Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | šŸ€e. kusuma. nšŸ€
Yoo Seung Ho dan Lee Se Young di drama Korea Memorist (Soompi)

Memorist menjadi salah satu serial drama Korea genre thriller yang sangat menarik untuk dijadikan tontonan. Bukan sekadar ditonton, drama yang rilis pada 2020 lalu dan dibintangi oleh Yoo Seung Ho bersama Lee Se Young ini suguhkan alur cerita tentang pengungkapan misteri yang sukses memantik rasa penasaran.

Dong Baek (Yoo Seung Ho) memiliki kekuatan supranatural untuk melihat ingatan seseorang lewat sentuhan fisik.

Dengan kemampuannya ini, Dong Baek menjadi detektif dan menangkap banyak penjahat. Suatu hari Dong Baek dihadapkan pada kasus pembunuhan berantai misterius dan bekerja sama dengan profiler kepolisian, Han Sun Mi (Lee Se Young).

Bukan hanya mendebarkan, Memorist juga menghadirkan nilai moral yang dapat diambil sebagai pelajaran hidup. Berikut empat pelajaran hidup yang diperoleh dari drama Korea Memorist tentang dendam dan karma.

1. Setiap orang akan menuai karmanya sendiri

Karma memang akan selalu mengikuti tuannya, entah itu hal baik atau malah sebaliknya. Sama seperti yang terjadi dalam serial drama Memorist, pada akhirnya baik tokoh protagonis maupun antagonis sama-sama merasakan karma mereka. 

BACA JUGA: 5 Etika Menolak Lamaran dari Dia, Hargai Perasaan Sesama agar Tak Kena Karma!

Mulai dari orang dibalik akar kejahatan yang akhirnya dihukum karena kejahatan masa lalu dan masih ditambah dengan penderitaan melihat putra yang sangat dia sayangi akhirnya bunuh diri dalam penjara. 

Bahkan wakil kepala polisi juga harus melihat anaknya disakiti hingga kehilangan jabatan di kepolisian. Pada akhirnya, semua akan merasakan karmanya sendiri, buah dari benih peebuatan yang sudah ditanam di masa lalu.

2. Trauma masa lalu dapat mempengaruhi hidup di masa depan

Banyak tokoh dalam drama ini yang memiliki trauma mendalam di masa lalu. Dong Baek, yang saat kecil melihat kejahatan kakaknya dan pembunuhan ibunya, mengalami trauma berat hingga menghapus ingatannya sendiri. Bahkan polisi sekelas Han Sun Mi pun memiliki trauma masa kecil setelah melihat ayahnya dibunuh.

Semua trauma tersebut ternyata tidak lantas hilang seiring bertambahnya usia. Dampaknya, mereka hidup dalam bayang-bayang ketakutan masa lalu.

Penanganan yang cepat dan tepat memang harus dilakukan, baik lewat konseling maupun terapi, demi kualitas hidup yang lebih baik di masa depan.

BACA JUGA: Trauma Masa Lalu, ini 5 Tips Mengembalikan Rasa Percaya Kepada Orang Lain

3. Membalas dendam tidak akan mengobati rasa sakit 

Luka masa lalu seringkali menciptakan dendam yang seolah tidak akan selesai tanpa dibalaskan hingga tuntas. Namun, rasa sakit tersebut tidak akan hilang lewat pembalasan dendam.

Jika melihat dari tokoh Si Penghapus, sekalipun dia berhasil membunuh semua musuh masa lalunya, dia tetap merasa kesakitan. 

Jauh di lubuk hatinya, dia selalu merasa tidak mampu melindungi sahabatnya yang telah menjadi korban kejahatan hingga memutuskan bunuh diri. Pada akhirnya, Dong Baek harus menghapus rasa sakit yang sudah menggerogotinya selama 20 tahun.

4. Memaafkan dan melanjutkan hidup dengan baik akan mampu mendamaikan diri

Rasa sakit dan luka masa lalu akan mampu diatasi dengan kerelaan untuk memaafkan. Meski itu sulit dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar, tapi setidaknya hati akan lebih tenang usai berdamai dengan masa lalu dan bisa melanjutkan hidup yang lebih baik. 

Dong Baek tidak membunuh orang yang sudah menghabisi nyawa ibunya dan memilih menyerahkan pada hukum.

Membalas dengan cara yang sama, yaitu membunuh, hanya akan membuat dirinya jadi seperti penjahat. Dong Baek kuat menjalani hidup yang berat karena dia memilih untuk memaafkan.

Nah, itu tadi empat pelajaran hidup yang diperoleh dari drama Korea Memorist. Sudah nonton belum, nih?

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

šŸ€e. kusuma. nšŸ€