Ajakan menikah dari seseorang adalah hal baik yang harus disikapi dengan baik. Apapun keputusanmu nanti, niat baik seseorang harus kamu hargai.
Jangan sampai, kamu menghina seseorang yang mengajakmu menikah hanya karena dia tidak sesuai kriteria. Kalau kamu kena karma, baru tahu rasa!
Nah, berikut ini adalah beberapa etika menolak ajakan menikah. Semoga kamu bisa memahaminya dan menjadikannya pembelajaran.
1. Memperlakukan tamu dengan baik
Kamu harus tetap memperlakukan tamu dengan baik. Bersikap ramah seolah tidak ada sesuatu yang kamu sadari. Dengarkan pembicaraan dan jangan memotongnya. Apalagi, biasanya yang akan berbicara adalah pihak keluarga.
Kamu harus memahami, akan ada saatnya kamu berbicara dan ada saatnya kamu untuk mendengarkan. Usahakan, kontrol diri dengan sebaik mungkin.
Memperlakukan tamu dengan baik juga dilakukan dengan cara menjamunya secara cukup, membuat tamu merasa nyaman, dan menyuguhkan kemampuan yang terbaik dalam menyambut mereka.
2. Mengucapkan permintaan maaf
Selanjutnya, ketika sudah waktunya kamu berbicara, dahulukan mengucap basmallah dan iringi dengan permintaan maaf. Kamu harus mengucapkannya secara tulus.
Meminta maaf tidak sekadar kepada si dia yang bersangkutan. Namun juga pada keluarga, terutama orang tuanya. Kamu harus meminta maaf dengan tulus.
3. Menjelaskan alasan
Agar tidak membuat salah pemahaman, maka kamu harus menjelaskan alasanmu secara detail. Apapun itu, kamu harus berusaha agar semua orang bisa memahami kondisimu.
Kalau kamu beralasan karena masih ada hal yang harus di selesaikan, masih ingin menikmati masa muda, masih ingin bekerja, atau hal semacam itu, kamu harus mempersiapkan jawaban jikalau mereka ingin tetap menunggumu sampai kamu merasa siap.
Kalau kamu beralasan karena tidak menyukai si dia yang melamarmu, maka kamu harus mencari alasan dengan tepat agar tidak menyinggung perasaan dan membuat dia sekeluarga menjadi sakit hati.
Kalau bisa, jangan sampai membuat orang yang melamarmu merasa sakit hati. Bahkan kalau bisa, jangan gunakan alasan kamu tidak menyukainya. Katanya, pamali.
4. Berterima kasih
Kalaupun kamu menolak si dia, kamu harus tetap berterima kasih kepada si dia dan keluarga karena telah memberikan kasih sayang yang tulus kepadamu. Bahkan si dia yang berusaha membuktikan keseriusannya, meskipun tidak mendapatkan jawaban sesuai harapannya kepadamu.
Diantara banyak orang yang menganggapmu biasa saja bahkan tidak bisa melakukan apa-apa, dia sekeluarga berkenan menerima baik dan burukmu dengan tulus.
Berterima kasih lah dan mintalah doa agar suatu saat nanti kamu akan bertemu dengan orang-orang sebaik mereka.
5. Akhiri pembicaraan dengan baik
Karena hal itu bermula dengan sesuatu yang baik, maka kamu harus mengakhirinya dengan sebuah kebaikan pula. Jika kamu benar-benar tidak menerima lamaran itu, maka kamu harus memastikan bahwa keluarganya pulang dengan sebuah pemahaman yang tidak akan membuatmu terkesan buruk dan egois. Kamu harus benar-benar meyakinkan mereka memahami situasi yang kamu hadapi. Jika kamu bisa melakukan itu, kamu tidak akan terkesan buruk dan mereka akan pulang dengan kesan yang baik.
Sekalipun tidak menjadi pasangan, tidak ada salahnya kamu tetap menjalin hubungan dengan mereka sebagai keluarga dan teman. Hal itu akan membuat penolakanmu sedikit tidak menyakitkan.
Itu dia 5 etika menolak lamaran seseorang. Jagalah hati sesama, agar suatu saat nanti kamu tidak mendapatkan karma.