Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Farida Hasanatul
ilustrasi sepasang kekasih.[Pixabay/Romantic1934233]

Orang ketiga dalam suatu hubungan asmara tentunya akan sering dibenci dan juga tidak disukai oleh banyak orang. Hal tersebut dikarenakan, kamu akan disebut sebagai seorang perusak keharmonisan hubungan dengan orang lain.

Mereka yang menjadi orang ketiga akan merasakan kesenangan dan juga keseruan tersendiri ketika harus menyembunyikan hubungan dan juga bertemu diam-diam dengan kekasihnya.

Hal ini akan membuat mereka lebih bersemangat ketika menjalani hubungan asmara bila dibandingkan dengan menjalani hubungan yang biasa-biasa saja.

Mereka selalu merasa percaya diri karena pasangannya akan mendatangi mereka untuk mencari hal-hal yang tidak dimiliki oleh sang kekasih “resmi” dari pasangan tersebut.

Jadi, dari sinilah timbul rasa yakin jika apa yang mereka lakukan adalah benar. Selain itu, mereka juga merasa mendapatkan banyak keuntungan dari hubungan asmara diam-diam ini.

Menyadur dari laman Hellosehat, berikut ini adalah beberapa hal yang terjadi pada otak saat kamu menjadi orang ketiga:

1.      Makin terpicu dengan dorongan biologis

Ketika kamu mulai merasakan rasa sayang, nyaman, maupun cinta, maka saat itu jugalah hormon oksitosin akan diproduksi. Hormon inilah yang akan memperkuat keyakinan dan juga ikatan dengan pasangan saat ini.

BACA JUGA: CEK FAKTA: Febri Diansyah Diseret Paksa dari Persidangan Ferdy Sambo sampai Ancam Bunuh Hakim, Benarkah?

Sebuah studi jurnal Psychoneuroendocrinology (2012) menemukan kadar oksitosin pada orang yang sedang menjalin suatu hubungan jauh lebih tinggi dari pada orang yang masih lajang.

Berbeda halnya dengan orang yang menjomblo, oksitosin mudah sekali terbentuk pada individu yang menjalin sebuah hubungan, termasuk bagi kamu yang jadi orang ketiga di dalam hubungan pasangan lain.

Sebenarnya, dorongan biologis manusialah yang kerapkali menjadi alasan seseorang bisa menjadi orang ketiga. Namun, bukan berarti dorongan ini tidak bisa kamu bendung, ya.

Manusia mempunyai sistem moral untuk membedakan yang benar dan juga salah. Ini yang akan membantu untuk mengendalikan dorongan biologis yang tidak sesuai dengan aturan hidup bermasyarakat.

2.      Gairah mulai meningkat

Saat menjadi orang ketiga, maka otak kamu akan dibanjiri oleh hormon dopamin. Hormon ini akan menciptakan suatu perasaan bahagia, bersemangat, dan juga membuat kamu merasa lebih berenergi.

Para peneliti juga mempelajari mekanisme otak yang menyebabkan seseorang bergairah ketika sedang memikirkan pasangan dengan yang terjadi pada pasien dengan gejala gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

BACA JUGA: Ditonton 2 Juta Kali, Video Betrand Peto dan Sarwendah Habis dari Villa Jadi Sorotan

Hasilnya, diketahui jika kadar dopamin saat seseorang berada pada tahap ini hampir sama dengan jumlah dopamin pada pasien yang mengidap OCD.

Kamu akan merasa senang dan juga tergila-gila dengan pasangan. Tidak hanya dopamin saja, hormon serotonin dan juga endorfin akan diproduksi sehingga menambah rasa bahagia saat itu.

3.      Lama-kelamaan akan merasa tertekan

Sebagian besar sebuah hubungan yang terjalin dengan orang ketiga berlangsung secara diam-diam dan juga terselubung. Kamu serta pasangan pastinya akan berusaha untuk menjaga rahasia ini dengan baik-baik.

Kondisi ini bisa membuat otak kamu menjadi kebingungan, kemudian pada akhirnya akan merasa tertekan dengan adanya rahasia besar yang harus disimpan.

Pada saat itulah terjadi suatu pergolakan dalam otak kamu. Di satu sisi, kamu menginginkan hubungan ini diketahui oleh banyak orang, padahal ini merupakan sebuah rahasia yang besar.

Oleh sebab itu, muncul rasa stres, depresi, dan juga emosi yang tidak stabil. Hal ini bisa membuat kesehatan mental dan juga fisik kamu yang menjadi orang ketiga terganggu.

Nah, itulah tadi beberapa hal Yang terjadi pada otak saat kamu menjadi orang ketiga. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Farida Hasanatul