Flexing atau pamer di sosial media akhir-akhir ini semakin menjadi populer. Apalagi setelah beberapa anak dari pejabat terciduk melakukan flexing dengan barang-barang mewah. Padahal setelah diselidiki netizen diketahui jumlah kekayaan orang tuanya dinilai tidak wajar dengan jabatannya. Tentu saja hal ini sebenarnya akan menjadi aib di kemudian hari.
Lalu apa yang membuat seseorang menjadi melakukan flexing? Atas dasar apakah orang tersebut melakukan pamer? melansir dari Lini Sehat, Sabtu (11/3/2023) terdapat 5 alasan orang melakukan flexing jika ditinjau secara psikologi. Berikut adalah alasannya.
1. Kebutuhan Eksistensi Diri
Seseorang melakukan flexing adalah karena ia memiliki kebutuhan akan eksistensi dirinya. Menurutnya pamer menjadi hal yang instan untuk mendapatkan perhatian orang lain di sosial media. Pamer mengenai kemewahannya atau pencapaiannya akan sangat mudah dilakukan. Apalagi dengan mengunggahnya di sosial media. Semakin banyak orang yang melihatnya dari jumlah suka, komentar, atau jumlah penayangan.
2. Tidak Memiliki Empati
Adanya perilaku flexing dapat terjadi jika seseorang memiliki sikap kurang empati. Mereka cenderung tidak memperhatikan orang lain dan menurutnya apa yang ia lakukan adalah sebuah kewajaran. Rasa cuek inilah yang mendorong seseorang berperilaku apapun, bahkan membagikan sesuatu yang superior.
3. Pencitraan Diri
Menurut teori psikologi sosial, memamerkan sesuatu yang dimiliki mampu menunjukkan status sosial seseorang. Harapannya adalah menjadi lebih baik di mata orang lain, sehingga dapat memperluas pergaulan. Semua hal pamer tersebut dilakukan agar bisa dinilai luar biasa dan berkelas oleh orang lain. Seseorang yang melakukan flexing cenderung ingin membentuk citra diri yang ekslusif dan berkelas.
BACA JUGA: Irish Bella Ngaku Bangga Punya Ammar Zoni Sebelum Sang Suami Terjerat Kasus Narkoba
4. Mengharap Orang Lain Terkesan
Secara nyata, orang melakukan pamer adalah dengan tujuan orang lain terkesan dengan apa yang ia pamerkan. Seseorang yang melakukan flexing berfikir bahwa orang lain akan menganggap ia memilik hal hebat. Perasaan senang ini muncul berkat stimulus dari dopamine, yaitu hormon yang membua suasana hati bahagia. Efeknya ia merasakan kebahagiaan setelah melakukan flexing. Dan ini dapat memicu ketagihan dan mendorong orang tersebut untuk terus melakukan flexing.
5. Menutupi Rasa Insecure
Berdasarkan ilmu psikologi klinis, perilaku flexing ternyata sangat berkaitan erat dengan perasaan tidak aman dan rendah diri atau yang juga dikenal dengan istilah insecurity. Orang tersebut mungkin saja tidak memiliki suatu hal maka ia menutupinya dengan hal lain yang ia miliki, ia banggakan, agar kekurangannya tertutupi. Namun ada beberapa kasus juga bahwa flexing yang ia lakukan sebenarnya bukan karena ia memilikinya, Tapi justru karena tidak punya. Misalnya seseorang tidak memiliki mobil, lalu suatu hari ia dipinjami saudaranya, ia lalu foto-foto dan mengunggahnya ke sosial media. Berharap orang lain yang melihatnya beranggapan ia memiliki mobil.
Itu adalah 5 alasan orang suka melakukan flexing jika ditinjau dari sisi psikologi. Semoga membantu kita memahami orang-orang yang suka pamer ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Rilis Teaser Perdana, Drama Korea 'Crushology 101' Siap Tayang April 2025
-
Jadi Comeback Seo Kang Joon, Drama Undercover High School Raih Popularitas
-
Rating Merosost, Gong Hyo Jin Ungkap Pemikiran Ending When the Stars Gossip
-
Tayang April, Kim Hye Ja dapat Hadiah dari Surga di Drama Korea 'Heavenly Ever After'
-
Sidang Usai, Yoo Ah In Comeback Lewat Film 'The Match' dengan Lee Byung Hun
Artikel Terkait
-
Duka yang Diabaikan: Remaja Kehilangan Orang Tua, Siapa Peduli?
-
Dukungan Sosial atau Ilusi Sosial? Realita Psikologis Ibu Baru
-
Ulasan Buku Terapi Luka Batin: Menemukan Kembali Diri Kita yang Belum Utuh
-
Lebih Bahagia dengan Cara Sederhana: Mulai dari Micro-Moments of Happiness
-
Koreksi Diri, 3 Hal Ini Membuat Kita Terjebak dalam Pilihan Salah
Lifestyle
-
3 Inspirasi Outfit Dokter Muda ala Choo Young Woo, Smart dan Professional!
-
Simpel tapi Stunning! 4 Ide Basic OOTD Style ala Yuna ITZY yang Mudah Ditiru
-
Tampil Effortless, Ini 4 Ide Gaya OOTD Chic ala Nagyung FROMIS 9
-
FOMO tapi Hemat: Rahasia Gen Z Bisa Nonton Coachella Meski Dompet Pas-pasan
-
Perbaiki Skin Barrier dengan 4 Ampoule PDRN yang Sedang Hits di Korea
Terkini
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
Ulasan Novel Giselle: Tragedi Menyeramkan di Balik Panggung Ballet
-
Menelisik Jejak Ki Hadjar Dewantara di Era Kontroversial Bidang Pendidikan
-
Romantisme Fans Indonesia dan Uzbekistan: Dulu Menjatuhkan, Kini Saling Menguatkan
-
Review Film A Working Man: Jason Statham Ngegas Lagi, tapi Tetap Seru Gak Sih?