
Saat Medsos Jadi Cermin Kepribadian: Siapa Paling Rentan Stres Digital?
-
Bukan Cuma Drakor, 4 Drama China Tema Time Travel Ini Wajib Masuk Watchlist
-
Kabar Buruk dari Jakarta! Udara Pagi Ini Resmi Masuk Peringkat 5 Terburuk di Dunia
-
Reunian! Louis Tomlinson dan Zayn Malik Tampil Bareng di Serial Netflix